Hari ini Doni Monardo Ketua BNPB Ultah di Tengah Pandemi, Ini 5 Fakta Doni yang Mantan Kopassus
Hari ini 10 Mei 2020 seharusnya menjadi hari bahagia untuk Doni Monardo, Ketua BNPB. Diketahui Doni Monardo atau Jenderal Kopassus itu berulang tahun
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID - Hari ini 10 Mei 2020 seharusnya menjadi hari bahagia untuk Doni Monardo, Ketua BNPB.
Diketahui Doni Monardo atau Jenderal Kopassus itu sedang berulang tahun hari ini.
Doni Monardo diketahui lahir di Cimahi pada 10 Mei 1963 silam.
Artinya kini Kopassus itu baru menginjak usia ke 56 tahun.
• Lowongan Kerja Terbaru Mei 2020 di PT Honda Prospect Motor 7 Posisi yang Tersedia, Daftar di Sini
Kali ini ada yang berbeda, ulang tahunnya ditemani dengan hari-hari menangani bencana pandemi Covid-19.
Momen bahagia ulang tahunnya biasanya ditemani sang istri dan keluarga.
Namun kini Doni justru harus giat menghadapi wabah Covid-19 virus corona.
Sebelumnya Doni memang dipercayai Jokowi untuk mengemban amanah sebagai Ketua BNPB sejak 7 September 2015.
Tahun demi tahun Doni harus siap mengatasi bencana yang terjadi di negeri ini.
Tak terkecuali bencana dunia bencana wabah Covid-19 saat ini.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya kali ini Doni harus lebih giat bekerja.
Pada hari bahagianya ulang tahun ia dihadapkan dengan pandemi.

• Siapa Raja Hat-trick Persib Bandung Sepanjang Sejarah Liga? Ekene Ikenwa atau Cristian Gonzales?
5 Fakta tentang Doni Monardo Ketua BNPB mantan Kopassus
Secara resmi, Jokowi melantik Ketua BNPB Doni Monardo pada Rabu, (9/1/2019) lalu.
Letjen TNI mantan Kopassus itu dipercaya karena latar belakang dan pencapaian Doni.
Berikut ini beberapa fakta tantang Doni Monardo, dikutip dari kompas.com.
1. Pangdam dua daerah
Doni pernah menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer dua daerah, yaitu Pangdam Pattimura dan Pangdam Siliwangi.
Jabatan sebagai Pangdam XVI Pattimura (wilayah Maluku dan Maluku Utara) dipegang oleh Doni mulai 31 Juli 2015 selama dua tahun.
Selama itu, ia menerapkan gagasan "emas biru" dan "emas hijau" sebagai lambang kekayaan alam Maluku.
"Emas biru" digunakan untuk menyebut kegiatan ekonomi berbasis kelautan.
Sementara "emas hijau" digunakan untuk pelestarian lingkungan hidup.
Kinerjanya memimpin wilayah militer di Maluku tersebut dinilai cukup sukses. Setelah itu, Doni kembali dipercaya menjadi pangdam di daerah lain, yakni Kodam III Siliwangi yang membawahi wilayah Banten dan Jawa Barat.
Ia dilantik pada 14 November 2017 di Makodam III/Siliwangi, Bandung. Tidak begitu lama, Doni memimpin Kodam III/Siliwangi kurang lebih hanya sekitar enam bulan, dan lengser pada 23 Maret 2018.

2. Pencetus Citarum Harum
Mantan Kopassus inilah merupakah pencetus Citarum Harum.
Doni berhasilan mencetuskan sebuah program berbasis pelestarian lingkungan bertajuk "Citarum Harum" saat masih memimpin di sana.
Program ini fokus pada upaya pembersihan Sungai Citarum yang sebelumnya kotor dan tercemar.
Ini disebabkan banyak sampah rumah tangga karena letak sungai ada di belakang permukiman warga.
Ia pun menawarkan gagasan yang menjadikan Sungai Citarum bukan sebagai halaman belakang, tetapi halaman depan rumah warga.
Dengan demikian, kebersihannya akan selalu diperhatikan dan dijaga.
Pasca-tonggak kepemimpinan bergulir, dan ia tidak lagi menjadi pangdam di wilayah tersebut, program Citarum Harum tetap akan dilanjutkan dilanjutkan di bawah pangdam yang baru.
3. Komandan Baret Merah
Dalam perjalanan kariernya bersama TNI Angkatan Darat, Doni Monardo memulainya dari Komando Pasukan Khusus.
Dia bersama korps baret merah sejak 1986. Doni sudah banyak menduduki banyak jabatan, termasuk di luar Kopassus, salah satunya bersama Pasukan Pengamanan Presiden.
Hingga kemudian, Doni Monardo dipercaya menjadi Komandan Jenderal Kopassus pada 2014-2015.
• Pelarungan Jenazah ABK Kapal Long Xing Ternyata Tak Disetujui Keluarga, Orangtua Dimintai Rekening
4. Pengawal dua Presiden
Doni Monardi juga pernah menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) pada tahun 2012-2014.
Ia bertanggung jawab secara langsung atas keselamatan orang nomor satu di Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono.
Menariknya, Doni Monardo juga sempat bertanggung jawab atas keselamatan Joko Widodo dan Jusuf Kalla setelah keduanya menang Pemilu Presiden 2014.
5. Pembebasan Kapal Sinar Kudus
Pada 16 Maret 2011 saat Kapal Sinar Kudus dibajak oleh perompak asal Somalia dan 20 awaknya disandera, Doni terlibat dalam upaya pembebasannya.
Ia saat itu tergabung dalam Satgas Merah Putih dan diterjunkan dalam misi pembebasan sandera.
Operasi pembebasan saat itu berlangsung selama beberapa pekan.
Doni Monardo bersama anggotanya melakukan pengejaran kawanan perompak hingga garis pantai Somalia.
Kapal-kapal perompak ditenggelamkan, dan para pelaku dihabisi.
Setelah operasi dinyatakan berhasil, Doni mendapatkan kenaikan pangkat menjadi brigadir jenderal.
Semenjak saat itu, kariernya pun melejit, mulai menjadi Pangdam di dua wilayah militer, Komandan Paspampres, hingga Danjen Kopassus.
Mulai hari ini, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo mengemban tugas memimpin BNPB untuk beberapa waktu ke depan. (Kompas / Luthfia Ayu Azanella | Editor Bayu Galih)