Terapkan PSBB, Ini yang Ditakutkan Bupati Majalengka

Karna mengaku, dalam mengambil langkah aktivitas keagamaan saat pelaksanaan PSBB ini, menurutnya agak berat.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Bupati Majalengka, Karna Sobahi 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA- Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Majalengka sudah memasuki hari kedua.

PSBB diterapkan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona.

Bupati Majalengka, Karna Sobahi bersama Kapolres Majalengka dan Dandim 0617 Majalengka serta jajaran Forkopimda Mjaalengka sudah mengambil langkah-langkah dalam pemberlakukan tersebut.

"Ini menyangkut penertiban orang, tentu yang sifatnya ngurus orang tidak sederhana harus ada rencana yang matang dalam melaksanakan PSBB ini," ujar Karna, Kamis (7/6/2020).

Karna mengaku, dalam mengambil langkah aktivitas keagamaan saat pelaksanaan PSBB ini, menurutnya agak berat.

Sebab, masih banyak pro kontra dikalangan masyarakat dalam rangka penertiban PSBB.

“Ini adalah hal-hal yang sangat krusial sebetulnya, apalagi menghadapi masyarakat yang memiliki pendapat fanatismenya sangat tinggi, oleh karena itu Majelis Ulama dengan Kementrian Agama hingga Ormas-ormas Agama sudah sepakat akan membantu pemerintah dan mereka telah bergerak untuk memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat," ucapnya.

Peraturan Menhub Bikin Bingung, Angkutan Umum Bisa Beroperasi, Pemkot Tasik Tetap Melarang Saat PSBB

Selain itu, Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Majalengka ini juga menyampaikan, bersama Polisi, TNI, Dishub dan Satpol PP bersama-sama memetakan wilayah terutama titik-titik rawan.

"Sekarang jalan-jalan tikus juga kita akan jaga, makanya hasil rapat kita sudah merubah posko itu tidak di balai desa tetapi di perbatasan desa-desa, kalau di balai desa tidak tercover orang datang itu," jelas dia.

“Saya paham masyarakat pasti kurang nyaman dengan ditertibkan, saya harap masyarakat bisa memahami dan bekerjasama dalam memutus mata rantai Covid-19 ini," kata Bupati.

Lebih jauh Bupati menambahkan, pihaknya juga khawatir menjelang lebaran bakal ada lonjakan pemudik yang tetap memaksa dengan tidak mengindahkan imbauan pemerintah.

Pejabat Kota Bandung Sebut 90 Persen Gelandangan dan Pengemis Musiman dari Luar Kota Bandung

“Apakah akan terjadi lagi ledakan pemudik menjelang lebaran, mudah-mudahan dengan larangan mudik dari Presiden bisa dipedomani oleh masyarakat, yang jelas akan kita petakan kembali menjelang lebaran nanti agar bisa menahan pemudik ke Kabupaten Majalengka," ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan Majalengka tersebut.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved