Virus Corona di Jabar

DITOLAK WARGA, Jenazah di Bandung Barat Digotong Lewat Sawah, Disalatkan di Sawah, Dimakamkan Anak

Sedih bukan main. Wanita tua asal Batujajar Kabupaten Bandung Barat ini belum tentu pasien positif virus corona, tapi pemakamannya sepat ditolak warga

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Kisdiantoro
istimewa
Pemakaman Jenazah PDP Covid-19 di KBB. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

Sedih bukan main. Wanita tua asal Batujajar Kabupaten Bandung Barat ini belum tentu pasien positif virus corona, tapi untuk memakamkannya diwarnai cerita sedih

Awalnya sempat ditolak warga, tapi akhirnya ada jalan tenga, pengantaran jenazah tak melewati rumah warga

Update Kasus Virus Corona di Jabar Minggu 5 April 2020, Bertambah 5 Kasus, 12 Orang Sembuh

Salat Jenazah pun dilakukan di tengah sawah di hadapan jenazah yang tebungkus peti dan plastik

//

TRIBUNJABAR.ID, BATUJAJAR - Pemakaman jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 asal Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dikabarkan sempat mendapat penolakan dari sejumlah warga sekitar.

Pasien yang meninggal dunia, pada Kamis (2/4/2020) itu merupakan seorang perempuan berusia 62 tahun.

Pasien meninggal saat mendapat perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan (RSCK) Padalarang.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB, Nanang Ismantoro mengatakan, pasien berstatus PDP yang meninggal tersebut sebelumnya, mengidap sejumlah penyakit lain, bahkan dari hasil treking, pasien itu mulai merasakan sakit setelah pulang umrah beberapa waktu lalu.

 Omid Nazari : Aku Benar-benar Merindukan Sepak Bola tapi Sekarang Semua Orang Tak Bisa Apa-apa

"Sebelumnya sempat di rawat di Rumah Sakit Kharisma Cimareme lalu dinyatakan membaik dan diperbolehkan pulang. Tak lama, pasien mengalami demam. Karena ada gejala COVID-19, pasien kemudian dirawat di ruang isolasi RSCK Padalarang," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (5/4/2020).

Menurut Nanang, pasien sempat melakukan tes menggunakan rapid test dan hasilnya menunjukkan ke arah COVID-19. Kemudian, untuk meyakinkan, tim medis melakukan tes swab.

"Saat ini, kami masih menunggu hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Hasan Sadikin karena hasilnya belum keluar," katanya.

Kepala Desa Gelanggang, Muhamad Hidayat membenarkan adanya penolakan pemakaman dari warga itu karena mereka khawatir virus tersebut bisa menyebar ke permukiman warga setempat.

 Ini Hasil Rapid Test Covid-19 dan Pelacakan Orang yang Kontak dengan PDP di Purwakarta

"Betul sempat ada penolakan dari warga karena gak mau kalau jenazah diantar ke makam melintas permukiman. Padahal status pasien belum tentu positif," katanya.

Kendati demikian, pihaknya menuruti keinginan warga untuk tidak melintas permukiman itu, hingga akhirnya petugas memilih jalur alternatif untuk mengantarkan jenazah ke TPU.

"Akhirnya kita pilih jalan lewat sawah. Ibu itu dimakamkan oleh anaknya. Sementara petugas medis hanya mengantar sampai jalan raya," ujarnya.

Pemakaman Jenazah PDP Covid-19 di KBB.
Pemakaman Jenazah PDP Covid-19 di KBB. (istimewa)

Dari foto yang diterima Tribunjabar.id, Salat Jenazah pun dilakukan di tengah sawah.

Jenazah yang sudah berada di dalam peti dibalut platik berada di hadapan warga yang salat jenazah.

Ia mengatakan, prosedur pemakaman PDP itu sudah dilakukan, dengan cara jenazah dikafani dan menggunakan peti lalu dibungkus lagi menggunakan plastik.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved