Sidak Pasar di Jakarta, Polisi Temukan Harga Masker Rp 300 Ribu, Padahal Aslinya Rp 29 Ribu
"Ini masker enggak standar SNI, kenapa dijual Rp 200.000 per boks?" tanya Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Iwan Kurniawan yang ikut dalam sidak.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Seorang pedagang di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, menjual masker di atas harga normal, hingga Rp 300 ribu satu boks.
Padahal harga normal, masker tersebut dijual Rp 29 ribu satu boks.
Hal diketahui setelah polisi menyidak Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (4/3/2020).
"Kita ambil contoh aja seperti ini, (masker) salah satu merek harganya Rp 300.000 dijual ke masyarakat padahal ini sebenarnya beredar cuma sekitar Rp 29.000 kalau hari biasa," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, kepada wartawan.
• Data Terbaru Virus Corona di Berbagai Negara Termasuk Indonesia, Pasien Terinfeksi dan yang Sembuh
Yusri menambahkan, polisi juga menemukan sejumlah pedagang yang menjual masker tak sesuai standar Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes RI telah mengatur masker sesuai SNI memiliki tiga lapis filter (penyaringan).
Sedangkan, sejumlah masker yang dijual di pasaran hanya memiliki dua lapis filter.
"Ini masker enggak standar SNI, kenapa dijual Rp 200.000 per boks?" tanya Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Iwan Kurniawan yang ikut dalam sidak.
"Saya enggak tahu Pak kalau palsu," jawab salah satu pedagang.
"Kalau menjual itu harus diperiksa dahulu. Masker asli itu mempunyai tiga lapis filter, tapi ini hanya dua lapis filter," kata Herry.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Edy Haryanto mengimbau masyarakat lebih jeli saat membeli masker.
Masyarakat diminta menanyakan terlebih dahulu keunggulan masker yang akan dibeli, khususnya lapisan penyaringan.
• Isu Virus Corona Bisa Berdampak ke Pertandingan Liga 1 2020, Ini Kata Kapten Persib Supardi
"Bagi para pengguna, masyarakat umum, kami imbau juga dalam membeli harus teliti jangan terpaku pada merk tertentu. Tapi tanyakan apakah masker tersebut memiliki fungsi dengan antiseptic atau hanya standar pabrik yang hanya menyaring debu saja," kata Edy.
Selain itu, lanjut Edy, masyarakat diminta tak membeli masker dalam jumlah banyak karena dapat menimbulkan kelangkaan dan lonjakan harga masker di pasaran.
"Saya kira untuk ketersedian stok (masker), masyarakat tidak perlu panik karena kepanikan masyarakat justru akan membuat harga tidak stabil. Kami yakinkan stok barang bisa tercukupi Insya Allah," ujar Edy.