Virus Corona di Jabar
Akibat Wabah Virus Corona, Ribuan Peternak Ayam di Ciamis Terancam Gulung Tikar
Imbas dari wabah virus corona, sekitar 8.000 peternak ayam pedaging di Ciamis terancam gulung tikar.
Penulis: Andri M Dani | Editor: Theofilus Richard
“Peternak sekarang menghadapi kondisi yang benar-benar sulit. Dan itu merata, dialami semua peternak. Termasuk peternak besar tanpa kecuali,” ujar H Kuswara.
• Harga Bahan Baku untuk Membuat APD Melonjak, Pengusaha Konfeksi Rumahan Pun Mengeluh
Bagikan ayam hidup untuk warga
Menurut Kuswara, solusinya adalah membagikan ayam hidup kepada warga tidak mampu di lingkungan masing-masing.
Seperti yang dilakukan Komar di Kawali, Sarkum di Panawangan, Naratas di Sukadana dan Cisontrol, serta Rinjani PS di beberapa daerah.
Pilihan lainnya yakni disembelih dan disimpan di dalam gudang pendingin.
Perhitungan kasarnya, setiap minggu ada 500 box DOC yang masuk kandang peternak mitra Tanjung Mulya Grup.
Tiap boks berisi 100 ekor DOC. Dengan kondisi pasar yang lumpuh seperti sekarang ini cukup nekat bagi peternak kalau masih tetap mengisi kandang. Resiko tentu pada bulan puasa dan lebaran nanti ayam pedaging akan langka.
“Kondisi lesu, ribuan peternak akan mengganggu berikut pekerja. Harapannya sekarang, semoga kondisi buruk ini segera berlalu. Setelah lebaran nanti, peternakan ayam pedaging kembali bergairah,” ujar Kuswara.
Dibanding ayam ras pedaging, usaha peternakan ayam ras petelur saat ini jauh lebih beruntung.
Harga telur masih bagus di atas BPP dan daya serap pasar masih normal. Harga telur ayam ras di tingkat peternak sekitar Rp 23.000/kg.
“Sementara ayam pedaging BR maupun layer jantan babak belur,” katanya.
• Bupati Kuningan Perluas Area Pemberlakuan Karantina Wilayah Parsial
• Dulu Kompetisi Terhenti Biasa Saja, Namun Terhenti oleh Wabah Corona Sangat Memukul Supardi Nasir
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/harga-telur-ayam-dan-ayam-ras-terus-naik.jpg)