Puluhan Sopir dan Kernet Geruduk Kantor PO Aladin, Pertanyakan Bantuan Rp 600 Ribu/Bulan

Padahal kata bapak enam anak tersebut, kru dari perusahan angkutan umum lainnya sudah mendapat bantuan.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Ravianto
ist
Datangi PO- Puluhan sopir dan kernet PO Aladin mendatangi kantor perusahaan angkutan umum tersebut di Jl Sudirman Ciamis, Senin (20/4) mereka mempertanyakan bantuan tunai Rp 600.000 untuk kru angkutan yang terdampak Covid-19. 

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS - Puluhan sopir dan kernet mendatangi kantor PO Aladin di Jl Sudirman Ciamis, Senin (20/4) siang.

Mereka mempertanyakan tentang bantuan program keselamatan tahun 2020 untuk membantu mitra lalu lintas terdampak Covid-19 yang besarnya Rp 600.000/bulan  selama tiga bulan.

“Kami dari kru Aladin belum seorang pun yang dapat. Padahal kami sangat membutuhkan, kami sekarang sudah tidak jalan. Sudah sebulan nganggur. Sudah tidak ada pemasukkan karena di rumahkan, kalau jalan pun penumpangnya sepi, terdampak Covid-19” keluh Herman (50), warga Baregbeg kru PO Aladin di kantor PO Aladin Ciamis, Senin (20/4).

Padahal kata bapak enam anak tersebut, kru dari perusahan angkutan umum lainnya sudah mendapat bantuan.

“Sementara kami belum dapat, kenapa,” katanya.

Dari enam anaknya kata Herman, masih dibawah tanggungannya karena masing-masing masih duduk di SD, SMP dan seorang baru tamat SMK. Tiga lainnya memang sudah berumah tangga.

“Tiga anak masih di bawah tanggungan, tentu butuh uang untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Sekarang nganggur, tidak ada pemasukan. Bingung juga, sehari-hari kerjanya ke balong atau ke kebun. Kami mohon penjelasan dari perusahaan,” ujar Herman.

Pemilik PO Aladin, H Tatang Aceng Kendar di hadapan puluhan awak bus dan angkot  di bawah grup PO Aladin Senin (20/4) mengaku belum tahu persis bantuan yang dimaksud.  

Senin (20/4) siang tersebut H Tatang menerima puluhan sopir dan kernet tersebut di ruang aula dengan tempat duduk para kru di atur sesuai dengan anjuran fisical distancing (jaga jarak).  

“Kalau memang ada, saya siap memperjuangkannya. Kami dari perusahaan (PO Aladin) segera menyurati Kemenhub,  Korlantas, Kementrian Tenaga Kerja dan Jasa Raharja. Kalau memang ada bantuan Rp 600.000/bulan tersebut tentu harus kami perjuangkan,” tegas H Tatang Aceng Kendar yang akrab dipanggil H Tatang Aladin tersebut.

H Tatang Aladin mengakui kini ada 125 orang sopir dan kernet baik itu dari bus maupun angkot di bawah PO Aladin yang terpaksa dirumahkan.

“Sudah sebulan ini sebanyak 125 kru baik itu sopir atau kernet yang dirumahkan. Armada sudah tidak jalan karena penumpang sepi, terdampak corona,” katanya.

Dari puluhan armada busnya, kata H Tatang Aladin sekarang hanya 2 bus yang jalan yakni jurusan Bandung-Purwokerto.  

Sementara bus jurusan Tasik-Semarang, Tasik – Jogja atau Tasik – Purwokerto sudah tidak jalan, berhenti sama sekali.

“Yang jalan Cuma dua bus jurusan Bandug-Purwokerto. Itupun penumpangnya tidak sampai sepuluh orang. Saat berangkat dari Cicaheum, hanya bawa dua penumpang, itupun setelah ngetem 3 jam. Di jalan dapat penumpang beberapa orang. Sampai di Purwokerto ada sekitar 10 penumpang yang terangkut. Uang yang dapat, untuk beli bensin saja sudah tidak cukup,” ujar H Tatang Aladin.

Karena kondisinya sangat terdampak imbas Corona, menurut H Tatang Aladin, sebanyak 125 orang kru baik itu sopir dan kernet PO Aladin terpaksa dirumahkan.

Tanpa gaji, semuanya berstatus pekerja harian.

“Kalau sekarang memang ada bantuan dari pemerintah untuk kru angkutan akan kami perjuangkan,” katanya.

Sekretaris DPC Organda Ciamis, Rd Ekky Bratakusumah kepada Tribun Senin (20/4) mengakui tentang adanya dana bantuan untuk kru angkutan yang terdampak Covid-19 tersebut.

“Besarnya Rp 600.000/bulan selama tiga bulan. Itu bantuan langsung dari Korlantas, bukan kewenangan Organda. Ciamis hanya mendapat kuota sebanyak 449 orang. Padahal di Ciamis lebih dari 2.000 orang sopir dan kernet angkutan umum baik itu angkot, angdes, elf. Belum lagi kru bus yang AKAP maupun AKDP ,” ujar Ekky.

Perusahaan angkutan tempat ia bekerja menurut Ekky, mendapat bantuan tunai Rp 600.000 /bulan tersebut untuk 45 orang.

“Sementara kru di perusahaan sebanyak 380 orang. Jadi bantuan tersebut kami pending dulu. Saya tidak tahu persis di Ciamis PO mana saja yang dapat dan yang tidak dapat. Banyak juga yang menanyakan langsung ke Organda. Tapi kami tidak bisa menjelaskannya, karena bantuan tersebut bukan ranahnya Organda,” katanya (andri m dani)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved