Momen Sedih Jokowi yang Ditinggal Sang Ibu, Turun Tangan Kuburkan Jenazah Sujiatmi Notomiharjo
Presiden Joko Widodo alias Jokowi tengah berduka. Sang ibu tercinta, Sujiatmi Notomiharjo kini telah tiada.
TRIBUNJABAR.ID - Presiden Joko Widodo alias Jokowi tengah berduka. Sang ibu tercinta, Sujiatmi Notomiharjo kini telah tiada.
Sebagai anak, Jokowi pun turut menguburkan jenazah ibunya di pemakaman keluarga Mundu, Selokaton, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah.
Proses pemakaman itu dilakukan pada, Kamis (26/3/2020) siang.
Dari foto-foto yang diterima Tribunjabar.id, Presiden Jokowi terlihat mengenakan kemeja putih dan celana hitam.
Tak hanya itu, orang nomor satu di Indonesia itu memakai peci hitam dan masker.
Ia masuk ke liang lahat untuk menguburkan jenazah Sujiatmi Notomiharjo di tempat peristirahatan terakhir.
Terlihat pula momen saat Jokowi bersimpuh di pemakaman ibunya.
Kepalanya menunduk, ia juga mengungkan kedua tangan terlihat sedang berdoa.
Kemudian, ada juga potret yang menunjukkan Jokowi sedang duduk di kursi.
Ia terlihat mengusap wajah dengan tangan dan terlihat bersedih.
• Ungkapan Duka Menhan Prabowo Atas Wafatnya Ibunda Presiden Jokowi, Postingannya Curi Perhatian
Berikut ini foto-fotonya.
Foto 1

Foto 2

Foto 3

Foto 4

Prabowo Ikut Beduka
Menteri Pertahanan atau Menhan Prabowo Subianto menuliskan ucapan belasungkawa atas meninggalnya ibunda Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Ia adalah Sujiatmi Notomiharjo yang wafat pada Rabu (25/3/2020).
Menhan Prabowo mengungkapkan rasa dukanya melalui postingan di akun Instagram.
Ia mengunggah foto hitam putih dirinya bersama Jokowi.
Melalui keterangan fotonya, Prabowo mengungkapkan duka cita atas nama pribadi dan keluarga, serta Kementerian Pertahanan.
• Cerita Penggali Makam Ibu Presiden Jokowi: Cepat dan Tanahnya Mudah Digali
Tak hanya itu, ia juga mendoakan agar presiden dan keluarga tetap tegar.
Berikut ini tulisannya.
"Kepada Yang Terhormat
Bapak Presiden Joko Widodo dan keluarga,
Atas nama pribadi, keluarga, dan seluruh keluarga Kementerian Pertahanan Republik Indonesia
mendukung bela diri sungkawa yang sedalam-terkait atas wafatnya
Ibunda Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. Joko Widodo, Ibu Sudjiatmi Notomihardjo, semoga arwah beliau di sisi Allah SWT.
Semoga Bapak Presiden dan seluruh keluarga yang dikirim ketabahan
dan ketegaran dalam negeri kepada Negara dan Bangsa yang kita cintai.
Prabowo Subianto
Menteri Pertahanan Republik Indonesia."
Profil Ibunda Presiden Jokowi
Sosok Sujiatmi Notomiharjo, ibunda Presiden Joko Widodo alias Jokowi kini tinggal kenangan.
Sudjiatmi Notomihardjo wafat pada Rabu (25/3/3020) sore, di rumah sakit di Solo.
Dilihat dari profilnya dari berbagai sumber, ibu Jokowi adalah perempuan kelahiran Boyolali, Jawa Tengah pada 25 Februari 1943.
Ia ternyata orang yang sederhana. Selain itu, Sujiatmi Notomiharjo merupakan pekerja keras.
Ia lahir dari pasangan Wirorejo dan Sani. Orangtua Sujiatmi Notomiharjo ini memiliki usaha yaitu berdagang kayu.

Dalam artikel yang ditulis Dipo Handoko dari Majalah Pendidikan Keluarga yang dimuat di laman Kemendikbud.go.id, sejak kecil Sujiatmi memang lahir di keluarga pedagang kayu di Dusun Gumukrejo, Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.
Disebutkan bahwa ibu Jokowi ini merupakan anak perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara.
Ia pun menempuh pendidikan sekolah yang jaraknya sekitar lima kilometer dari rumah.
Biasanya ia kerap berjalan kaki atau terkadang naik sepeda untuk berangkat ke sekolahnya.
Beranjak remaja menuju dewasa, Sujiatmi Notomiharjo pun menambatkan hatinya pada seorang pria yang merupakan ayah Jokowi.
Ia adalah Widjiatno Notomiharjo yang merupakan teman dari kakak Sujiatmi, yaitu Mulyono.
Keduanya menikah pada 23 Agustus 1959.
Dalam kehidupan rumah tangganya, Sujiatmi turut bekerja keras membantu sang suami.
Ia berperan dalam bisnis kayu yang juga dijalankan ayah Jokowi.
"Saya hanya membantu suami. Suami mencari glondong (kayu), saya di perusahaan," ujarnya.
Wataknya yang sederhana, membuat Sujiatmi merasa tak perlu mendapatkan banyak harta dari usaha yang dimilikinya bersama suami.
Ia mengaku, tak perlu menjadi orang kaya raya yang bergelimang harta, yang penting cukup untuk kebutuhan keluarga, yaitu pendidikan anak-anaknya.
"Bagi saya yang penting cukup untuk sekolah anak-anak, tidak harus kaya raya,” ujarnya.