Pembacokan Sekeluarga di Purwakarta
Pembacokan Keji Satu Keluarga di Purwakarta, Polisi Terjunkan Anjing Pelacak K-9
Informasi yang diterima Tribun Jabar, korban bernama Kurniawati mengalami luka bacok di bagian dekat telinga kanan dan jari manis kanan terputus.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Jajaran Satreskrim Polres Purwakarta dalam menyelidiki kasus pembacokan brutal yang terjadi di Kampung Munjul RT 36/9, Kelurahan Munjuljaya, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, mengerahkan anjing pelacak untuk mendapatkan titik terang kasus ini.
Kasatreskrim Polres Purwakarta, AKP Handreas Ardian mengungkapkan pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan dengan mengerahkan anjing pelacak K9 untuk mendapatkan titik terang terkait pelaku pembacokan brutal ini.
"Iya sekarang lagi dilakukan penyelidikan di TKP. Kami bawa serta tim khusus anjing pelacak K9," ujarnya, Selasa (21/4/2020) di Mapolres Purwakarta.
Korban ini merupakan perawat di RSUD Bayu Asih bernama Kurniawati (36) dan suaminya Dedi Rukmayadi (35).
• 5 Fakta Kasus Pembacokan Brutal Sekeluarga di Purwakarta, Nomor 3 Masih Misteri
Tak hanya itu anak perempuannya yang belum diketahui namanya pun turut menjadi korban dalam aksi pembacokan brutal ini.
Kurniawati bertugas di kamar operasi RSUD Bayu Asih.
Berdasarkan pantauan, bagian kamar korban tampak banyak ceceran darah mulai kasur hingga lantai kamar.
Tak hanya itu, tampak pula gordyn jendela rusak seperti akibat tarikan.
Informasi yang diterima Tribun Jabar, korban bernama Kurniawati mengalami luka bacok di bagian dekat telinga kanan dan jari manis kanan terputus.
Selanjutnya, sang suami pun saat ini masih dalam kondisi tak sadarkan diri.
Sementara itu, kondisi anak perempuannya yang ikut mengalami kejadian nahas ini mengalami luka parah di bagian belakang leher.
• 5 Fakta Kasus Pembacokan Brutal Sekeluarga di Purwakarta, Nomor 3 Masih Misteri
AKP Handreas Ardian menyebut pelaku saat ini masih dalam proses penyelidikan polisi.
Berdasar keterangan saksi, kata Handreas, sempat mendengar suara orang minta tolong dari arah rumah korban. (*)
Korban Merangkak dalam Keadaan Berlumuran Darah