Inilah Asal-usul April Mop, Tahun Ini Google Tak Merayakan karena Dunia Tengah Hadapi Pandemi Corona

Beberapa pihak yang biasanya merayakan April Mop, kini tak merayakan tradisi yang jatuh setiap tanggal 1 April tersebut.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Widia Lestari
pixabay.com
Ilustrasi April Mop 2019, ada kumpulan trik prang 'gila'. 

TRIBUNJABAR.ID - Ada yang berbeda dari April Mop tahun in atau 2020.

Beberapa pihak yang biasanya merayakan April Mop, kini tak merayakan tradisi yang jatuh setiap tanggal 1 April tersebut.

Satu di antaranya adalah perusahaan teknologi Google.

Dilansir The Verge, peniadaan April Mop oleh Google didasari dengan alasan ancaman serius pandemi virus corona yang berdampak di seluruh dunia.

Untuk tahun ini, mereka ingin menghormati orang-orang yang tengah berjuang menghadapi pandemi corona atau Covid-19.

Seperti diketahui, April Mop adalah sebuah tradisi di mana orang dianggap boleh berbohong atau memberi lelucon kepada orang lain tanpa dianggap bersalah.

Lantas, seperti apa sebenarnya sejarah dan asal usul dari April Mop ini?

Menurut laman Kompas.com, asal-usul dari April Mop ini memang masih jadi perdebatan.

Namun, diduga, tradisi April Mop berasal dari Romawi Hilaria.

Hormati Orang yang Sedang Perang Lawan Pandemi Corona, Tahun Ini Google Tak Rayakan April Mop

Tradisi April Mop diduga berasal dari sebuah festival musim semi yang diadakan sekitar 25 Maret untuk menghormati hari pertama tahun lebih lama dari malam, atau yang biasa dikenal dengan Vernal Equinos, yang biasanya jatuh pada 20 maret.

Kendati demikian, dugaan itu pun tak diperkuat dengan bukti apakah tradisi berbohong kepada orang juga dilakukan pada festival itu.

Jadi, sulit untuk menentukan apakah kemiripan hari April Mop di masa modern ini hanya kebetulan atau memang disengaja.

Awal mula kemunculan April Mop ini pun tak termuat dalam catatan atau laporan khusus.

Namun, melakukan hal yang konyol sudah terjadi pada abad pertengahan.

April Mop
April Mop (Daily Social)

Seorang penyair Flemish misalnya, pada tahun 1561, pernah menulis syair lucu tentang seorang bangsawan yang mengirim pelayannya bola-balik untuk melakukan tugas konyol demi persiapan pesta pernikahan.

Tak hanya itu, pada tahun 1686, penyebutan April Mop di Inggris sudah mulai marak.

Kala itu penulis biografi John Aubrey menggambarkan hari pertama di bulan April sebagai "Fooles holy day" atau "Hari Suci Mop".

Pada tahun 1600-an itu pun tradisi "membodohi" atau "menipu" seseorang untuk lelucon telah merajalela di Eropa.

Misteri Sejarah April Mop yang Dirayakan pada 1 April, Orang Bebas Melakukan Lelucon

Ada sebuah peristiwa kebohongan terbesar yang terjadi pada tahun 1698 pada hari April Mop tersebut, di mana banyak orang Inggris yang ditipu agar berkumpul di menara London untuk menonton ritual memandikan singa.

Sejatinya, upacara memandikan singa itu tak pernah ada.

Nah, berdasarkan pada asal-usulnya, memang belum jelas kapan tradisi ini dimulai.

Namun, menipu atau membodohi orang hanya untuk lelucon telah menjadi tradisi yang disebut April Mop.

Kejadian Menghebohkan di Era Modern

Ada satu kejadian yang bikin heboh dalam peringatan April Mop.

Kejadian menghebohkan itu terjadi di tahun 1957 tepat pada tanggal 1 April.

Uniknya, kejadian April Mop ini karena tradisi ini diangkat oleh media massa.

hari April Mop
hari April Mop (Bangka Pos)

Kala itu, ribuan orang Inggris menonton sebuah reality show berjudul "Panorama".

Berita tentang sebuah keluarga yang sedang memanen pohon berbuah pasta dipertontonkan di sela-sela acara itu.

Segmen tersebut berdurasi empat menit.

Terlihat, helai pasta matang menjuntai dari pohon-pohon di kebun anggur milik keluarga tersebut.

Sejarah & Asal-Usul April Mop: Pernah Marak di Inggris, Warga Tertipu Soal Ritual Memandikan Singa

Ternyata, hal itu adalah lelucon.

Tayangan tersebut adalah tipuan yang dibuat untuk April Mop.

Tayangan April Mop itu dibuat oleh juru kamera freelance dengan bayaran 100 pound atau Rp 2,7 juta.

Sontak saja, para penonton langsung melayangkan surat ke stasiun televisi itu.

Namun, para staf acara justru sangat senang karena berhasil mengangkat tradisi berabad-abad di media massa.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved