Pengerukan Longsoran yang Bendung Sungai Cijolang Terkendala Hujan Deras, 4 Excavator Sudah Stand By
Timbunan longsor yang sebagian sudah berhasil dikeruk menggunakan alat berat excavator sehari sebelumnya, akibat guyuran hujan lebat Senin (13/4) mala
Penulis: Andri M Dani | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN –Upaya penyingkiran material longsor yang menimbun dan membendung aliran Sungai Cijolang di Desa Ciberung, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat sempat terkendala hujan lebat yang turun mengguyur, Senin (13/4) malam.
Timbunan longsor yang sebagian sudah berhasil dikeruk menggunakan alat berat excavator sehari sebelumnya, akibat guyuran hujan lebat Senin (13/4) malam kembali tertimbun.
Alur Sungai Cijolang kembali terbendung, dan airnya kembali meluap menggenangi pemukiman warga yang dihuni 47 KK di Dusun Walahar Desa Ciberung Kecamatan, Selajambe Kabupaten Kuningan.
“Tadi malam hujan lebat turun, sehingga bekas aliran sungai (Cijolang) yang sudah berhasil dikeruk alat berat siang harinya kembali tertimbun,” ujar Kepala BPBD Ciamis Drs HM Soekiman kepada Tribun Selasa (14/4).
"Alur sungai kembali terbendung dan airnya kembali meluap menggenangi pemukiman warga di Dusun Walahar Kuningan."
"Keberhasilan pengerukan timbunan longsor sangat tergantung kondisi cuaca. Kalau hujan turun, ya terkendala seperti yang terjadi tadi malam."
Tebing setinggi 50 meter dan lebar 100 meter di Dusun Citapen Landeuh Desa Sukajaya Kecamatan Rajadesa Ciamis runtuh membawa serta sawah dan kebun di atasnya Kamis (9/4) pukul 20.00 malam.
Material longsor runtuhan tebing tersebut menimbun alur Sungai Cijolang yang menjadi batas alam Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Kuningan.
Aliran Sungai Cijolang pun terbendung dan meluap menggenangi pemukiman di Dusun Walahar Desa Ciberung Kecamatan Selajambe Kuningan.
Sebanyak 47 KK terdampak, sebanyak 12 KK diantaranya terpaksa mengungsi membawa harta benda dan ternak peliharaan.
Yang sangat dikhawatirkan bila aliran sungai yang terbendung tersebut tiba-tiba jebol, air bah pun akan menyapu pemukiman warga di Dusun Walahar tersebut.
Menurut HM Soekiman material longsor tebing di Dusun Citapen Landeuh Rajadesa tersebut menimbun total lebar Sungai Cijolang selebar sekitar 20 meter.
Ruas badan sungai yang tertimbun sepanjang 50 meter dengan ketinggian timbunan longsor mencapai 10 meter sehingga air sungai terbendung membentuk situ dadakan.
Sejak Sabtu (11/4) sejumlah alat berat didatangkan ke lokasi longsor untuk menyingkirkan material longsor yang menimbunan alur sungai.
“Alat berat berupa eskavator mengeruk alur sungai yang tertimbun longsor. Timbunan longsor di singkirkan ke arah sisi sungai arah kampong Walahar sebagian dihanyutkan."