Wabah Virus Corona
Beda Pendapat dengan Najwa Shihab, Begini Beda Risiko Mudik dan Pulang Kampung Menurut Pemerintah
Ditanya perbedaaan Mudik dan pulang kampung Jokowi jelaskan beda definisi keduanya, tapi bagaimana beda risiko penularan Covid-19 keduanya?
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID - Menghindari risiko penularan Covid-19, membuat presiden Jokowi mengambil keputusan melarang masyarakat untuk mudik.
Kendati begitu Jokowi tak melarang masyarakat untuk pulang kampung.
Definisi mudik dan pulang kampung itu pun mencuat dan menjadi perbincangan publik.
Menurut presiden RI itu, definisi pulang kampung ialah pulang ke kampung halaman lantaran sudah tak memiliki pekerjaan.
• Tak Diprediksi Ilmuwan, Ternyata Ditemukan Mutasi Virus Corona yang Lebih Ganas dan Mematikan
Sementara mudik, menurut Jokowi adalah pulang kampung yang dilakukan hanya menjelang lebaran atau hari raya.
Apakah perbedaan keduanya masalah waktu?
Dijelaskan Jokowi, bila pulang kampung dapat dilakukan kapan saja.
Sementara mudik hanya bisa dilakukan menjelang lebaran atau hari raya.
Penjelasan Jokowi itu pun tampaknya belum tuntas tersampaikan kepada masyarakat.
Pasalanya tak sedikit pula masyarakat masih bingung tentang perbedaan keduanya.
Termasuk Najwa Shihab yang mengajukan pertanyaan tersebut lewat sesi wawancara eksklusifnya (21/4/2020).
Najwa Shihab menanyakan kepada Jokowi apa perbedaan mudik dan Pulang Kampung.
Secara definisi dan konteks penjelasan Jokowi diterima sebagian besar publik.
Tetapi bagaimana bila dilihat dari sudut pandang risikonya?

Seperti diketahui, kebijakan mudik itu diambil untuk meminimalisir risiko penularan Covid-19 yang tinggi dari wilayah-wilayah lain.
mudik menjadi perhatian khusus karena sangat mungkin lonjakan risiko penularan Covid-19 bila mudik lebih tinggi.
Setiap tahunnya mudik menjadi tradisi yang tak bisa ditinggalkan bagi masyarakat Indonesia.
Pada momen mudik, risiko timbulnya kerumunan dan kontak langsung antar masyarakat sangat berbahaya.
Perjalanan masyarakat saat mudik begitu serentak dan biasanya tak terbendung.
Belum lagi penggunaan transportasi secara massal yang berhimpitan menjadi faktor ketat yang harus dipikirkan di tengah wabah penularan Covid-19 ini.
• Kabar Baik untuk Indonesia dari AS, Kelembaban dan Suhu Tinggi Pengaruhi Kematian Virus Corona
Jokowi membandingkan risiko penularan virus corona bagi para pendatang sangat tinggi.
Presiden RI itu pun meminta untuk melihat data dari lapangan.
Banyaknya pendatang yang tinggal berdesakan di dalam kamar kontrakan.
Belum lagi banyak pendatang yang kehilangan pekerjaan di kota.
Oleh sebab itu bagi Jokowi, diambil keputusan diperbolehkan untuk pulang kampung (bagi yang sudah tak bekerja/pendatang).
Diperbolehkannya pulang kampung Jokowi pun yakin, pihak Desa sudah memiliki protokol untuk mengisolasi warganya yang baru datang dari Jakarta.
Diperbolehkan pulang kampung juga dibeberkan Jubir Pemerintah Achmad Jurianto, beberapa waktu lalu.
Berbeda dari mudik, kebijakan pulang kampung diperbolehkan karena beberapa pertimbangan.
Menurut Achmad Jurianto, selama pulang kampung masyarakat masih bisa menjaga jarak.
Masyarakat diingatkan untuk tetap memperhatikan pysical distancing.
• VIDEO UPDATE KASUS COVID-19 DI JABAR JUMAT 24 APRIL, Kasus Baru Bertambah Banyak
Alasan Jokowi Baru Larang mudik

Pelarangan mudik yang diputuskan Jokowi pun masih menimbulkan tanda tanya publik.
Banyak yang menilai keputusan presiden itu dianggap lamban.
Dalam wawancara yang dilakukan Najwa Shihab, Jokowi pun menjelaskan alasannya.
Presiden mengungkapkan baru mengambil keputusan tersebut untuk memberikan ruang masa transisi.
"Kemarin kita memakai ada transisinya.
Sehingga jangan sampe menimbulkan syok dan memunculkan masalah baru," ungkap Jokowi.
Demikian menurutnya transisi itu untuk meminimalisir kepanikan di kalangan masyarakat.
Sehingga keputusan tersebut justru membuat masyarakat berbondong-bondong untuk mudik.
Curi Start mudik
Sebelum adanya pelarangan, banyak masyarakat yang sudah lebih dulu mudik.
Pemerintah dinilai kecolongan lantaran banyak masyarakat yang curi start mudik.
Menurut data Kemenhub, dibeberkan Najwa Shihab hampir 1 juta atau sekitar 900.000 orang sudah melakukan mudik.
Namun pemerintah membantahnya dan menyebut penjelasan definitif bahwa masyarakat bukan mudik, melainkan pulang kampung.
"Kalau itu bukan mudik, itu namanya pulang kampung," ungkap presiden Jokowi.
Menurut Jokowi, pulang kampung adalah aktivitas seseorang yang bekerja di Jakarta sementara anak istrinya ada di kampung.
Sementara Najwa Shihab berpendapat, makna mudik dan pulang kampung serupa.
Menurutnya perbedaan keduanya hanya ada pada waktu.
Namun aktivitasnya kata Najwa adalah sama karena kemungkinan membawa virus ke rumah.