Mengapa Ahmad Bunuh Perempuan yang Ditemukan Tewas di Depan Lift Apartemen? Ternyata Ini Sebabnya
Lelaki tersebut adalah Ahmad Junaidi Abdilah (20), pemuda asal Karangprao Laok Emong, Sampang, Madura.
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Seorang perempuan ditemukan tewas bersimbah darah di depan lift apartemen di Surabaya, Rabu (22/4/2020).
Tak butuh waktu lama bagi polisi untuk menangkap pelaku pembunuhan tersebut.
Polisi membuka identitas pria yang membunuh wanita asal Semarang di lobi service lift lantai 8 sebuah apartemen di Surabaya, Rabu (23/4/2020).
Lelaki tersebut adalah Ahmad Junaidi Abdilah (20), pemuda asal Karangprao Laok Emong, Sampang, Madura.
Dia menjadi tersangka utama pembunuhan Ika Puspita Sari yang ditemukan tewas di lobi Apartemen.
Junaidi ditangkap sekitar lima jam dari laporan adanya jasad korban yang ditemukan terkapar bersimbah darah oleh petugas keamanan apartemen.
Tak butuh waktu lama bagi polisi meringkus Junaidi yang teridentifikasi melalui rekaman CCTV seputar apartemen.
"Kami tangkap di kawasan Kecamatan Sawahan Surabaya di tempat kerjanya," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho, Kamis (23/4/2020).
Setelah tertangkap, Junaidi pun tak berkutik dan mengakui perbuatannya.
Bahkan baju yang dikenakan tersangka identik dengan baju yang ada dalam rekaman CCTV apartemen.
Junaidi pun dibawa ke Mapolrestabes Surabaya untuk menjalani pemeriksaan.
Dari keterangan tersangka, ia nekat menghabisi nyawa korban karena tersinggung dan sakit hati setelah dihina tak mampu membayar tarif sewa layanan seks yang dibandrol korban di aplikasi mi chat.
"Awalnya tersangka dan korban mengenal melalui aplikasi media sosial.
Selanjutnya berkomunikasi intens selama hampir sehari untuk melakukan transaksi jasa seks yang ditawarkan korban.
Setelah di lokasi, tersangka sempat menawar tarif korban dan disepakati harga Rp 500 ribu untuk dua kali melakukan hubungan seksual.
Ternyata, untuk dua kalinya, korban menolak dan sempat terjadi cek cok antara korban dan tersangka," beber Sandi.
Setelah cekcok, tersangka melihat ada sebuah pisau dapur milik korban yang kemudian digunakan untuk menghabisi nyawa korban dengan cara menggorok leher korban sebanyak tiga kali.
Sementara itu, Junaidi mengaku jika sering menggunakan aplikasi mi chat untuk sekedar melakukan transaksi seks.
"Sudah sering, tapi kalau sama korban baru kali ini," aku pria hidung belang ini.
Junaidi merunut awal mula hubungan satu malamnya dengan korban.
Rabu (22/4/2020) sekitar pukul 12.00 WIB, Junaidi menghubungi korban untuk menanyakan jasa layanan seks.
Korban membalas chat Junaidi dan mematok tarif Rp 800 ribu untuk dua kali berhubungan seksual dan 500 ribu untuk sekali berhubungan seksual.
"Saya tanya,bisa ditawar atau enggak katanya bisa. Terus janjian ketemu jam 22.00 WIB di lobby apartemen," kata Junaidi.
Di dalam pertemuan itu, tersangka menawar harga Rp 500 ribu untuk dua kali berhubungan seksual, hingga korban pun mengiyakan.
Setelah sepakat, keduanya pun bercinta layaknya suami istri di unit apartemen yang disewa korban bulanan.
"Setelah satu kali main, saya mau main lagi katanya dia tidak mau terus saya dihina katanya gak mampu bayar dia. Saya tersinggung sampai akhirnya kejadian itu," tambah Junaidi.
Selain motif sakit hati, Junaidi juga nekat membawa dua handpone korban yang digeletakkan di meja dalam unit apartemen korban.
Meski mengaku menyesal, Junaidi kini harus meringkuk di tahanan Mapolrestabes Surabaya.
Junaidi dijerat pasal berlapis yakni pasal 338 KUHP dan 351 KUHP dan 365 KUHP.
Fakta-fakta Pembunuhan
Misteri perempuan yang ditemukan tewas di lift apartemen di Surabaya akhirnya terungkap.
IPS, nama wanita itu tewas setelah dibunuh oleh pelanggannya, yakni AJ.
Terungkap sudah, motif AJ (20) seorang pemuda tega membunuh wanita asal Semarang di sebuah apartemen di Surabaya.
AJ, pemuda asal Sampang Madura nekat membunuh IPS (36) bermotif layanan seks, pemuda ini tak mau bayar setelah dilayani oleh korban.
IPS (36) sebelumnya ditemukan tewas bersimbah darah di lobi service lift Lantai 8 Tower A Apartemen Puncak Permai Surabaya, Rabu (22/4/2020) terungkap.
Informasi yang dihimpun SURYA.co.id, terduga pelaku adalah AJ pemuda asal Sampang, Madura, kelahiran 20 tahun lalu.
Pelaku ditangkap tak sampai 24 jam setelah pembunuhan itu terjadi.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran mengakui penangkapan tersebut.
"Iya benar sudah kami tangkap kemarin," kata Sudamiran, Kamis (23/4/2020).
Meski begitu, perwira dua melati di pundak itu masih enggan membuka identitas dan mofit pelakunya.
"Masih jalani pemeriksaan penyidik. Kita tunggu dulu ya," singkatnya.
Sementara motif yang berkembang di lapangan, korban menagih uang usai melakukan transaksi layanan seks bersama pelaku.
"Karena pelaku ini gak mau bayar, terus korban ngamuk. Pelaku akhirnya sampai tega (membunuh) dan barang-barang korban dibawa kabur," ujar salah satu sumber.
Disinggung hal tersebut, polisi masih belum mengkonfirmasi kebenaran informasi di lapangan yang mengarah pada profesi korban sebagai pekerja seks komersial.
Berikut fakta-fakta yang terungkap dalam pembunuhan tersebut:
1. Cuma Pakai Baju Dalam
Sebelumnya, jasad perempuan ditemukan bersimbah darah di lantai 8 apartemen Puncak Permai Tower A Surabaya, Rabu (22/4/2020) pagi.
Kondisi jasad perempuan itu ditemukan tergeletak dengan posisi miring tepat di depan lift apartemen.
Perempuan itu ditemukan hanya mengenakan pakaian dalam atasan hitam dan celana dalam merah.
Terlihat, ceceran darah membekas di lantai dari unit apartemen yang dihuni korban sampai ditemukannya jasad korban tersebut.
Polisi yang mendapat laporan segera menuju lokasi kejadian dan melakukan olah TKP untuk mengetahui sebab korban meninggal.
Polisi menerjunkan unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya bersama Unit Reskrim Polsek Dukuh Pakis untuk mengidentifikasi pelakunya.
2. Ada putung rokok dan potongan rambut
Satreskrim Polrestabes Surabaya membuka hasil olah TKP penemuan jasad perempuan berismbah darah di lantai 8 Apartemen Puncak Permai Tower A Surabaya, Rabu (22/4/2020) pagi.
Kesimpulan sementara, korban yang diketahui berasal dari Karangroto, Kecamatan Genuk, Semarang itu diduga dibunuh.
"Ada sayatan benda tajam di leher korban," kata Sudamiran, Rabu (22/4/2020).
Selain itu, fakta di TKP menunjukkan ada bercak darah yang tercecer dari unit apartemen yang disewa korban di kamar 857 hingga di tempat jasad korban tergeletak tepat di depan service lift lantai 8 apartemen.
"Dugaan sementara korban sempat berjalan keluar unit sampai akhirnya kehabisan darah di depan service lift tersebut, hingga meninggal dunia," kata Sudamiran.
Dari dalam unit apartemen yang ditinggali korban, ditemukan putung rokok dan bekas potongan rambut.
Selain itu, polisi juga mengamankan beberapa barang bukti seperti celana jenas biru, jaket warna merah, dompet korban, handuk dan bekas kaleng susu kemasan 250 ml.
3. Profesi korban misterius
Hingga sore ini, sudah ada empat saksi yang diperiksa polisi atas penemuan jasad Ika Puspita Sari warga Karangroto, Rt 12 RW 13, Kecamatan Genuk, Semarang.
Diantara empat saksi itu, polisi belum dapat memastikan profesi korban, meski sempat beredar kabar jika korban adalah seorang tuna susila.
"Terkait profesi masih belum ada yang tahu. Dari empat saksi yang kami periksa memang tidak ada yang tahu apa pekerjaan korban," kata Sudamiran, Rabu (22/4/2020).
Saat ini, jasad korban masih dilakukan autopsi di RSUD Dr Soetomo Surabaya.
4. Sewa apartemen bulanan
Hasil pemeriksaan saksi, korban diketahui menyewa unit apartemen yang letaknya sekitar enam meter dari lobby service lift lantai 8 Apartemen Puncak Permai Tower A.
Korban menempati unit apartemen itu sejak tanggal 3 April 2020 hingga satu bulan ke depan yang habis pada 3 Mei 2020.
"Korban ini bukan pemilik unit, melainkan hanya menyewa unit apartemen tersebut, selama satu bulan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, Rabu (22/4/2020).
Hasil olah TKP, polisi menemukan luka sayat benda tajam di leher korban.
"Ada luka sayat di leher korban," kata Sudamiran.
Jenazah korban telah dibawa ke RSUD Dr Soetomo untuk diotopsi. (Firman Rachmanudin)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Identitas Pembunuh Cewek Semarang di Apartemen Puncak Permai Surabaya Terkuak: Kencan Gak Mau Bayar
(*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul KRONOLOGI Pembunuhan Cewek Semarang di Apartemen Surabaya, Tawar Jasa Kencan Rp 800 Ribu