Curhat Terdalam Panji Petualang Soal Kedekatan Ular King Kobra Garaga, Ujungnya Dimasalahkan
Sosok Panji Petualang tak asing di layar kaca. Sejak remaja, ia sudah mejeng memiliki program sendiri di televisi swasta.
Penulis: Widia Lestari | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
TRIBUNJABAR.ID - Sosok Panji Petualang tak asing di layar kaca. Sejak remaja, ia sudah mejeng memiliki program sendiri di televisi swasta.
Mulai dari Panji Sang Penakluk, hingga Petualangan Panji. Gayanya yang khas saat berinteraksi dengan hewan liar membuat nama Panji Petualang terkenal.
Namun, ia sempat vakum dan menghilang dari layar kaca. Kini, sosoknya kembali muncul dan konsisten bergelut di dunia hewan.
Sosok Panji Petualang kembali terkenal berkat channel Youtube yang dibuatnya.
Tak hanya di Youtube, Panji kini kembali memiliki program televisi, yaitu Teman Panji.
Selain itu, Panji Petualang juga kerap diudnang di acara-acara talkshow televisi.
Seperti yang tayang baru-baru ini di Okay Bos, program yang dipandu oleh host terkenal, Raffi Ahmad.
Selain memberikan edukasi, Panji juga berbincang hal lain dengan Raffi Ahmad.
• Ular King Kobra Garaga Kembali? Panji Petualang Muncul Bawa Raja Ular Besar, Raffi Ahmad Ketakutan
Termasuk soal viralnya ular king kobra yang diberi nama Garaga yang sempat diurus oleh Panji Petualang.
Ular king kobra itu merupakan raja ular berukuran jumbo yang ditemukan Panji bersama temannya, Kapa di perbatasan Sumedang.
Ular itu sengaja di-rescue karena berada di area persawahan yang digunakan untuk aktivitas manusia.
Dokumentasi ular king kobra Garaga ini pun mencuri perhatian warganet di dunia maya.
Sang raja ular ini viral, bahkan digemari warganet. Saking viralnya, banyak artis dan Youtuber terkenal yang sengaja datang ke rumah Panji untuk melihat ganasnya king kobra Garaga.

Tak hanya itu, ular king kobra Garaga pun sempat muncul diperlihatkan Panji di acara televisi.
Mulai dari Ini Baru Empat Mata, Hitam Putih, hingga Tonight Show.
Namun, dibalik kedekatan Panji Petualang dan Garaga ternyata ada hal yang dipermasalahkan.
Hal ini terkait pihak yang menyalahkan Panji Petualang karena dianggap menjadi inspirasi orang lain menjadi meniru aksinya.
• Detik-detik Ular King Kobra Garaga Dilepaskan Panji Petualang di Alam Tersembunyi,Prosesnya Dramatis
Beberapa waktu lalu, isu ini sempat heboh dan menjadi perbincangan. Hal ini berkenaan fenomena sejumlah orang yang meninggal karena kena gigitan ular berbisa.
Saat disinggung soal viralnya ular king kobra Garaga dan Panji Petualang, berikut ini penjelasan Panji Petualang.
"Jadi ada beberapa orang yang nyalahin Panji terkait niru aksi Panji bareng sama Garaga.
Cuma kan sekarang gini, gue selalu bialng warning apalagi safety,
kaya barusan sebelum king kobra keluar Panji kasih tahu bahwa mengeluarkan king kobra itu harus menggunakan tools, itu untuk yang tidak expert,
untuk yang udah expert yang udah pede sama dirinya sendiri boleh pakai tangan sendiri, itu enggak masalah.
Cuma kita sarankan untuk tidak memegang ular berbisa dengan tangan kosong kecuali ular-ular tidak berbisa kayak gini (ular ternak).
Panji juga menyarankan ke orang kalau misalkan mau pelihara ular, ular kayak gini (ternakan), bukan ular berbisa.
