Polresta Bandung Gandeng KPAI Dalami Psikologis Otak Pembunuhan Sopir di Pangalengan

Polisi akan bekerja sama dengan KPAI untuk memeriksa ERS alias Iki (15)yang menjadi pelaku sekaligus otak pembunuhan seorang sopir.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Giri
Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Polisi akan bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk memeriksa ERS alias Iki (15) yang menjadi pelaku sekaligus otak pembunuhan seorang sopir, Samiyo Basuki Riyanto (60). Bersama tiga temannya ERS membunuh dan membuang jasad korban di hutan pinus Pangalengan, Kabupaten Bandung.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan, mengatakan kasus tersebut sudah diungkap dengan tuntas.

"Artinya pelaku memang berempat dan korban sudah jelas," kata Hendra di Mapolresta Bandung, yang berada di Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (1/5/2020).

Pelaku utama yakni yang mengeksekusi adalah ERS dan KS alias Risma (18). Sedangkan TGC alias Sela (19) dan AS alias Riska (20) hanya membantu membuang mayat dan barang bukti.

Hendra mengatakan, motivasi mereka membunuh terus didalami. Hasil pemeriksaan para tersangka, memang semata-mata karena tidak punya uang.

"Sudah ada niat apabila di tempat tujuan tidak ada uang akan dihabisi, untuk mengurangi atau menghilangkan pembayaran tersebut," kata Hendra.

KAI Salurkan 10 Ribu Paket Sembako Bernilai Rp 1 Miliar di 15 Wilayah Kerja Jawa-Sumatera

Hendra menyebutkan pemikiran tersebut, datangnya dari ERS. "I (ERS)yang pertama muncul ide itu karena saat berangkat sudah tahu R itu tidak punya uang," ujarnya.

Memang, kata Hendra, pihaknya menyatakan penyidikan sudah tuntas, namun  perlu mempelajari juga prilaku ERS yang perilakukan tidak seperti anak seusianya pada umumnya.

Sembilan Pemain Persib Bandung Belum Turun di Liga 1 2020, Ini Catatan Mereka Musim Lalu

Pabrik HM Sampoerna Tutup Operasi Setelah Karyawan PDP Tetap Kerja Lalu Meninggal Positif Covid

"Kami dalami bekerja sama dengan KPAI untuk mendalami dari sisi psikologisnya," ujarnya.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya keempat tersangka merupakan pasangan lesbian. ERS dan Sela berangkat dari Bekasi menjemput Riska di Jonggol dan menuju pangalengan menjemput Risma, dengan menggunakan jasa angkutan mobil offline. Namun nahas di Pangalengan, sang sopir malah dihabisi oleh ERS dan Risma. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved