Rapid Test Sudah Dilaksanakan di Jawa Barat Sejak Minggu Lalu, Kata Ridwan Kamil
Ridwan Kamil menyebut, alat yang digunakan untuk melakukan rapid test didatangkan dari Korea Selatan.
Ridwan Kamil pun menyatakan pihaknya telah bekerjasama dengan para ketua RW di Jawa Barat untuk melakukan sosialisasi pencegahan corona.
Ia mengklaim Jawa Barat memiliki aplikasi yang dapat menjangkau 50 RW sekaligus dalam setiap unggahan sosialisasi.
"Itu juga kami lakukan dengan teknologi melalui pusat komando kita di pusat informasi dan koordinasi," ujarnya.
Selain itu, ia juga melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta.
Menurutnya, DKI Jakarta merupakan titik penyebaran covid-19.
Ia mengimbau wali kota atau bupati Depok, Bogor, dan Bekasi membatasi warganya untuk tidak bepergian ke ibu kota.
"Saya kira Jakarta adalah episentrum dari persebaran covid-19, maka Depok, Bogor, dan Bekasi itu yang dekat dengan Jakarta."
"Kami sudah mengimbau wali kota/bupati yang berdekatan dengan Jakarta untuk mulai melakukan imbauan-imbaun lebih aktif lagi termasuk mengurangi perjalanan ke ibu kota jika tidak esensial," kata Ridwan Kamil.

Diketahui, hingga berita ini ditulis, ada 26 orang dinyatakan positif corona di Jawa Barat, dan 3 orang dilaporkan meninggal dunia.
Lebih jauh, Ridwan Kamil mengatakan, alat rapid test yang dimiliki Jawa Barat membutuhkan waktu selama 4 jam untuk menunjukkan hasil tes.
Ia berharap nantinya ada alat yang lebih cepat.
Meski demikian, ia juga bersyukur telah mempunyai alat sendiri.
Mengingat sebelumnya daerah-daerah harus ke pusat untuk melakukan tes deteksi corona.
Hasil tes deteksi corona pun dapat diketahui 2 sampai 3 hari setelah melakukan pemeriksaan.
Menurutnya hal itu memakan waktu cukup lama.
(Tribunnews.com/R Agustina)