Mengenal Idjon Djanbi, Komandan Pertama Pasukan Khusus Angkatan Darat atau Kopassus
Ia adalah orang asli Belanda, Rokus Bernardus Visser yang kemudian berganti nama menjadi Mochammad Idjon Djanbi.
Melihat perjalanan karirnya ini, tak heran ia dipercaya membentuk pasukan secara perdana di Indonesia.
Namun, hal itu tak berlangsung lama. TNI AD menginginkan komandan orang asli Indonesia.
Akhirnya Idjon Djanbi pun dipindahkan ke posisi yang tak terlibat dengan pelatihan komando, yakni menjadi koordinator staf pendidikan di Inspektorat Pendidikan dan Latihan.
Namun, ia pada akhirnya meminta pensiun dini. Idjon Djanbi pun mendapatkan penghargaan berupa jabatan untuk menjadi kepala perkebunan milik pihak asing yang sudah dinasionalisasikan.
Kemudian, ia pun memilih menjadi pengusaha di bidang wisata.
Idjon Djanbi terjun pada bisnis penyewalaan bungalow di kawasan Kaliurang, Yogyakarta.
Menjalani masa tua sambil berbisnis, Idjon Djanbi pun sempat terkapar di rumah sakit.
Setelah operasi usus buntu, usu besarnya malah bermasalah sehingga ia meninggal, pada 1 April 1977, di Yogyakarta.
Namun, hari kematiannya tak mendapatkan perhatian khusus.
Jenazahnya disemayamkan tanpa upacara pemakaman secara militer.
Hal ini disebabkan kematiannya di Yogyakarta, membuat pihak berwenang alpa.
Alhasil, Bapak Kopassus Indonesia ini diantar ke liang lahat, tanpa adanya tembakan salvo, khas pemakaman bergaya militer.