Disdik Kota Bandung Pastikan Mulai Besok Semua Sekolah Kosong Tak Ada Kegiatan Belajar
Disdik Kota Bandung memastikan mulai besok semua sekolah kosong. Tak ada kegiatan belajar.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung memastikan mulai besok semua sekolah di Kota Bandung dari tingkat Pendidikan Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) baik negeri maupun swasta tidak akan melakukan aktivitas di sekolah.
Sekertaris Disdik Kota Bandung, Cucu Saputra mengatakan, hari ini masih ada beberapa sekolah swasta yang masih mengumpulkan siswanya di sekolah.
Namun, kata Cucu, bukan untuk kegiatan belajar mengajar.
"Masih ada satu-dua (sekolah) karena waktu itu kami menyampaikannya (informasi) melalui media sosial, tapi saya memastikan kalau hari ini masih ada, besok sudah sudah tidak ada. Tadi ada satu sekolah, alasannya karena ada pengumuman dari kepala sekolah kepada anak-anak secara langsung," ujar Cucu, saat dihubungi, Senin (16/3/2020).
Berdasarkan surat keputusan dari Wali Kota, ujar Cucu, pihaknya langsung mengeluarkan surat edaran kepada setiap sekolah untuk mengganti kegiatan belajar mengajar dari tatap muka menjadi daring selama 14 hari ke depan.
"Ya, kan sudah jelas dalam surat Pak Wali, bahwa di situ memberlakukan pelayanan pembelajaran melalui sistem daring. Hari ini kami sudah mengoordinasikan kepada setiap sekolah untuk mempersiapkan segala sesuatunya, mulai dari sisi konten maupun dari sisi teknologinya," katanya.
Menurut Cucu, selama 14 hari ke depan kepala sekolah dan guru-guru tetap harus menyiapkan materi belajar untuk anak didiknya.
Nantinya, ujar Cucu, setiap sekolah memiliki cara masing-masing dalam pelaksanaan sekolah jarak jauh tersebut.
"Ya, sudah mempersiapkan itu. Sekali lagi ini tidak bisa distandarkan layanan daring itu, setiap sekolah persis sama karena kondisi dan sumber daya yang dimiliki setiap sekolah itu berbeda-beda," katanya.
Cucu pun meminta kepada semua orang tua siswa agar aktif memantau kegiatan anaknya selama proses belajar di rumah.
Jangan sampai, kata Cucu, anak-anak menganggap 14 hari itu libur dari aktivitas belajar.
"Berikutnya tentu yang harus dikuatkan adalah setelah ada di rumah bagaimana cara memantaunya, tentukan kami sudah menyampaikan ini kepada orang tua, ini tolong menjadi kewajiban bersama terutama orang tua dan masyarakat, jangan sampai malah dipersepsikan libur, kenapa anak di rumahkan itu supaya dia tidak berinteraksi dengan orang lain," ucapnya.
• Meski Siswa Libur, SD di Sukabumi Ini Tetap Laksanakan Upacara Bendera, Petugas dan Pesertanya Guru
• Penyemprotan Disinfektan hingga Diberi Hand Sanitizer bagi Warga di Mapolrestabes Bandung