Virus Corona

Jika Warga Tak Patuhi PSBB, Puncak Pandemi Corona di Bogor Bisa Setelah Juli

"Sekarang sampai dua bulan ke depan kita benar-benar tegas, kalau tidak, bisa lebih panjang," ucap politikus PAN itu.

Editor: Ravianto
Tribun Bogor
Wali Kota Bogor Bima Arya 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Pandemi corona di Indonesia sudah berjalan selama dua bulan.

Diperkirakan puncak pandemi baru akan terjadi antara Juni dan Juli.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut puncak virus corona atau covid-19 di Kota Bogor akan terjadi pada Juli 2020.

"Prediksi yang dipaparkan pakar epidemiologis, diperkirakan puncak covid-19 di Kota Bogor terjadi bulan Juli," kata Bima saat diskusi online DPP PAN dengan tema Nasib Pekerja : Kena PHK tapi Dilarang Mudik Lantas Bagaimana Solusinya?, Jakarta, Jumat (1/4/2020).

Menurutnya, penyebaran virus corona di Kota Bogor akan lebih panjang dari perkiraan puncak tersebut, jika warganya tidak mematuhi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

"Sekarang sampai dua bulan ke depan kita benar-benar tegas, kalau tidak, bisa lebih panjang," ucap politikus PAN itu. 

Bima menyebut, pandemi virus corona telah menghilangkan pendapatan daerah Kota Bogor hingga 40 persen jika puncak wabah tersebut terjadi pada Juli 2020.

"Itu skenario optimis, kalau skenario pesimis sampai Desember bisa rontok APBD kita, karena kita tahu Bogor sangat bertumpu pada jasa dan pariwisata," papar Bima. 

Melihat kondisi tersebut, kata Bima, dirinya bersama jajarannya melakukan penyisiran ulang APBD Kota Bogor untuk mengalokasikan anggaran penanganan covid-19 dari pos yang bisa dimundurkan. 

"Dilakukan refocusing, dan kami berhasil menganggarkan Rp 144 miliar untum covid-19. Ini dibagi tiga aspek, penanganan medis, jaringan pengamanan sosial, dan recovery ekonomi," papar Bima. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved