Hari Pertama Puasa, Brimob Polda Jabar Bergerak Bagikan Paket Nasi Gratis untuk Warga
Brimob Polda Jawa Barat untuk membagi-bagikan ribuan paket makanan di sejumlah masyarakat yang membutuhkan
Penulis: Cipta Permana | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pelaksanaan hari pertama puasa Ramadhan 2020, dimanfaatkan para personel Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Jawa Barat untuk membagi-bagikan ribuan paket makanan di sejumlah masyarakat yang membutuhkan, khususnya mereka yang terdampak atau kehilangan penghasilan, karena wabah Covid-19.
Komandan Satuan Brimob Polda Jabar Kombes. Asep Saepudin mengatakan, ribuan paket makanan berupa nasi kotak tersebut berasal dari dapur umum yang didirikan oleh para anggotanya, dan didistribusikan kepada para tukang becak, juru parkir, sopir angkutan kota, pengangkut sampah, pengemudi ojek, dan pedagang asongan.
"Memasuki bulan Ramadhan, kami semakin terpanggil untuk memberikan bantuan bagi saudara-saudara kami, salah satunya melalui kegiatan dapur umum untuk menyiapkan nasi kotak dan takjil untuk berbuka puasa," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (24/4/2020).
Kegiatan yang dilakukan serentak di beberapa lokasi di Cirebon, Bandung, Cianjur, dan Sumedang tersebut, Brimob pun turut menggandeng beberapa pelaku usaha warung nasi milik masyarakat untuk dapat berpartisipasi dan memberdayakan masyarakat kecil.
Sebagai contoh, Asep menyebut hasil kolaborasi dengan para pelaku usaha kecil tersebut, kemudian anggotanya membagikan 400 nasi kotak di sejumlah lokasi di Kabupaten Cirebon seperti di Kecamatan Talun, Sumber, dan Gempol yang dipimpin langsung oleh Danyon C Pelopor AKBP. Muhammad Andri.
"Kegiatan ini merupakan sumbangsih kami terhadap sesama anak bangsa terutama pada masa pandemi ini. Dan bukti bahwa Brimob akan selalu membantu masyarakat dalam keadaan apapun. Selain upaya bantuan, kami pun turut memberdayakan potesi usaha masyarakat, dengan tagline Dari kami, oleh mereka, dan untuk mereka," ucapnya.
Selain itu, upaya pemberdayaan potensi usaha masyarakat ini pun didorong oleh situasi pemberlakuan PSBB sebagai salah satu langkah pemutusan rantai penyebaran pandemi Covid, yang turut memberikan efek domino, yaitu karena adanya pembatasan aktivitas, maka para pelaku usaha khususnya, bagi masyarakat golongan bawah yang dihadapkan pada situasi dilematis.
Dimana pada sisi lain, mereka ingin mematuhi aturan pemerintah dalam menerapkan PSBB, namun sisi lainnya mereka harus tetap memiliki pemasukan untuk tetap menafkahi keluarga di rumah.
"Selain bisa membantu memenuhi kebutuhan makanan, cara inipun bisa menjaga perputaran perekonomian masyarakat kecil. Ini bukti kehadiran negara di tengah masyarakat yang tengah dilanda pandemi. Negara harus hadir untuk memberikan rasa aman dan tenteram," katanya. (Cipta Permana).