Waria Korban Prank Lapor Polisi

Jejak Digital Youtuber Bandung Ferdian Paleka yang Beri Dus Isi Taoge Busuk dan Batu pada Waria

Abel mengatakan, beredarnya video itu membuat sakit hati banyak orang termasuk teman-teman transgender.

Editor: Ravianto
Istimewa
Tangkapan layar video prank. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Youtuber asal Bandung, Ferdian Paleka harus berurusan dengan polisi.

Aksi prank-nya pada waria, Kamis (30/4/2020) dini hari berujung pelaporan ke polisi oleh korban.

Aksi prank yang dilakukan oleh YouTuber Ferdian Paleka itu bahkan langsung menuai kecaman.

Sebelumnya video Ferdian Paleka memberi dus berisi batu dan sampah ke waria viral di media sosial.

Kini, video aslinya memang telah dihapus dari channel-nya.

Jejak Digital Ferdian Paleka, YouTuber Bandung Prank Sembako Sampah ke Waria, Sebelumnya Tanyai PSK.
Jejak Digital Ferdian Paleka, YouTuber Bandung Prank Sembako Sampah ke Waria, Sebelumnya Tanyai PSK. (Istimewa)

Namun, beberapa akun telah mengunggah ulang (reupload) video tersebut.

Tak hanya sekali ini saja Ferdian Paleka menuai kecaman.

Sebelumnya, aksi warga Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung itu juga sempat jadi perbincangan.

Ferdian Paleka diketahui memiliki dua channel atau kanal YouTuber.

Channel pertama bernama Paleka Present, sedangkan channel kedua bernama ferdian paleka.

Dua channel itu memiliki subscriber atau pelanggan yang cukup banyak.

Baca: Kena Prank Sembako Sampah, 4 Waria Polisikan YouTuber Ferdian Paleka, Transgender Lain Sakit Hati

Baca: Curhat Korban Prank Ferdian Paleka, Sakit Hati Terima Toge Busuk Saat Berharap Dapat Bantuan

Baca: FAKTA YouTuber Ferdian Paleka Prank Sembako Sampah ke Waria, Dikecam hingga Rumahnya Digeruduk Warga

Channel ferdian paleka memiliki 31 video dan 92 ribu subscriber.

Sementara itu, channel paleka present sudah memiliki 154 ribu subscriber.

Video yang sebelumnya menuai kecaman adalah saat Ferdian membuat konten menanyai perempuan diduga pekerja seks komersial (PSK).

Jejak digital Ferdian Paleka.
Jejak digital Ferdian Paleka.

Dalam konten video tersebut, Ferdian dan beberapa temannya malam-malam berkeliling menggunakan mobil.

Kemudian, saat bertemu perempuan di pinggir jalan, dia menanyakan mengenai tarif atau harga ke perempuan itu.

Tak hanya di Bandung, Ferdian juga sempat membuat konten tersebut di kota lain, seperti di Bogor hingga Palembang.

Video itu dikecam lantaran wajah para perempuan yang ditanyai oleh Ferdian Paleka tak disensor.

Kini, video-video di channel paleka present memang tak bisa diakses.

Diduga channel tersebut telah di-suspend oleh pihak YouTube.

Kendati demikian, konten-konten tak mendidik dari Ferdian Paleka masih tersebar dan diunggah ulang oleh akun lain.

Sementara itu, video-video di channel ferdian paleka, saat tulisan ini dibuat, masih ada.

Tak sedikit video yang diunggah di channel tersebut menggunakan judul berbau pornografi.

Selain itu, ada juga beberapa konten gaming.

Di Instagram, akun asli Ferdian Paleka pun sudah tak ditemukan.

Diduga akun tersebut dihapus atau dinonaktifkan sementara.

Cekikikan Saat Berikan Sembako Sampah

Sebelumnya, dalam salah satu video yang dibuatnya, terlihat Ferdian Paleka dan dua temannya melakukan prank kepada waria di Bandung.

Dia pura-pura membagikan dus berisi makanan.

Namun sejatinya dus mie instan tersebut berisi batu dan sampah.

"Kita akan membagikan sembako bahan pangan yang isinya batu bata dan sampah. Kalau ada b*****g, kardus-kardus ini kita bagi. Kalau tidak ada, berarti kota ini aman dari waria," ujar Ferdian Paleka.

Setelah itu, Ferdian dan teman-temannya menemukan beberapa waria di pinggir jalan raya.

Mereka sempat turun dari mobil dan membagikan dus berisi sampah itu.

Dua waria yang menerima bantuan tersebut tentu saja terlihat bahagia menerima sebuah dus yang mereka kira isinya adalah makanan.

Sementara itu, Ferdian Paleka dan dua temannya cekikian saat naik mobil.

"Mereka juga enggak mematuhi pemerintah, PSBB. Dia juga tidak mematuhi pemerintah, jadi kalian jangan hujat kita, kita hanya mau membantu pemerintah," ujar Ferdian.

Video yang dibuat oleh YouTuber tersebut langsung mendapatkan kecaman.

Tak sedikit yang menyebut dia menampilkan hal yang tak manusiawi.

Di media sosial Twitter, kata Ferdian Paleka masuk ke jajaran trending topic.

Belakangan diketahui, dalam video itu, waria yang jadi korban berjumlah empat orang.

Semuanya berdomisili di Kiaracondong, Kota Bandung.

Korban Sakit Hati

Komunitas transgender atau waria Kota Bandung yang tergabung dalam Srikandi Pasundan mendampingi empat korban prank bantuan isi sampah oleh YouTuber Ferdian Paleka, mendatangi Satreskrim Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Senin (4/5/2020) dini hari.

Kedatangan mereka untuk melaporkan perbuatan Ferdian Paleka yang dianggap keterlaluan dengan membuat konten pembagian bantuan makanan di dalam dus tapi ternyata isinya sampah.

"Malam ini kami ke sini (Polrestabes Bandung) untuk melaporkan video yang viral. Korban prank ada empat orang. Kami teman-teman waria Bandung support teman-teman yang jadi korban. Empat korban itu yang ada di video," ujar Abel, perwakilan empat korban.

Berdasarkan pantauan TribunJabar.id, ada belasan transgender yang mendampingi korban.

Peristiwa pembagian dus itu terjadi di Jalan Ibrahim Adjie pada Kamis (30/5/2020) dini hari.

"Kami dari Srikandi Pasundan yang mendampingi dan mendukung empat orang rekan kami yang jadi korban, menerima bingkisan berisi batu dan sampah," kata Abel.

Abel mengatakan, beredarnya video itu membuat sakit hati banyak orang termasuk teman-teman transgender.

Apalagi, perbuatan itu dilakukan di tengah keprihatinan warga di tengah kesulitan di masa pandemi virus corona.

"Mereka sakit hati. Saya yang tidak di TKP merasa sangat sedih karena di saat pandemi virus corona, sebungkus nasi berarti dan setelah dibuka teman-teman saya, isinya sampah, batu. Harapan saya segera tertangkap pelakunya dan dia jera bikin konten mendiskriminasi transgender di Indonesia," ‎ujarnya.

Empat korban prank itu saat kejadian sedang berada di Jalan Ibrahim Adjie.

Awalnya, mereka enggak menyangka pemberian bantuan prank itu ‎bakal se-viral ini.

Mereka kemudian berbagi cerita dengan rekan-rekannya di komunitas itu.

"Untung mereka kenal dengan komunitas. Sebelum mereka share ke yang lain, mereka share ke kami. Bukannya apa-apa, dengan gender kami ini, ‎ke mana kami harus ngadu, terkadang bikin aduan pun suka disalahin," ucap dia.

Dari empat korban, dua di antaranya berusia 40 dan 50 tahun yakni Sani dan Dini.

Sani sehari-hari bekerja di sebuah karaoke namun saat tempat karokenya tutup di tengah pandemi, ia kembali ke jalan.

Lalu Dini, sehari-hari tidak ada pekerjaan tetap.

Lalu ada Luna dan Pipiw, masing-masing berusia 25 dan 30 tahun.

Pipiw, sehari-hari bekerja sebagai stylish di sebuah salon.

Kronologi

Sani (39), transgender asal Kiaracondong Kota Bandung sedang nongkrong di Jalan Ibrahim Adjie Kota Bandung pada Jumat (1/5/2020)‎ dini hari.

Saat itu, dengan kostum terbaiknya ia bersama temannya, Dini (56), sama-sama transgender.

Tiba-tiba sebuah mobil menghampiri. Di dalamnya ada tiga orang.

Satu di antaranya, Ferdian Paleka, Youtuber, memanggil Sani dan Dini.

Abel dari Srikandi Pasundan perwakilan korban prank.
Abel dari Srikandi Pasundan perwakilan korban prank. (Tribun Jabar/Mega Nugraha)

"Dia manggilin, katanya mau bagi-bagi rejeki. Aku panggil teman aku. Aku samperin, dia kasih bingkisan, aku bawa. Teman aku juga ambil. Setelah itu mereka pergi," ujar Sani di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Senin (4/5/2020) dini hari.

Bingkisan yang dia terima berupa satu dus bekas mie instan.

Saat ia bawa, ukurannya berat. Dia sudah senang saat mendapat bantuan itu.

"Pas saya buka ternyata toge busuk, sudah bau. Saya simpan saja dan dibawa sama tukang rongsokan," kata Sani.

Perasaan senang saat ia menerima bingkisan berat sirna seketika setelah mengetahui isinya. Dia sih harap-harap senang isi dusnya beras, sarung atau makanan. Apalagi, bagi dia yang tidak kerja formal, bantuan di tengah wabah virus corona sangat membantu.

"Kaget lah. Aku kira kan biasa kalau bulan puasa dari dulu ada yang kasih, di dalamnya itu ada sarung, kemeja, makanan kaya gitu. Tapi pas dibuka, lihat isinya sampah sampai batu, sedihlah pak," kata Sani.

Tangkapan layar akun YouTube Ferdian Paleka.
Tangkapan layar akun YouTube Ferdian Paleka. (Istimewa)

Sehari-hari, Sani yang merupakan nama perempuan, bekerja di sebuah tempat karoke. Selama wabah virus corona, tempat karokenya tutup.

"Kemarin kerja di karoke, jadi jarang mangkal. Tapi sekarang karokenya tutup, jadi saya kembali ke jalan. Saya ngerasa sakit hati, jadi semoga pelakunya ditangkap," kata dia.

‎Ferdian Paleka merupakan Youtuber. Konten video yang dia unggah kemarin sudah dihapus. Atas perbuatannya, Sani dan tiga korban prank lainya melaporkan Paleka ke Satreskrim Polrestabes Bandung.

Malam ini kami ke sini (Polrestabes Bandung) untuk melaporkan video yang viral. Korban prank ada empat orang. Kami teman-teman waria Bandung support teman-teman yang jadi korban. Empat korban itu yang ada di video," ujar Abel, perwakilan empat korban.

Pantauan Tribun, ada belasan transgender yang mendampingi korban. Peristiwa pembagian dus itu terjadi di Jalan Ibrahim Adjie pada Kamis (30/5/2020) dini hari.

"Kami dari Srikandi Pasundan yang mendampingi dan mendukung empat orang rekan kami yang jadi korban, menerima bingkisan berisi batu dan sampah," kata Abel.

Abel mengatakan, beredarnya video itu membuat sakit hati banyak orang termasuk teman-teman transgender. Apalagi, perbuatan itu dilakukan di tengah keprihatinan warga di tengah kesulitan di masa pandemi virus corona.

"Mereka sakit hati. Saya yang tidak di TKP merasa sangat sedih karena di saat pandemi virus corona, sebungkus nasi berarti dan setelah dibuka teman-teman saya, isinya sampah, batu. Harapan saya segera tertangkap pelakunya dan dia jera bikin konten mendiskriminasi transgender di Indonesia," ‎ujarnya.

(TribunJabar.id/Mega Nugraha/Yongky Yulius)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved