Pemuda di Jonggol Ngeyel Disuruh Pakai Masker yang Benar, Adu Mulut dan Serang Relawan Saat Lengah
Sempat terjadi adu mulut antara polisi dan pemuda itu. Pemuda tersebut tampak hendak menyerang polisi.
TRIBUNJABAR.ID - Kepolisian Polres Bogor menangkap seorang pemuda yang terlibat adu jotos dengan relawan di lokasi check point PSBB di Rawa Bebek, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9//5/2020).
Aksi itu direkam warga dan kemudian viral di media sosial. Dalam video yang diunggah akun Instagram @cetul22, tampak pemuda yang mengenakan sweater abu-abu tidak terima ketika hendak disuruh memakai masker.
Sempat terjadi adu mulut antara polisi dan pemuda itu. Pemuda tersebut tampak hendak menyerang polisi.
Seorang berkaus putih tiba-tiba mencekik dan memukul pemuda tersebut. Tampak juga beberapa pria berkemeja biru mencoba memegangi pemuda itu.
Dalam video lainnya, tampak pemuda bersweater abu-abu merangkul pria berkaus putih kemudian memukul wajahnya.
Kapolsek Jonggol Kompol Agus menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu sore sekitar pukul 15.00 WIB.
Awalnya petugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sedang melakukan pengawasan di pos check point yang berbatasan langsung dengan Bekasi, tepatnya di Rawa Bebek, Jonggol.
Saat itu, petugas PSBB yang berjumlah 18 personel melihat pengendara sepeda motor dari arah Cileungsi menuju Jonggol tidak memakai masker.
Petugas kemudian menghentikan pemuda itu dan diminta untuk menggunakan masker.
Namun, pemuda bersweater abu-abu dan celana pendek biru tua itu tak terima sehingga terjadi perkelahian dengan personel polsek.
Perkelahian itu sempat dihalau oleh sejumlah petugas dan relawan PSBB.
"Saat dicegat, dia (MS) tarik gas motornya, mau kabur tapi digagalkan petugas. Akhirnya dia kesal kemudian turun dari motor dan langsung menyerang tapi berhasil dihadang," ungkap Agus.
"Iya (sudah diamankan), pemuda pengendara motor itu berinisial MS, asal Jonggol, usianya 22 tahun karena tidak menerima teguran yang disampaikan oleh petugas," imbuhnya.
Setelah berhasil dihadang dan dapat ditenangkan oleh para petugas, MS kemudian disuruh untuk putar arah dan dilarang melanjutkan perjalanan.
Namun, sejam kemudian MS datang kembali ke pos dengan berdalih ingin meminta maaf kepada semua petugas, khususnya kepada petugas Karang Taruna berinisial AIS.