Hardiknas 2020
Memaknai Semboyan Ki Hajar Dewantara Tut Wuri Handayani, Peringati Hari Pendidikan Nasional 2020
Mengenal semboyan dan perjuangan Ki Hajar Dewantara Tut Wuri Handayani hingga diperingati menjadi Hari Pendidikan Nasional
Hari nasional ini ditetapkan melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.
Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan ke Belanda, dan ia kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Taman Siswa setelah kembali ke Indonesia.
Ki Hajar Dewantara diangkat sebagai menteri pendidikan setelah kemerdekaan Indonesia.

Filosofinya, Tut Wuri Handayani ("di belakang memberi dorongan"), digunakan sebagai semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia.
Ia wafat pada tanggal 26 April 1959.
Untuk menghormati jasa-jasanya terhadap dunia pendidikan Indonesia, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional.
• Anak Seribu Pulau, Ini Materi dan Jadwal Belajar di Rumah Tayang di TVRI 2 Mei 2020, Live Streaming
Perayaan
Meskipun bukan hari libur nasional, Hardiknas dirayakan secara luas di Indonesia.
Perayaannya biasanya ditandai dengan pelaksanaan upacara bendera di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi, dari tingkat kecamatan hingga pusat
Disertai dengan penyampaian pidato bertema pendidikan oleh pejabat terkait.
Tulisan Ki Hajar Dewantara
Dikutip dari masukuniveristas.com Ki Hajar Dewantara juga terkenal dengan tulisannya, dimana ia seringkali terlibat masalah dengan Belanda akibat dari tulisan-tulisan yang tajam yang ditujukan untuk pihak Belanda.
Salah satu tulisan yang terkenal adalah “Als Ik Eens nederlander Was”, yang dalam bahasa Indonesia berarti “Seandainya Saya Seorang Belanda”. Karena tulisan tersebut Beliau akhirnya dibuang ke pulau Bangka oleh pihak Belanda.
Semboyan Terkenal Ki Hajar Dewantara
Untuk mengerti sejarah Hardiknas dan makna Hari Pendidikan Nasional lebih jauh, ada semboyan terkenal milik Ki Hajar Dewantara yang hingga kini masih digunakan dalam dunia pendidikan di Indonesia.