Alat Berat Dikerahkan ke Sungai Cijolang, Satu Kampung di Kuningan Terancam Disapu Air Bah

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS - Sampai Sabtu (11/4/2020) siang sudah ada dua alat berat ekskavator yang dikerahkan ke Sungai Cijolang untuk menyingkirkan material longsor yang menimbun aliran sungai yang menjadi tapal batas Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Kuningan tersebut.

“Rencana akan datang lagi sejumlah alat berat lainnya untuk mempercepat pengerukan, penyikiran material longsor yang menimbun Sungai Cijolang tersebut,” ujar Kepala BPBD Ciamis, Drs  HM Soekiman kepada Tribun, Sabtu.

Alur Sungai Cijolang tertimbun longsor runtuhan tebing setinggi 50 meter dan lebar 100 meter di Dusun Citapen Landeuh, RT 04 RW 03, Desa Sukajaya, Kecamatan Rajadesa, Ciamis, Kamis (9/4/2020) sekitar pukul 20.00.

Longsor yang dipicu hujan lebat tersebut membawa serta sawah dan kebun yang berada di atas tebing yang kemudian menutup badan sungai.

Akibat terbendung, aliran Sungai Cijolang meluap dan membentuk genangan air yang luas.

Luapan air juga menggenangani permukiman warga di Dusun Walahar, Desa Ciberung, Kecamatan Selajambe, Kuningan.

Sebanyak 45 KK terancam, sebagian warga sudah memilih mengungsi, sembari membawa harta benda dan hewan ternak.

Yang dikhawatir bila material longsor yang membendung alur Sungai Cijolang tersebut jebol tentu air bah akan melabrak permukiman warga di Dusun Walahar tersebut.  

Kapolres Ciamis AKBP Dony Eka Putra bersama Dandim 0613 Ciamis Letkol Arm Tri Arto Subagio serta Ketua DPRD Ciamis H Nanang Permana SH Sabtu sore meninjau lokasi longsor.

Di lokasi rombongan Fokopimda Ciamis tersebut bertemu dengan Bupati Kuningan H Acep Purnama yang didampingi pejabat SKPD Kuningan.

Pada kesempatan tersebut dibicarakan upaya-upaya penanggulangan dampak longsor tebin yang telah mengancam perkampungan.

• Kronologis Pasien Covid-19 di Kuningan Dijemput dari Rumah, Mudik Tanggal 20 Maret & Sempat Dirawat