PSBB di Bandung Raya
Pemkot Bandung Bakal Lakukan Rapid Test Secara Massal Saat PSBB
Pemkot Bandung akan menggelar rapid test secara massal saat PSBB di Kota Bandung.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung akan melakukan rapid test secara massal, saat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Berdasarkan data Pusat Informasi Covid-19 (Pusicov) Kota Bandung, saat ini hampir semua kecamatan sudah berstatus zona merah.
Dari 30 kecamatan yang ada, hanya Kecamatan Sukasari yang masih berstatus zona kuning tanpa kasus positif Covid-19.
Dari 30 Kecamatan, Cicendo menjadi Kecamatan paling banyak kasus positif Covid-19, total ada 20 kasus, delapan orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), enam orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), dua orang berhasil sembuh, dan tiga orang yang meninggal dunia.
Kecamatan Cicendo pun menjadi kawasan pertama di Kota Bandung yang terdapat kasus positif Covid-19.
Dari data Pusicov yang dihimpun sejak 17 Maret 2020, hingga saat ini kasus positif Covid-19 di Kecamatan Cicendo terus meningkat.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengakui jika saat ini Kecamatan Cicendo masih menjadi kawasan paling tinggi penyebaran kasus positif virus corona.
Selama pelaksanaan PSBB, kata Yana, tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kota Bandung bakal melakukan rapid test untuk mengetahui lebih banyak peta penyebaran virus corona.
Sehingga, kata dia, meskipun ada orang tanpa gejala (OTG), pihak Gugus Tugas bakal mengetahui dan menangani orang tersebut agar tidak dapat menyebarkan ke orang lain.
"Dengan PSBB ini, mudah-mudahan bisa semakin tahu penyebaran yang dominan. Sehingga dibutuhkan tes, akhirnya semakin tergambar dan terpola, masing-masing kecamatan itu berapa ODP, PDP, positif, dan yang sembuh berapa," ujar Yana di Polrestabes, Selasa (21/4/2020).
Yana tidak mengetahui berapa jumlah total rapid test yang akan dilakukan saat penerapan PSBB.
Ia hanya memastikan kepada warganya agar disiplin dalam menaati semua aturan saat PSBB.
"Saya tidak tahu teknisnya, nanti tanya ke Sekda jumlahnya, tapi kita upayakan tadi, semakin banyak sebetulnya yang dilakukan tes itukan kita semakin tahu, karena penyebaran virus ini tidak pernah tahu, karena tidak ada tandanya," katanya.