Satu Pasien di Cirebon DIPASTIKAN POSITIF Virus Corona

Bahkan, di RSD Gunung Jati juga terdapat lima pasien lainnya yang masuk kategori dalam pengawasan karena mengalami gejala demam, batuk, dan sesak nafa

Editor: Ravianto
ahmad imam baehaqi/tribun jabar
Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis (kiri), didampingi Sekda Kota Cirebon, Anwar Sanusi (kanan), saat menyampaikan keterangan pers seusai memimpin rapat terbatas di Rumah Dinas Wali Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Sabtu (14/3/2020) sore. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Satu pasien dalam pengawasan (PDP) di Kota Cirebon dipastikan positif corona.

Pasien tersebut tengah dirawat di ruang isolasi RSD Gunung Jati, Jalan Sudharsono, Kota Cirebon.

Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis, mengimbau masyarakat tetap tenang dan memercayakan penanganannya kepasa tim medis.

"Tetap tenang, tim medis sedang berupaya maksimal," kata Nasrudin Azis saat ditemui usai memimpin rapat terbatas di rumah dinasnya di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Sabtu (14/3/2020).

Rapat terbatas itupun tampak dihadiri sejumlah kepala dinas jajaran Pemkot Cirebon.

Diketahui rapat itu untuk menyusun langkah strategis yang akan dilakukan Pemkot Cirebon berkenaan adanya pasien yang dinyatakan positit terpapar corona.

Bahkan, di RSD Gunung Jati juga terdapat lima pasien lainnya yang masuk kategori dalam pengawasan karena mengalami gejala demam, batuk, dan sesak nafas.

Hingga kini, mereka masih menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSD Gunung Jati.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon mencatat ada dua pasien dalam pengawasan corona di Kabupaten Cirebon.

Kedua pasien itupun tengah menjalani perawatan intensif di ruang isolasi dua rumah sakit berbeda di Kabupaten Cirebon.

Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, mengatakan, uji swab tenggorokan pasien juga telah dilakukan.

Menurut dia, sampel dari hasil swab itupun telah dibawa ke Jakarta untuk diteliti lebih lanjut.

"Kami berharap semoga hasilnya negatif," kata Enny Suhaeni saat ditemui di Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Gunung Jati (UGJ), Jalan Terusan Pemuda, Kota Cirebon, Rabu (11/3/2020).

Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil uji laboraturium yang dilakukan jajaran Kementerian Kesehatan RI.

Enny belum dapat memastikan kapan uji laboraturium tersebut selesai dan bisa diterima hasilnya.

"Kalau dari pengalaman kemarin biasanya butuh empat hari sampai hasil uji lab itu keluar," ujar Enny Suhaeni.

Ia juga memastikan saat ini kondisi kedua pasien dalam pengawasan tersebut semakin membaik.

Namun, kata Enny, keduanya masih ditempatkan di ruang isolasi rumah sakit.

"Kondisi mereka membaik, mudah-mudahan segera pulih," kata Enny Suhaeni.

WNA Asal Filipina

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, menyebut satu dari tujuh pasien dalam pemantauan corona merupakan WNA asal Filipina.

Adapun WNA berjenis kelamin laki-laki itu sebelumnya sempat dirawat di ruang isolasi RSU dr Soekardjo Tasikmalaya bersama dua rekannya.

Namun, Enny memastikan kondisi kesehatan WNA itupun makin membaik.

"Iya (WNA Filipina) itu masuk pemantauan," kata Enny Suhaeni saat ditemui di Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Gunung Jati (UGJ), Jalan Terusan Pemuda, Kota Cirebon, Rabu (11/3/2020).

Enny juga menyampaikan WNA tersebut tidak lagi menjalani perawatan di rumah sakit.

Sebab, WNA itu masuk kategori pasien dalam pemantauan sehingga dipastikan berada di tempat tinggalnya.

Namun, Enny memastikan WNA itu tetap akan dipantau jajarannya bersama Puskesmas setempat.

"Dari hasil pemantauan juga menunjukkan kondisinya semakin membaik," ujar Enny Suhaeni.

Pihaknya juga memastikan akan terus memantau dan mengecek kondisi WNA itu secara berkala.

Pemantauan semacam itupun akan dilakukan terhadap enam warga Kabupaten Cirebon lainnya yang masuk kategori pasien dalam pemantauan.

Diberitakan sebelumnya, WNA asal Filipina itu dilarikan ke RSU dr Soekardjo Tasikmalaya bersama dua rekannya pada Jumat (6/3/2020).

Bahkan, ketiganya langsung ditempatkan di ruang isolasi karena mengalami gejala demam tinggi.

