Netizen Heran Garaga yang Sudah Bebas Bisa Tiba-tiba Muncul, Panji Petualang Beri Jawaban

unculnya ular king kobra bernama Garaga saat dimonitoring Panji Petualang di dalam hutan menuai kehebohan.

Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Instagram/panjipetualang
Ular king kobra Garaga saat dimonitoring Panji Petualang. 

TRIBUNJABAR.ID - Munculnya ular king kobra bernama Garaga saat dimonitoring Panji Petualang di dalam hutan menuai kehebohan.

Panji Petualang menyebut, banyak di antara warganet yang menonton vlog-nya heran dan kebingungan karena Garaga tiba-tiba muncul di belakangnya.

Pada video monitoring itu, pertemuan Panji dan raja ular yang pernah dirawatnya itu terjadi secara tak terduga.

Garaga tertangkap kamera tiba-tiba muncul di belakang Panji Petualang yang berdiri berjejer bersama dua krunya, Alprih dan Kava.

Untuk menjawab kebingungan warganet, Panji pun memberikan penjelasan logisnya. Ia bahkan berbicara ini bersama mantan videografernya, Baba.

Sebagai informasi, Baba termasuk orang yang tahu soal Garaga. Saat awal Garaga di-rescue hingga viral, Baba kala itu masih bekerja dengan Panji Petualang.

Namun, sebelum Garaga heboh akan dilepaskan ia tak bekerja lagi bersama Panji karena kondisi fisiknya sehingga memilih pulang dan bekerja di Bandung.

Kemunculan Ular King Kobra Garaga di Hutan Mengagetkan, Tiba-tiba Ada di Belakang Panji Petualang

"Kita ketemu Garaga kemudian yang bikin netizen bingung adalah tiba-tiba adanya Garaga di belakang,

Baba juga tahu waktu zaman kita syuting dulu Baba suka ngalamin juga di lapangan

kadang kita nemuin momen yang tidak diduga," cerita Panji Petualang dalam vlog yang diunggah pada 17 April 2020.

Mendengar cerita Panji, Baba pun beberapa kali merespons. Ia mengangguk-anggukan kepala sambil mengiyakan.

Kemudian, Panji pun mencontohkan pengalamannya saat mengalami kejadian tak terduga saat herping bersama Baba.

Ia mengaku, sempat melihat ada ular tanah atau calloselasma rhodostoma yang berada di atas pohon.

"Misal waktu kita herping sama Arby sama kakaknya yang waktu kakaknya arbi hampir kena gigit rhodostoma.

rhodos itu nangkring di pohon dan itu mustahil banget rhodos nangkring di pohon dan kita temuin si rhodos itu bener-bener nangkring di pohon," katanya.

Baba tampak mengingat momen yang diceritakan Panji. Ia pun membenarkan kejadian tersebut.

Menurut Panji Petualang, walaupun mustahil ular tanah bisa ditemukan di atas pohon, tapi kondisi di lapangan justru seperti itu.

Ia menyatakan, tak hanya ia dan Baba yang melihat kejadian itu, ada pula kreator satwa lain yang menjadi saksi dalam kegiatan herping tersebut.

Foto Baru Ular King Kobra Garaga, Akhirnya Ditemukan Panji Petualang di Hutan, Makin Besar dan Gagah

Ia bercerita, kala itu konten video yang menunjukkan momen itu juga mendapatkan tudingan dari warganet.

"Padahal rhodos itu hewan tanah, ular gibug ya atau ranjau darat itu hewan tanah, dan itu ada di pohon dan itu netizen bilang settingan.

Padahal itu rill kita apa yang terjadi di situ dan di situ ada dari Bumi Reptil waktu Ikbal belum gabung dream team,

ada Arby dari Sobat Reptil itu kan kreator semua, masa gue bohongin mereka," cerita Panji Petualang.

Panji menyebut, pengalamannya bersama Baba ini sama halnya seperti kejadian pertemuan dengan Garaga.

Program TV Panji Petualang tunjukkan raja ular king kobra Garaga.
Program TV Panji Petualang tunjukkan raja ular king kobra Garaga. (Kolase Tribun Jabar (Instagram/panjipetualang_real))

Ia menyebut, secara logis, Garaga sudah kembali ke sifat alamiahnya sebagai raja ular karena sudah lebih dari satu bulan dilepaskan ke alam.

Panji juga menyebut, tak mungkin Garaga di-setting berada di belakangnya dalam keadaan aman.

Kembalinya sifat Garaga yang liar justru memungkinkan ular king kobra itu untuk langsung menyerang Panji atau dua kru lainnya.

Monitoring Garaga di Hutan, Kru Panji Petualang Hilang, Ternyata Digigit Ular Kobra, Begini Nasibnya

"Nah ini sama kaya kasus monitoring Garaga kemarin yang emang si Tulus (kameramen) ngeliat Garaga di belakang kita

Logisnya lah temen-temen, Garaga itu udah dilepas sebulan lebih lah di hutan, dia udah kembali ke alam sifatnya.

Kalau misalkan dia merasa terancam ketika kita engga liat di belakang dia berdiri, itu digigit antara Panji, Alprih atau Kava pasti digigit diserang.

Masa iya king kobra di-briefing 'lu diem dulu di sini ya lu jangan gigit kita ya lu diem di sini'. Itu binatang," kata Panji Petualang.

Baba pun tampak sependapat dengan ucapan Panji. Ia bahkan melontarkan komentarnya.

"Mau dikasih tau juga enggak ada telinganya," ujar Baba menanggapi.

Kemudian, Panji Petualang pun menyambung.

"Itu binatang. Okelah kalau doggy masih bisa atau burung paruh bengkok masih pinter. Ini ular, dikasih makan aja kalau dia stres enggak mau, apalagi disuruh gitu.

Itulah, intinya terserah kita balik lagi ke penilaian kalian. Kalian nilai kita negatif kita terima, legowo. Kalian nilai kita positif, kita makasih legowo juga.

Yang penting apa yang kita sampaikan setiap kali kita membuat konten itu, selalu menghibur dan selalu ingin memberikan manfaat untuk ilmu pengetahuan untuk kalian.

Jadi informasi-informasinya kita selalu pengen itu sampe. Jadi enggak ada yang ngaco," ujar Panji menambahkan.

Seperti diberitakan sebelumnya, perjalanan monitoring Garaga ini berlangsung dramatis. Panji mengaku, membutuhkan waktu berhari-hari untuk bisa menemukan ular king kobra Garaga.

Dari kawasan hutan bagian selatan, Panji bersama krunya menuju ke arah utara. Panji Petualang menemukan tempat strategis yang diduga menjadi habitat ular king kobra.

Ia berharap bisa menemukan Garaga di lokasi tersebut yang rimbun dikelilingi pohon bambu.

Namun, cuaca tiba-tiba tak bersahabat. Panji dan krunya terjebak di sana karena hujan turun sangat lebat.

Mereka bahkan sudah terdengar mengeluh karena waktu semakin sore. Tak hanya itu, lokasi mereka pun sudah terlanjur jauh sekali.

Tak disangka, tiba-tiba ular king kobra Garaga pun muncul di belakang Panji Petualang.

Kemunculan raja ular itu disadari oleh kameramen yang sedang merekam Panji.

Setelah terdengar suara kameramen yang terkejut karena ada ular besar, Panji Petualang langsung menoleh ke belakang.

Dua krunya, Alprih dan Kava pun turut ikut menoleh dan mereka langsung terkejut lalu meloncat menjauhi ular berbisa tersebut.

Sementara itu, Panji juga menunjukkan rasa kaget bukan main, tapi dia tidak menghindar.

Panji justru terlihat mengamati serius ular king kobra yang berdiri mengembangkan hood di depannya.

Kemudian, ia pun langsung mengenali ular itu. Panji Petualang langsung kegirangan karena ular king kobra yang menghampirinya adalah Garaga.

Panji Petualang langsung antusias, ia berinteraksi dengan Garaga, raja ular yang dirindukannya.

Panji mengaku, tak menyangka Garaga bisa tiba-tiba muncul di belakangnya.

Padahal ia mengaku, sudah pasrah dan putus asa karena sulit menemukan Garaga.

Berikut ini videonya:

Perjalanan Bahaya Monitoring Garaga

Untuk melakukan monitoring ular king kobra Garaga, Panji Petualang bersama timnya harus masuk ke hutan belantara.

Namun, ada kejadian tak terduga yang terjadi saat mereka memutuskan membuat bivak sebagai tempat istirahat.

Seorang kru, Alprih tiba-tiba menghilang. Ia memang ditugaskan Panji Petualang untuk mencari kayu bakar.

Namun, ia tak kunjung datang saat seorang tim Panji lain yang juga mencari kayu bakar, Kava sudah kembali ke bivak.

Pada video itu, Panji pun terlihat khawatir karena waktu semakin sore sehingga memutuskan mencari Alprih.

Ia bersama Kava, termasuk kameramen langsung bergegas mencari temannya sambil berteriak memanggil nama Alprih.

Mereka menerobos semak-semak tinggi dan pepohonan di dalam hutan.

Kemudian, mereka menemukan jejak yaitu tas Alprih yang tergeletak.

Panji Petualang pun langsung kembali mencari dan meneriakan nama temannya.

Akhirnya terdengar sahutan Alprih merespons teriakan Panji. Namun kondisinya memprihatinkan.

Ternyata tangannya digigit ular kobra. Namun, ular itu sudah tidak ada saat Panji menemukan Alprih.

Akhirnya Panji Petualang pun melakukan pertolongan pertama.

Ia memotong dahan pepohonan yang kecil kemudian dipasangkan di tangan kanan Alpri yang tergigit ular kobra.

Kemudian dahan kayu yang diletakkan di tangan Alprih diikat bagian sisinya.

Tangan Alpri terlihat seperti digips. Panji Petualang menjelaskan itu merupakan teknik imobilisasi yang mana daerah yang kena gigitan ular tidak boleh bergerak agar racun tak menyebar.

Setelah itu, Panji dkk pun membawa Alprih kembali ke bivak.

Setelah mendapatkan perawatan darurat dari Panji, kondisi Alprih terlihat membaik.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved