Hafidh Rela Isi Celengan Disumbang untuk Pengadaan APD padahal Ditabung untuk Bantu Pernikahan Kakak
Bocah 9 tahun itu terketuk hatinya karena sering melihat tim medis yang kekurangan alat pelindung diri ( APD).
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Hilda Rubiah
Mereka tinggal di Desa Citeureup, Kecamtan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.
3. Untuk Pengadaan APD

Rikoh menceritakan awal keinginan Hafidh menyumbangkan tabungannya karena banyak pemberitaan pandemi virus corona.
Hafidh juga mengetahui bahwa tenaga medis sangat membutuhkan APD namun barang tersebut sulit didapatkan.
"Hafidh sempat menanyakan kepada saya, apa dan untuk apa APD tersebut, lalu saya menjelaskan kepada dia, APD adalah Alat Pelindung Diri yang digunakan dokter dalam menangani pasien virus korona," kata Rikoh.
Rikoh menceritakan, kemudian Hafidh mengungkapkan ingin membantu tapi tak ada uang.
4. Awalnya untuk Pernikahan Kakak
Uang tabungan yang disumbangkan Hafidh sebenarnya untuk membantu dana pernikahan kakakanya.
Selama sembilan bulan, Hafidh meyisihkan uang jajannya.
"Tapi ini ada tabungan buat nikah kakak, enggak apa-apa ini aja disumbangkan. Saya bilang itu terserah kamu aja, dari semalam dia ngajak-ngajak ke sini terus (Mapolsek Dayeuhkolot)," ujar Rikoh.

Setiap harinya, Hafidh diberi uang jajan sebesar Rp 2000 oleh Rikoh.
Dengan cara menyumbang, Hafidh berharap tim medis dimudahkan dalam menangani virus corona.
Ia ingin wabah virus corona segera berakhir supaya bisa bersekolah dan bermain kembali dengan teman-temannya.
5. Jumlah Sumbangan

Setibanya di Mapolsek Dayeuhkolot, Hafidh dan kedua orang tuanya, disambut oleh Kapolsek Dayeuhkolot beserta jajarannya. Mereka bersama- sama menghitung jumlah uang koin yang disumbangkan Hafidh.