Cuma kebanyakan orang kadang-kadang ada yang ngawur juga. Mereka udah dikasih tahu jangan niru (malah) niru.
Ya salah sendiri dong kalau dia mati kena digigit ular."
Mendengar penjelasan Panji Petualang, Raffi Ahmad pun langsung membenarkan.
Menurutnya, fenomena musibah yang terjadi mestinya bukan kesalahan Panji Petualang.
Kepada penonton, Raffi mengingatkan bahwa Panji Petualang sudah memberikan peringatan dan itu harus didengarkan.
Sebagai perbandingan, Raffi Ahmad menceritakan fakta serupa, yaitu sepupunya, Alshad Ahmad.
Di kalangan pecinta hewan, Alshad Ahmad sosok yang terkenal. Ia memelihara berbagai macam hewan, termasuk harimau Benggala.
Namun, Alshad Ahmad bukan sembarangan memelihara hewan buas, ia mengantongi izin dan memiliki fasilitas mumpuni untuk menagani harimau tersebut.
• Pesan Panji Petualang yang Putuskan Lepas Garaga: Jika Ngeyel Mohon Saat Celaka Jangan Salahkan Saya
"Bukan gara-gara Panji, kan Panji udah ngasih tahu, ini pun dilakukan oleh orang profesional, enggak sembarangan. Jadi kalian harus mengerti memelihara hewan buas..
Kaya saudara gua si Alshad, dia punya harimau tapi punya kandang sesuai standarnya," kata Raffi Ahmad.
Kini Garaga Sudah Dilepas ke Alam
Ular king kobra yang dinamakan Garaga itu telah dilepaskan ke alam.
Tempat pelepasan Garaga jauh dari pemukiman sebab sebelumnya Garaga diselamatkan oleh Panji Petualang dari konflik manusia.
Tempat tersebut di tengah hutan belantara. Lokasi tersebut disebut keramat bagi manusia yang mengenal tempat itu.
Hal tersebut disebut Panji Petualang dalam video yang diunggah di channelnya pada 1 Maret 2020.
Untuk menuju tempat tersebut Panji Petualang dan tim harus berjalan selama berjam-jam.
"Kami menemukan satu tempat yang ideal untuk menjadi rumah baru bagi Garaga. tempat yang jauh ini kamu harus tempuh berjalan kaki berjam-jam," katanya.
Jarang sekali manusia yang masuk ke hutan tersebut karena mitos yang beredar.
"Rumah Garaga yang baru sangat jauh lokasinya dengan manusia dan dianggap keramat bagi orang-orang yang mengetahui tempat ini. Jadi jarang sekali ada orang yang mau ke sini apalagi dengan sengaja untuk berburu," ucapnya.
Mitos mengatakan orang yang datang dengan niatan jahat akan mendapat celaka.
Maka jarang sekali ada orang yang datang ke tempat pelepasan Garaga.
"Karena ada di mana ada seseorang yang masuk ke sini untuk berniat jahat maka ia akan celaka," ujar Panji Petualang.
Oleh sebab itu, Panji Petualang tidak khawatir mengani konflik manusia dan Garaga di rumah barunya.
Selain itu, Panji Petualang menilai kebutuhan esensial Garaga seperti makan dan minum terpenuhi di hutan tersebut.
"Menjamin hidup Garaga, makanan seperti ular air dan hutan yang bisa menjadi penunjang hidup Garaga ada. Itu membuat saya yakin Garaga bisa hidup di tempat ini," katanya.
Tidak mudah bagi Panji Petualang dan tim mencapai tempat tujuan. Mereka harus melewati sungai yang cukup dalam dan arusnya deras.
Hal tersebut berbahaya karena nyawa taruhannya. Mereka menyeberangi sungai hanya menggunakan seutas tali tambang.
Selain menyeberangi sungai, Panji Petualang dan tim juga harus melewati tebing.
Beberapa kali mereka terjatuh karena jalan yang dipenuhi bebatuan.