Wali Kota Tasikmalaya Larang Kegiatan yang Biasa Digelar Sebelum Ramadan, Minta Warganya Tidak Mudik
Lihat saja, pemudik berdatangan, warga yang berstatus orang dalam pemantauan di Kota Tasikmalaya sudah mencapai angka seribuan lebih sekarang.
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, mengimbau warganya tetap di rumah di tengah pandemi virus corona jika tidak ada keperluan yang mendesak. Lebih dari itu, dia menegaskan melarang berbagai acara munggahan warga menjelang beberapa hari memasuki bulan puasa demi mencegah penyebaran Covid-19.
"Untuk tahun ini, tidak perlu ada munggahan, berkumpul, dan sebagainya. Munggahan atau tradisi berkumpul menjelang Ramadan tahun ini dilarang saja karena kita sedang di masa pandemi corona yang sampai sekarang masih belum diketahui kapan akan berakhirnya," jelas Budi, Senin (20/4/2020).
Budi Budiman yang juga menjabat Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya mengatakan pihaknya telah menyosialisasikan anjuran Kementerian Agama saat masa pandemi corona bagi umat muslim selama Ramadan.
Satu di antaranya tetap berada di rumah. Selain itu tak boleh ada kegiatan kumpul bersama saat tradisi ngabuburit atau kumpul warga saat menunggu buka puasa.
Budi pun mengingatkan kembali bagi warga yang berada di luar kota agar tidak mudik ke kampung halamannya selama masa pandemi corona. Soalnya, pemudik yang berasal dari zona merah selama ini paling besar risikonya menularkan covid-19 di lingkungan sekitarnya.
"Lihat saja, pemudik berdatangan, warga yang berstatus orang dalam pemantauan di Kota Tasikmalaya sudah mencapai angka seribuan lebih sekarang," ujar Budi.
Dia pun terus-menerus meminta warganya di dalam kota tetap menjalankan anjuran pemerintah untuk tidak keluar rumah jika tak penting, menghindari kerumunan, mengenakan masker, jaga jarak, dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Berdasarkan laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya, kondisi penyebaran virus corona di wilayah berjuluk Kota Resik tersebut masih mengalami kenaikan.
Sampai sekarang berdasarkan data terakhir Covid-19 Kota Tasikmalaya, total terdapat lima orang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil swab dan 22 orang terkonfirmasi reaktif corona hasil rapid test.
Dari jumlah itu, limma orang telah dinyatakan sembuh dan dua orang lainnya meninggal dunia.
Sisanya, sampai sekarang masih menjalani perawatan di ruang karantina yang tersebar di beberapa rumah sakit wilayah Kota Tasikmalaya.
Arus mudik terus meningkat Kondisi ini pun diketahui masih adanya gelombang arus mudik yang terus meningkat menjelang bulan puasa. Saat ini tercatat 1.030 ODP di Kota Tasikmalaya, 711 orang telah selesai pemantauan dan 319 orang masih dipantau.
• Ansor-Banser Kuningan Turut Berperan Aktif Melawan Covid-19, Ini yang Dilakukan
• Sejarah Persib 20 April: Ferdinand Sinaga Brace, Persib Bandung Bawa Pulang Tiga Poin dari Gresik
Sedangkan pasien dalam pemantauan (PDP) tercatat 25 orang, yaitu 20 orang telah selesai pengawasan, tiga orang masih dirawat, dan dua orang meninggal dunia.
Selain itu, terdapat 302 orang tanpa gejala (OTG) yang 153 orang di antaranya selesai pemantauan dan 149 orang masih dipantau.
"Kami juga terus sangat fokus dengan jumlah OTG, karena ini dinilai sangat berbahaya menyebarkan virus di lingkungan sekitar," kata Budi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wali Kota Tasikmalaya Larang Acara Munggahan dan Ngabuburit Selama Ramadhan", https://regional.kompas.com/read/2020/04/20/12304501/wali-kota-tasikmalaya-larang-acara-munggahan-dan-ngabuburit-selama-ramadhan?page=2.