BREAKING NEWS: VIRAL Pasien Diduga Terpapar Covid-19 Berbohong di Majalengka, Begini Kata Ketua GTPP

Sebuah unggahan tulisan tentang seorang pasien di RSUD Cideres Majalengka berbohong kepada petugas tim medis, menjadi viral di media sosial.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Dedy Herdiana
Tangkapan gambar @Rahmat Iskandar di Facebook
Postingan FB terkait adanya pasien yang berbohong soal riwayat perjalanannya, ternyata pasien ini reaktif Covid-19. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Sebuah unggahan tulisan tentang seorang pasien di Rumah Sakit Umum Daerah / RSUD Cideres Majalengka berbohong kepada petugas tim medis, menjadi viral di media sosial.

Pasien berjenis kelamin perempuan ini tidak menceritakan tracing perjalanan sebelum dirinya mengeluh sakit yang mengarah ke gejala Covid-19.

Akibatnya, sesuai kabar yang diunggah akun Rahmat Iskandar di Facebook itu, semua perawat yang telah kontak langsung dengan pasien tersebut menjalani isolasi.

Inilah Isi Fatwa MUI tentang Sholat Idul Fitri 1441 H di Tengah Pandemi Covid-19

Dalam akun tersebut dikabarkan bahwa ada salah satu pasien di RSUD Cideres Majalengka yang berbohong terkait riwayat penyakitnya.

Berikut kalimat postingannya:

"Pasen ngabohong soal riwayat penyakitna. Tetela hasil swab positif Corona. Kabeh perawat langsung diisolasi. RS Cideres," ujar Rahmat Iskandar dalam postingannya.

Saat dikonfirmasi, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 ( GTPP Covid-19RSUD Cideres Majalengka, dr Egga Bramasta Akidapi membenarkan ada seorang pasien yang dirawat tanpa berkata jujur ke tim medis.

Alhasil, setelah dilakukan pemeriksaan yang bersangkutan ternyata terdeteksi virus reaktif di tubuhnya.

"Ya benar, kami langsung melakukan rapid tes atau tes cepat untuk mendeteksi dini Covid-19, ternyata hasil pasien itu reaktif," ujar dr Egga, Jumat (22/5/2020).

Beredar Isi DM Lelang Keperawanan Direncanakan, Sarah Keihl Mendadak Terkenal: Itu HOAX, Demi Allah

Egga menjelaskan, awalnya pasien itu dirawat di ruang umum atau biasa seperti pasien lainnya.

Namun, ketika diperiksa lebih lanjut oleh dokter rumah sakit, pihaknya menemukan kejanggalan.

"Sehingga yang bersangkutan harus diisolasi ke ruangan sesuai dengan protap Covid-19," ucapnya.

Kini, hasil Rapid tes tersebut langsung ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab atau PCR.

Pihaknya langsung mengambil sampel dan segera akan diajukan ke Labkesda Jawa Barat.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat segera turun, dan hasilnya negatif," jelas dia.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved