Hendak Wudhu dengar Suara Gemuruh, Cerita Nenek dan Cucu di Cikakak Sukabumi Selamat dari Longsor
Sore itu, Minggu (5/4/2020) sekitar pukul 17.00 WIB, hujan deras mengguyur Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Reporter Tribun Jabar, M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Sore itu, Minggu (5/4/2020) sekitar pukul 17.00 WIB, hujan deras mengguyur Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Menjelang waktu Magrib hujan sedikit reda, Titih (60) pun bergegas mengambil wudhu dengan tenang untuk melaksanakan salat.
Waktu Magrib pun berlalu, Titih yang tinggal bersama seorang cucunya menikmati waktu malam sembari nunggu kumandang adzan Isya.
• Hujan Deras Membuat Satu Rumah Tertimpa Longsor di Cikakak Sukabumi, Dihuni Nenek dan Cucunya

Waktu Isya pun tiba, Titih kembali hendak mengambil wudhu sebelum melaksanakan salat.
Namun, tiba-tiba ia dikagetkan dengan suara gemuruh yang terdengar keras dari ruang tengah rumahnya. Bahkan, badannya sempat merasakan getaran yang begitu hebat.
"Saat saya baru ambil air buat kumur-kumur wudu, tiba-tiba ada suara gemuruh begitu keras, sempat terasa getaran juga seperti gempa, cucu saya langsung teriak sambil menarik baju meminta segera keluar dari kamar mandi saat saya akan wudu," ungkap Titih meneteskan air mata kepada Tribunjabar.id saat menceritakan kronologi kejadian longsor yang menimpa rumahnya. Senin (6/4/2020).
Titah pun langsung bergegas keluar kamar mandi setelah cucunya brteriak dan menarik bajunya.
Begitu dirinya keluar, ia tidak bisa melihat apa-apa karena lampu di rumahnya tiba-tiba padam dan debu tebal tembok rumah menutup seluruh pandangannya saat ia berusaha menyelamatkan diri.
Disitu, Titih mengaku hanya bisa berterika sekeras mungkin dan meminta pertolongan warga, karena dirinya tidak bisa keluar rumah.
"Pintu rumah sudah dikunci, saat saya keluar dari kamar mandi itu gelap karena lampu mati, pandangan ketutup debu tembok yang berhamburan, disitu saya hanya bisa berterika keras bersama cucu saya sambil minta pertolongan warga," kata Titih berlinang air mata.
"Warga juga sempat minta saya keluar rumah, tapi saya gak bisa karena gelap dan pintu terkunci," lanjut Titih.
Beruntung warga yang mendengar teriakannya berhasil menolong Titih bersama cucunya.
Warga berhasil membuka pintu rumahnya dan Titih berhasil keluar dengan selamat.
"Alhamdulillah akhirnya warga berhasil buka pintu dan selamat saya bersama cucu saya, semalam saya tidur di rumah anak saya tidak jauh dari sini," tuturnya.
Pasca Kejadian
Tidak menunggu lama, Pemerintah Desa setempat langsung mendatangi lokasi kejadian setelah longsor terjadi.
"Kami langsung terjun ke lokasi untuk melihat kondisi rumah korban," kata Kepala Desa Cilengsing Asep Achmad Subandi di lokasi kejadian. Senin (6/4/2020).
Sobandi menerangkan, saat ini pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak terkait. Pihaknya juga menjamin penanganan rumah yang tertimpa longsor.
"Semalam derasnya hujan pas lampu mati kurang lebih sampai pukul 21.00 WIB. Ini dam swadaya masyarakat yang dibuat dulu, karena tidak ada ketahanan dam tersebut ambruk dan menimpa rumah yang bersangkutan," tuturnya.
"Langkah selanjutnya sesuai dengan arahan bupati kalau ada bencara lakukan pertama laporan kepada muspika dalam hal ini kecamatan, lanjut ke BPBD Kabupaten Sukabumi," jelasnya.
Kesedihan Titih Berlanjut
Titih tidak menyangka akan mendapati musibah bertubi-tubi setelah kesedihan dirinya baru saja mereda karena ditinggalkan sang suami beberapa bulan lalu.
"Baru saja saya selesai berduka karena ditinggalkan suami saya, sekarang saya sedih lagi karena tertimpa musibah rumah ambruk karena longsor," ucapnya.
Pemerintah Desa Hadir Menenangkan Titih
Kepala Desa Cileungsing Asep Achmad Subandi langsung menenangkan Titih dan meminta Titih untuk tidak banyak pikiran mengenai musibah yang menimpanya.
"Ibu sekatang tenang, jangan pikiran soal ini, kami (pemerintah) hadir membantu," ujarnya.
Pantauan di lokasi kejadian, warga masih bergotong royong mengevakuasi puing-puinh longsor yang menimpa rumah Titih.