Suara Dentuman di Bandung

Trending Topic, Video Viral Dentuman Langit Terdengar di Bandung, Seperti Suara Raksasa Lagi Jalan

Berulang kali suara dentuman keras dari langit terdengar di beberapa wilayah Indonesia. Kali ini, warga Bandung mendengarnya.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Widia Lestari
Tribun Jabar/Indan Kurnia
ILUSTRASI suara dentuman 

Achadi mengatakan, bisa jadi suara dentuman itu merupakan suara petir.

Ilustrasi langit malam.
Ilustrasi langit malam. (Istimewa)

"Namun apabila terdengar secara bersamaan atau ada perbedaan waktu yang relatif kecil dan dalam area yang luas, maka perlu kajian lebih lanjut," kataya.

Lebih lanjut Achadi menjelaskan, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan suara dentuman.

Misalnya adalah sonic boom dari pesawat jet.

"Beberapa sumber suara yang bisa memicu, antara lain sonic boom (shock waves/gelombang kejut) dari pesawat jet ketika terbang melebihi kecepatan suara," ujar dia.

Viral Lagi Suara Dentuman, Kini Disebut Terdengar di Jawa Tengah, Trending di Google hingga Twitter

Akibat Gempa Dangkal?

Sementara itu dalam kesempatan terpisah, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono juga menyebut, sumber suara dentuman itu bukan berasal dari gempa tektonik.

Pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap gelombang seismik dan seluruh sensor BMKG yang tersebar di Jawa Tengah.

"Hasilnya menunjukkan tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di Jawa Tengah," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/5/2020) pagi, dikutip TribunJabar.id.

Jika ada aktivitas gempa bumi yang sampai mengeluarkan ledakan, kata Daryono, itu artinya kedalaman hiposenter gempa itu sangat dangkal atau dekat permukaan.

Ilustrasi langit dini hari saat terdengar dentuman keras.
Ilustrasi langit dini hari saat terdengar dentuman keras. (Pixabay)

Bunyi ledakan akibat gempa sangat dangkal itu, lazimnya terjadi satu kali saat terjadi patahan batuan, tak terjadi berulang-ulang.

Misalnya, pada peristiwa gempa dangkal yang mengeluarkan dentuman keras di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang pada 17 Februari 2014.

Apabila gempa seperti itu memang terjadi lagi, maka akan tercatat oleh sensor gempa.

Daryono mengatakan, BMKG mengoperasikan lebih dari 22 sensor gempa dengan sebaran yang merata di Jawa Tengah.

"Sehingga jika terjadi gempa di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya maka dipastikan gempa tersebut akan terekam. Selanjutnya, diproses untuk kami tentukan magnitudo dan lokasi titik episenternya untuk diinformasikan kepada masyarakat," ujarnya.

Kisah Warga Alami Bencana Letusan Gunung Krakatau 137 Tahun Lalu, Dentuman Kuat & Hal Ganjil Lainnya

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved