Dedi Mulyadi Tanggung Biaya Hidup 115 Pedagang Asongan Selama Wabah Corona, agar Tak Jualan di Jalan
Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Dedi Mulyadi siap menanggung biaya hidup 115 orang pedagang asongan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Dedi Mulyadi siap menanggung biaya hidup 115 orang pedagang asongan yang biasa berjualan di perempatan jalan dekat gerbang tol Jatiluhur, Sadang, dan Cikopo, Kabupaten Purwakarta.
Dedi Mulyadi melakukan langkah ini agar para pedagang asongan itu bisa berdiam diri di rumah dan tidak berjualan di jalan selama wabah virus corona berlangsung.
"Jadi selama sebulan ke depan, mereka tidak lagi jualan di perempatan jalan dekat gerbang tol. Kalau wabah virus corona sampai bulan Juni, berarti mereka dua bulan tidak jualan. Saya siap menanggung biaya hidupnya selama wabah virus corona berlangsung agar mereka tenang berada di rumah," kata Dedi Mulyadi di Purwakarta, Kamis (16/4/2020).
Menurut Dedi, dengan tidak berjualan di perempatan jalan, para pedagang asongan ini bisa terhindar dari penularan virus corona.

• Hasil Rapid Test Covid-19 Tiga Warga Kota Cirebon Positif, Kadinkes: Belum Tentu Terpapar
Para pedagang asongan itu pada Kamis (16/4/2020) siang, dikumpulkan di Masjid Tajug Gede Cilodong Purwakarta. Mereka didata dan diberi arahan.
Tak hanya asal Purwakarta, para pedagang asongan yang biasa berjualan di perempatan dekat gerbang tol itu juga berasal dari Karawang, Subang, Cirebon, dan Indramayu.
Dedi mengatakan, langkah yang dilakukannya ini mudah-mudahan bisa diikuti oleh orang lain karena untuk mengatasi wabah virus corona diperlukan solidaritas antar sesama anak bangsa.

• Di Tengah Pandemi Covid-19, Umat Islam di Indramayu Tetap Wajib Salat Jumat, MUI Beri Alasan Ini
Sejak Wabah Covid-19 Jualan Jadi Sepi
Kosim (33) seorang pedagang asongan yang mendapat bantuan dari Dedi Mulyadi mengaku senang mendapatkan bantuan di tengah wabah virus corona ini.
Menurut Kosim, sejak wabah virus corona merebak, penjualan rokoknya terus merosot.
"Dulu dalam sehari bisa dapat Rp 100 ribu, sekarang paling dapat Rp 50 ribu, bahkan bisa Rp 30 ribu," kata Kosim.
Sama seperti Kosim, pedagang asongan lainnya Haryanto (50) yang sehari-hari berjualan air mineral mengaku sejak virus corona ini mewabah, jualannya menjadi sepi.
"Dulu sehari bisa dapat Rp 80 ribu, sekarang paling Rp 40 ribu, bahkan dalam satu hari hanya dapat Rp 20 ribu," kata Haryanto.
Haryanto mengatakan, ia dan rekan-rekannya terpaksa berjualan di tengah wabah virus corona karena butuh buat makan anak istrinya.
"Inginnya mah seperti orang lain, bisa tinggal di rumah. Tapi gimana yah, kalau enggak jualan ya gak makan. Alhamdulillah sekarang ada bantuan dari Pak Dedi, jadi saya bisa tenang diam di rumah, gak takut corona lagi," kata Haryanto, seraya berharap wabah virus corona ini bisa segera berlalu.
Persib Bandung Makin Pede Hadapi Persija Jakarta di Final Piala Menpora 2021, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Profil Singkat Ahmad Heryawan atau Aher yang Disenggol Rizieq Shihab dalam Persidangan, Soal Apa? |
![]() |
---|
Daftar Nama Korban Kecelakaan Maut di Jonggol Tadi Siang, Warga Cianjur Jadi Korban Tewas |
![]() |
---|
THR PNS Akan Dipercepat, Bakal Dibayar Penuh, Berikut Jadwal dan Jumlah Besarannya |
![]() |
---|
Pedagang Buah Bawa Istrinya yang Berlumuran Darah Keliling Kota, Mengaku Tak Berniat Membunuh |
![]() |
---|