Program Studi Sarjana Terapan : E-Commerce Logistics

Saat ini diperkirakan lebih dari setengah transaksi perdagangan ritel telah menggunakan e-commerce

istimewa

TRIBUNJABAR.ID,- Saat ini diperkirakan lebih dari setengah transaksi perdagangan ritel telah menggunakan e-commerce (ATKearney, 2019). 

Hal ini didorong dengan semakin banyaknya orang-orang yang menggunakan gawai dalam mengakses internet.  Faktor kemudahan dan kenyamanan menggunakan smartphone dalam mengakses internet, memungkinkan konsumen semakin intensif melakukan belanja online dalam transaksi pembelian barang-barang.

Kecenderungan konsumen memilih menggunakan transaksi pembelian barang-barang secara on-line, mendorong masuknya perusahaan untuk menyelenggarakan bisnis on-line. 

Pemain di bisnis e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, Blibli, JD ID, dan sebagainya, semakin meningkatkan volume transaksi bisnis e-commerce. Perusahaan pengelola e-commerce dalam melaksanakan logistik dapat dilakukan sendiri atau diserahkan pengelolaannya ke perusahaan kurir.

Umumnya, kegiatan inti dari E-Commerce Logistics mencakup :

Processing, meliputi aktivitas sortir dan cross-docking pertukaran kiriman.

Transporting, meliputi transportasi kiriman baik transportasi dari dan antar processing center sebagai hub, dan dari processing center ke delivery center sebagai spoke.

Delivery, meliputi aktivitas pengantaran barang ke alamat tujuan penerima.

Di negara maju, E-Commerce Logistics merupakan pendorong besar perubahan terbaru dalam logistik dan jaringan distribusi fisik, yang telah berevolusi secara substansial selama sekitar 40 tahun terakhir. Perusahaan mendapatkan keunggulan bersaing dengan menggunakan E-Commerce Logistics untuk menyeimbangkan harga barang yang tepat dengan layanan pelanggan dan waktu pengiriman.

E-Commerce Logistics adalah penggunaan teknologi informasi berbasis web untuk mendukung akuisisi material, proses pergudangan, dan transportasi/delivery. Tujuan E-Commerce Logistics memungkinkan distribusi barang ke beberapa tujuan pelanggan dengan rute optimal dan informasi pelacakan persediaan sehingga diperoleh  high quality, low cost, dan on time delivery.

Saat ini perusahaan yang bergerak dalam bisnis E-Commerce Logistics telah beroperasi secara luas untuk mendukung bisnis E-Commerce. Bisnis E-Commerce Logistics tergolong baru dalam kurun 5 tahun terakhir ini, sehingga ketersediaan SDM yang handal untuk mendukung bisnis ini belum tersedia.

Politeknik Pos Indonesia, sesuai dengan visinya : Menjadi perguruan tinggi vokasi yang unggul dalam bidang E-Commerce, Logistics dan Supply Chain Management yang berdaya saing internasional pada tahun 2030, maka pendirian prodi Sarjana Terapan E-Commerce Logistics adalah relevan untuk mencapai Visi Poltekpos.

Izin pendirian Prodi Sarjana Terapan E-Commerce Logistics, dikeluarkan oleh Kemendikbud dengan SK. No. 355/M/2020. Dengan demikian Poltekpos merupakan Perguruan Tinggi pertama di Indonesia yang memiliki izin pendirian Sarjana Terapan E-Commerce Logistics.

Tujuan pendirian prodi ini adalah untuk menyiapkan SDM yang handal mengelola :

1. Perusahaan E-Commerce Logistics (PT Pos Logistics,  JNE, Tiki, J&T, RPX, Ninja, REX, aCommerce, ARK, specommerce, dll), dengan deskripsi pekerjaan sebagai berikut :

  • Mengelola kebutuhan proyek (pekerjaan, order) Logistik Niaga-El dari market place (perusahaan e-Commerce) ke jaringan distribusi, toko, dan pelanggan dengan memanfaatkan teknologi informasi sebagai pendukung e-commerce. (Demand & Distribution Planning)
  • Merancang konsep digital marketing.
  • Merancang Web-Based Order Fulfillment Software untuk melayani kebutuhan order proyek dan memelihara tingkat persediaan optimal. (Inventory Management)
  • Melakukan pembelian barang dengan efektif dan efisien. (Purchasing /procurement Management)
  • Mengembangkan dan menegosiasikan kemitraan baru dengan perusahaan E-Commerce.
  • Mengoptimalkan pendapatan dan pencapaian KPI bagian Inbound dan outbound di perusahaan Logistik Niaga-El.
  • Mengelola pergudangan Logistik Niaga-El termasuk kegiatan picking, packing dan ship process serta jaringan distribusi barang menggunakan sistem informasi serta mengatasi masalah yang terkait. (Warehouse and Distribution Management)
  • Mengelola sistem pengiriman barang, consolidation, tracking, Cash on Delivery termasuk menghitung biaya freight dan estimasi pengiriman internasional secara optimal. (Freight forwarding, Transportation &Export/Import).
  • Melakukan riset pasar dan analisis kompetitif untuk memberi peluang-peluang kerjasama baru dengan perusahaan E-Commerce (inbound) dan jaringan distribusi (outbound).
Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved