Persib Bandung
Jalan Berliku Dedi Kusnandar ke Persib Bandung Hingga Memori Terindah di Liga 1 2020
Jalan terjal dan berliku ditempuh Dedi Kusnandar untuk menjadi pesepak bola profesional, hingga ke Persib Bandung.
Penulis: Syarif Pulloh Anwari | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Dedi Kusnandar langsung mencatatkan prestasi pada musim pertamanya gabung Persib Bandung.
Ia masuk skuat utama Persib Bandung ketika menjuarai Piala Presiden 2015 setelah mengalahkan Sriwijaya FC di laga final.
Dado, sapaan Dedi Kusnandar, berambisi mempersembahkan trofi liga bagi Persib apalagi ia bukan bagian dari Pangeran Biru saat menjuarai LSI.
Mewujudkan impian itu tak mudah. Sempat berpetuang bersama Sabah FA di Malaysia pada 2016, Dado kembali ke tim kebanggaan bobotoh pada awal musim 2017.
Pemain asal Sumedang itu justru makin sulit mendapatkan tempat di tim inti, terutama karena cedera.
Musim 2018, mantan kapten Timnas U-23 Indonesia itu mencapai puncak permainannya. Dedi Kusnandar tampil 23 kali dan semuanya bagian dari skuat inti.
• Serunya Main Tik Tok Pemain Persib Bandung Kim Kurniawan Bersama Istrinya #koalachallange
• Bomber Persib Bandung Wander Luiz Dinyatakan Sembuh dari Covid-19, Ucapkan Syukur Lewat Instagram

Cedera saat Persib menghadapi PSM Makassar di pertengahan putaran kedua kompetisi saat itu memaksa Dado lama menepi dari lapangan hijau.
Pascacedera, sambil melawan trauma, Dedi Kusnandar berusaha menemukan kembali permainan terbaiknya.
Dado terlibat dalam 18 pertandingan selama musim lalu tapi hanya 11 kali masuk tim utama.
Ia kalah jam terbang dari juniornya, Abdul Aziz yang baru bergabung Persib pada 2019.
Musim ini, gelandang 28 tahun tersebut masih kesulitan mendapatkan tempat di skuat inti.
Meski selalu tampil sebagai pemain cadangan, Dado sudah memperlihatkan kontribusi penting.
Aksinya membantu bobotoh merayakan kemenangan 2-1 di markas Arema FC.
• Harapan Bek Persib Bandung Supardi Nasir Menjelang Datangnya Ramadan
• Kilas Balik, Sejarah Alejandro Tobar Membenamkan Persib Bandung di Stadion Siliwangi
Bagi Dedi Kusnandar, laga melawan mantan timnya itu menjadi kenangan terindah sebelum liga dihentikan sementara karena wabah virus korona.
"Musim ini lawan Arema yang punya kesan dari tiga laga. Karena, saya masuk dan bisa berperan bagian terciptanya gol," ujarnya dikutip dari laman resmi klub, Rabu (15/3).