5 Orang Sembuh

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon menyebut ada 14 warga masuk kategori dalam pengawasan dan pemantauan corona.

Dari jumlah itu, 10 orang di antaranya merupakan kategori dalam pemantauan dan empat warga lainnya dalam pengawasan.

Menurut Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, lima dari 10 warga dalam pemantauan dinyatakan sudah sembuh.

"Untuk lima warga lainnya masih dalam pemantauan kami," ujar Enny Suhaeni saat dihubungi melalui sambungan teleponnya, Senin (9/3/2020).

Ia mengatakan, lima warga yang belum dinyatakan sembuh itu masih dalam proses pemantauan.

Selain itu, kata Enny, kelima orang tersebut harus beristirahat total di rumah.

Bahkan, mereka juga tidak diperkenankan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya secara intens.

Nantinya, tim medis juga akan terus melakukan pengecekan kesehatan mereka secara berkala.

"Pengecekan itu untuk melihat perkembangannya, apakah masih dalam pemantauan atau dinyatakan sembuh," kata Enny Suhaeni.

Menurut Enny, mereka yang dinyatakan dalam pemantauan dan pengawasan itu setelah adanya pasien suspect corona di Kabupaten Cirebon pada Februari 2020.

Sebab, seluruh warga yang masuk kategori itupun telah berinteraksi langsung dengan pasien suspect tersebut.

"Wajar saja karena saat itu mereka berinteraksi dengan pasien yang suspect," ujar Enny Suhaeni.

Berinteraksi dengan Pasien Suspect Corona

Sebanyak 14 warga Kabupaten Cirebon rupanya masuk kategori dalam pengawasan dan pemantauan corona.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, dari jumlah itu terdapat 10 orang yang dikategorikan dalam pemantauan.

Menurut dia, untuk empat orang lainnya masuk kategori dalam pengawasan.

"14 orang itu masuk kategori dalam pengawasan dan pemantauan sejak awal Februari 2020," kata Enny Suhaeni saat dihubungi melalui sambungan teleponnya, Senin (9/3/2020).

Ia mengatakan, mereka dinyatakan dalam pengawasan setelah adanya pasien suspect corona di Kabupaten Cirebon.

Sebab, seluruh warga yang masuk kategori itupun telah berinteraksi langsung dengan pasien suspect tersebut.

"Wajar saja karena saat itu mereka berinteraksi dengan pasien yang suspect," ujar Enny Suhaeni.

Menurut dia, mereka tetap dikategorikan sebagai dalam pengawasan dan pemantauan meski pasien suspect itu dinyatakan negatif corona.

Bahkan, pasien yang sempat dinyatakan suspect itupun telah kembali sehat seperti sedia kala.

Namun, Dinkes Kabupaten Cirebon tetap mengawasi dan memantau seluruh orang yang telah berinteraksi dengan si pasien.

WNA di Majalengka Sudah Dikarantina

Bupati Majalengka, Karna Sobahi, menyebut ada 14 warga negara asing (WNA) di Kabupaten Majalengka telah dikarantina.

Karantina itu dilakukan selama 14 hari di wilayah perusahaan masing-masing WNA.

Menurut Karna Sobahi, karantina terhadap 14 WNA itu mengantisipasi adanya virus corona atau Covid-19.

Kini, mereka tidak boleh bepergian ataupun berinteraksi di luar rumah dengan alasan suatu apapun.

"Di Majalengka WNA itu banyaknya orang Cina, yang tersebar di perusahaan-perusahaan di Majalengka," kata Karna Sobahi saat ditemui di sebuah satu rumah makan di wilayah Kelurahan Baribis, Sabtu (14/3/2020).

"Kita sudah kirim surat agar orang asing di Majalengka ini tidak pergi keluar Majalengka apalagi keluar ke Cina kembali lagi ke Majalengka. Itu beresiko," ujarnya.

Karna bersyukur setelah mendapatkan pemeriksaan, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda para WNA itu terjangkit virus mematikan itu.

Namun, pihaknya juga tetap melakukan karantina atau observasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Untuk mengantisipasi mobilitas orang asing di Majalengka, saya sudah mengambil kebijakan agar kepada pimpinan perusahaan untuk kita hadirkan di pendopo, agar tidak mengizinkan yang bersangkutan (WNA) keluar negeri atau ke kampung halamannya," ucapnya.

Ada kekhawatiran jika hal tersebut terjadi (WNA) pulang pergi ke luar negeri seenaknya), ucap Karna Sobahi, membawa virus corona, Covid-19.

Ia menegaskan bahwa hal pencegahan dan karantina merupakan tindakan nyata yang dilakukan Pemkab Majengka dalam melindungi masyarakat Majalengka.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved