ORANGTUA SISWA NGAMUK Lempar Kayu dan Batu Kepsek SMAN, Tak Terima Anak Diminta Kumpulkan HP
Orangtua siswa SMAN 1 Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi mengamuk lalu menganiaya kepala sekolah. Tak terima anaknya diminta kumpulkan HP.
Wali murid tersebut mencoba memukul kepala sekolah menggunakan kayu.
Bukan hanya itu, wali murid itu melempar kepala sekolah menggunakan batu. Namun sasaran bisa menghindar.
Sebelum wali murid itu melakukan penyerangan terhadap kepala sekolah, terdengar suara letusan mirip senjata api.
"Sempat adu fisiklah di ruangan itu, keduanya langsung dilerai sama guru dan satpam," katanya.
Kejadian itu pun telah dilakukan mediasi di tingkat desa, namun tidak ditemukan titik terang.
Kronologi Penganiayaan
Ketua PGRI Provinsi Jambi, Lukman, mengatakan PGRI akan memberikan pendampingan terhadap anggotanya terkait penganiayaan ini.
Kejadian ini bisa menjadi preseden buruk dunia pendidikan.
Ihwal pelaporan dan dugaan ancaman itu dibeberkan oleh Lukman.
Kejadian tersebut bermula pada Rabu (6/3) di SMAN 10 Betara Tanjab Barat saat dilangsungkan ujian yang berbasis android (online).
Sekolah menyediakan fasilitas wifi untuk akses internet.
Untuk memaksimalkan kerja wifi, sekolah melarang seluruh warga sekolah menggunakan handphone selama ujian berlangsung.
Siswa yang membawa HP diminta mengumpulkan handphone secara sukarela.
Setelah sesi I ujian berlangsung, kepala sekolah menemukan seorang siswa yang tidak menyerahkan HP walaupun sudah diminta.
• Wisudawan Uniga yang Meninggal, Mahasiswa Cerdas yang Bercita-cita Jadi Dosen
“Siswa bersangkutan beralasan orangtuanya tidak mengizinkan HP tersebut dikumpulkan. Demi kebersamaan kedudukan siswa dalam penegakan aturan, kepsek tetap meminta HP tersebut dan meminta siswa menginformasikan ke orangtuanya,” terang Lukman.