Terpopuler
Gambar dan Catatan Horor yang Ditinggalkan Remaja Perempuan Pembunuh Bocah di Jakarta, Apa Maknanya?
NF menyerahkan dirinya pada Jumat (6/3/2020) ke kantor polisi dan mengaku telah membunuh APA dengan cara menenggelamkannya di sebuah bak mandi.
TRIBUNJABAR.ID - NF (15), remaja asal Sawah Besar Jakarta Pusat yang membunuh APA (6), bocah perempuan tetangganya, meninggalkan beberapa catatan dan sketsa.
Seperti diketahui, NF menyerahkan dirinya pada Jumat (6/3/2020) ke kantor polisi dan mengaku telah membunuh APA dengan cara menenggelamkannya di sebuah bak mandi.
Adapun sketsa dan catatan yang dibuat NF sudah diperlihatkan oleh pihak kepolisian saat konferensi pers di Mapolres Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).
Kertas-kertas yang diperlihatkan oleh Wakapolres Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro terlihat menyeramkan.
Pertama, ada gambar Slenderman yang merupakan tokoh fiksi horor.
Slenderman digambarkan memiliki tubuh yang tinggi, kaki panjang, tangan panjang, kepala pelontos, tak memiliki wajah, dan berkulit putih.
Susatyo mengatakan, Slenderman adalah salah satu tokoh favorit pelaku.
"Ini adalah salah satu tokoh favoritnya, ada Slenderman di sini. Kisah tentang kekerasan atau horor," ujarnya, dikutip TribunJabar.id dari Kompas TV, Senin (9/3/2020).
Tak hanya itu, Susatyo juga memperlihatkan catatan yang ditulis oleh pelaku.
Catatan tersebut berisi tulisan yang mengerikan.
Tertulis "mau siksa baby?". Kemudian, di bawahnya ada dua pilihan jawaban, seperti sebuah soal pilihan ganda.
• Pembunuhan yang Terinspirasi Film Slender Man, Semua Pelakunya Gadis Termasuk Siswi SMP di Jakarta
Pilihan itu berisi "dengan senang hati" dan "enggak tega".
"Ini seperti (soal) pilihan," ujar Susatyo.
Berikutnya, pihak kepolisian juga menemukan kertas berisi gambar.
Ada gambar menyerupai bentuk wanita seperti sedang menangis.
"Karena anak ini cukup pintar menggambar," ujarnya.
Susatyo kemudian memperlihatkan catatan lain dari si pelaku.

Dia mengatakan, catatan tersebut berisi ungkapan perasaan dan emosi dari si pelaku.
Gambar lain yang ditunjukkan pelaku tak kalah mengerikan.
Terlihat ada gambar tubuh perempuan yang terikat tali.
Gambar tersebut bertuliskan "keep calm daddy and give me torture".
"Kalau lihat di sini, korban terikat dan dimasukkan ke dalam lemari. Bondage," kata Susatyo.
• Bocah SMP yang Tega Bunuh Anak Balita Termasuk Psikopat? Kenali Potensi Bahaya dari Seorang Psikopat
Dalam konferensi pers tersebut, diperlihatkan juga papan tulis yang kerap ditulis oleh si pelaku.
Ternyata, di papan tulis itu terpampang tulisan ungkapan kekecewaan pelaku terhadap keluarga.
"Ada rasa kekecewaan terhadap keluarga, ditulis di papan curhat, tulisannya papan curhat. Juga gambar," ujar Susatyo.
Lebih lanjut, dia mengatakan, bukti-bukti bakal dikumpulkan.
Bukan tidak mungkin bukti tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan.
"Mungkin dapat membuat terang dan menjadi atensi kita semua," kata Susatyo. (TribunJabar.id)

Kronologi Kejadian
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Heru Novianto mengatakan, kasus pembunuhan bocah berusia 6 tahun di Sawah Besar berawal dari pelaku NF (16) yang melaporkan diri ke polisi dan mengaku telah membunuh.
Atas kejadian itu, polisi pun langsung melakukan pengecakan dan mendapati korban APA (6) di dalam lemari dengan kondisi badan dan tangan terikat.
"Jadi dia melaporkan diri dan mengaku saya telah melakukan pembunuhan, lapornya di Polsek Metro Tamansari," kata Heru Novianto di lokasi kejadian, Jumat (6/3/2020).
Menurut Heru pelaku cukup tega melakukan aksi pembunuhan ini, sebab dari olah TKP dan keterangan pelaku, NF yang juga seorang remaja putri ini menghabisi bocah 6 tahun itu dengan menyelupkan kepala korban ke dalam air.
"Cara menghilangkan nyawanya yaitu dimasukan ke dalam bak. Jadi si anak di ajak ke kamar mandi kemudian disuruh mengambil mainan yang ada di dalam, lalu di tenggelamkan kepalanya," katanya.
• Siswi SMP Itu Mengaku Tiba-tiba Muncul Hasrat Ingin Membunuh, Sebelumnya Pernah tapi Bisa Menahan
Setelah korban lemas, diangkat begitu saja, kemungkinan korban tewas karena kehabisan oksigen, selanjutnya pelaku mengikatnya dan diletakan di dalam lemari.
"Awalnya mau dibuang karena sudah menjelang sore akhirnya disimpan di dalam lemari. Setelah disimpan dalam lemari. Besok paginya si tsk ini akan membuang tapi bagaimana caranya dia bingung," katanya.
Keesokan harinya, pelaku berusaha beraktivitas seperti biasa pergi ke sekolah, namun rupanya pelaku juga membawa baju pengganti di dalam tas, korban sempat bingung untuk membuang jasad korban.

Seketika itu, pelaku pun akhirnya mengurungkan niatnya berangkat sekolah meski sudah berada di luar rumah, pelaku langsung menganti pakaian dan melaporkan diri jika telah melakukan pembunuhan ke Polsek Tamasari.
"Akhirnya dia berangkat ke sekolah pakai seragam. Tapi di tengah jalan dia tidak sekolah dan berganti pakaian yang sudah disiapkan dan pada saat itu dia melaporkan diri," paparnya.
Setelah laporan itu Polsek Metro Tamasari sempat mendatangi lokasi, namun karena lokasi berada di Jakarta Pusat akhirnya dilimpahkan ke Polsek Sawah Besar.
"Setelah dicek tkp ternyata ini wilayahnya sawah besar. Dari Polsek Metro Tamansari menghubungi Saber dan melakukan pengecekan diselidiki pak kapolsek dan benar di dalam lemari itu ada sosok mayat," ujarnya. (WartaKota)