Kisah Robert Alberts Dikecewakan PSSI, Membuatnya Marah Besar dan Tak Percaya Lagi PSSI

Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, menceritakan kisahnya ketika mendapat kesempatan untuk

Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Ichsan
Tribun Jabar/Ferdyan Adhy Nugraha
Pelatih Persib Bandung Robert Alberts 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, menceritakan kisahnya ketika mendapat kesempatan untuk melatih Timnas Indonesia di tahun 2018.

Ketika itu, Robert Alberts yang masih menjadi pelatih PSM Makassar menjadi kandidat terkuat untuk menangani Evan Dimas dkk.

"Saat saya dengan PSM Makassar saya dapat tawaran dari PSSI untuk melatih timnas dan saya bilang iya dan saya dapat pemberitahuan ternyata ada 3 kandidat lainnya dan seharusnya menjadi kandidat teratas. Dan Sebenarnya saya ingin sekali menjadi pelatih Timnas Indonesia tapi ada pemilihan kembali dan ada beberapa orang baru lagi. Dan orang-orang inilah yang akan memilih pelatih timnas baru dan saya tidak masalah dengan itu dan setelah itu saya fokus dengan klub saya lagi," ujar Robert di akun resmi Youtube miliknya.

Dalam perjalanannya, Robert Alberts akhirnya ditunjuk untuk menjadi pelatih Indonesia selection yang menghadapi Islandia di Stadion Meguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 11 Januari 2018.

UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia pada Minggu 5 April 2020, Sudah 198 Orang Meninggal

Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, memberikan instruksi pada Omid Nazari, dalam laga melawan PSS Sleman di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (15/3/2020)
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, memberikan instruksi pada Omid Nazari, dalam laga melawan PSS Sleman di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (15/3/2020) (Tribun Jabar/Deni Denaswara)

Namun pelatih asal Belanda ini tidak bisa memilih pemain sesuai keinginannya karena Indonesia Selection merupakan tim yang dibentuk berdasarkan polling.

"Saya ke sana satu hari sebelum pertandingan untuk latihan dulu. karena banyak pemain yang sudah lama tidak latihan dan sudah lama tidak main jadi tim nya bukan timnas sesungguhnya timnas yang sesungguhnya akan main beberapa hari kemudian melawan Islandia," katanya.

Robert Alberts menambahkan bahwa salah satu alasan dirinya menerima tawaran untuk menjadi pelatih Indonesia Selection adalah karena pertandingan berstatus persahabatan.

Bukan laga resmi internasional yang tentu saja akan berpengaruh terhadap poin di ranking FIFA.

"Saya diberitahu kalau ini adalah exhibition match. bukan standar internasional. Oleh karena itu saya ambil tantangannya dan timnya bukan hasil seleksi saya tetapi dan ini sangat menarik karena enggak banyak orang yang tahu tentang ini," katanya.

Di balik semua hambatannya ketika melatih Indonesia Selection, ada sesuatu hal yang membuat pelatih berusia 65 tahun ini sangat marah dan kesal kepada PSSI.

Dia mengatakan bahwa PSSI tidak berbicara jujur kepadanya terkait status pertandingan melawan Islandia.

Pemprov Jabar Keluarkan Maklumat Soal Jangan Mudik dan Piknik, Emil Sebut Masih Sesuai Pusat

Robert Alberts dalam latihan Persib Bandung menjelang laga lawan PSS Sleman, Kamis (12/3/2020).
Robert Alberts dalam latihan Persib Bandung menjelang laga lawan PSS Sleman, Kamis (12/3/2020). (Tribun Jabar/Deni Denaswara)

"Saya masih marah tentang ini saya masih kecewa tentang ini. Saat kita melakukan meeting untuk pertandingan Timnas Islandia, mereka bilang kalau kita tidak bisa melakukan pergantian pemain di sini tapi saya dijanjikan semua pemain yang terseleksi akan bertanding melawan Islandia," ucapnya.

"Tapi saat meeting sebelum pertandingan mereka tidak bisa karena ternyata ini adalah official internasional match dan itu artinya dari 22 pemain yang dipilih oleh supporter hanya 18 yang boleh di bench lapangan dan dari 18 hanya 6 orang yang boleh masuk ke lapangan dan saya berdiskusi dengan para pemain dan meminta maaf karena ini adalah informasi yang salah dari yang saya dapat mereka harusnya main semua tapi sangat jelas ini adalah standar match internasional . Dalam artian lain saya juga sebagai pelatih timnas official pada saat itu," ucapnya.

Ketika mengetahui hal itu, Robert Alberts sangat kecewa karena pihak PSSI berpura-pura kepada dirinya dan tim.

Sebab jika PSSI memberitahukan sejak awal bahwa pertandingan itu berstatus laga internasional resmi, tentunya dirinya memiliki cara untuk membentuk timnas yang kuat. Bukan berdasarkan polling.

"Saya masih kaget saya masih sangat marah dengan orang-orang PSSI. Membuat saya ada didalam posisi tersebut mereka tahu benar kalau itu adalah match internasional tapi mereka pura-pura bilang Kalau itu hanyalah friendly match. Tentu saja saya punya ide sendiri. Bagaimana caranya untuk menjalankan timnas. Saya punya Dream line-up sendiri. Tentu saja pemain-pemain yang sangat bagus di Indonesia," katanya.

Daftar 18 Dokter di Indonesia yang Meninggal Akibat Wabah Virus Corona

Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, Stadion Si Jalak Harupat atau Stadion GBLA.
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, Stadion Si Jalak Harupat atau Stadion GBLA. (Kolase Tribun Jabar)

"Tapi sayang sekali tim waktu itu dipilih oleh suporter. dan tentu saja sama sekali tidak cocok dengan level internasional kita kalah karena kita juga melawan Tim World Cup," ucapnya.

Dengan perlakuan yang begitu menyaktikan, Robert Alberts mengungkapkan bahwa dirinya tidak akan pernah lagi percaya kepada PSSI.

"Kita tidak punya cukup waktu untuk latihan saya sangat kecewa dan kalian harus tahu waktu itu PSSI lah yang menempatkan saya di situ. Dan saya tidak akan lupa tentang itu dan saya tidak akan percaya lagi dengan PSSI karena pengalaman tersebut. Saya benar-benar kecewa dengan apa yang telah terjadi," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved