Persib Bandung

Haji Umuh Blak-blakan Ungkap Alasan Mundur Jadi Manajer Persib, Sukses Bungkam Pengkritik Saat Juara

Wak Haji Umuh blak-blakan ungkap alasan mundur jadi manajer Persib. Sukses bungkam pengkritik saat Persib jadi juara.

Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Ferdyan Adhy Nugraha
Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar saat ditemui di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (16/7/2019). 

Seperti dulu lah kejadian 2013, saya dihujat dan disudutkan. Tapi pas 2014 perjuangan Persib bisa jadi juara. Tapi biar saya mengikuti orang yang membuli saya, silakan, jadi tetap enjoy saja saya karena tidak mencari untung di Persib.

T : Setelah mundur, siapa yang akan menggantikan posisi Anda di manajer?

J : Pak Glenn sudah ngomong, kalau maksa Pak Umuh tetep berhenti, tidak akan ada lagi nama manajer di Persib. Cukup Pak Umuh yang menjadi manajer.

Tahun ini istirahat dulu, lihat perkembangan saya cukup dengan komisaris aja. Saya bisa mengawasi dan saya di situ ikut nonton saja lah jadi pengamat tapi saya mendoakan Persib jadi juara. Mudah-mudahan di dalam enjoy semua kompak tidak ada permasalahan, baik pelatih maupun lainnya.

T : Tapi secara aturan, posisi manajer harus tetap ada di tim, bagaimana?

J : Manajer klub, pelatih (manager coach), saya pertimbangkan. Saya juga sempat kaget nama saya masih ada di acara launching, apalagi waktu sambutan saya ditunjuk. Kemarin saya belum bilang mundur. Kemarin saja didadak enggak dikasih tahu, sampai duduk juga gak dikasih tau. Saya datang juga dengan undangan.

T : Dengan posisi Anda yang bukan lagi manajer, bagaimana peluang juara Persib musim ini?

J : Harus optimistis, tapi hasilnya tergantung kinerja dan pemain. Itu, kan, tergantung ada di pelatih karena pelatih yang menentukan tidak ada intervensi.

Kemarin juga ada yang bilang, oh, dulu Umuh suka ikut campur. Memang saya ikut campur tahun-tahun yang lalu bisa jadi juara. Kalau saya tidak ikut campur, saya tidak mengejar pemain ke mana pun, belum jadi juara.

Nah, setelah jadi juara, diam. Ini orangnya itu-itu saja.

Umuh Muchtar - bobotoh - logo Persib Bandung
Umuh Muchtar - bobotoh - logo Persib Bandung (Kolase Tribun Jabar)

T : Selama menjadi manajer, siapa pemain yang dekat sampai sekarang?

J : Saya terus terang ada Atep dan Hariono, idola dari dulu juga. Banyak yang lain juga. Pemain asing juga saya dekat sama Konate. Saya sampai saat ini sama Konate masih berhubungan, kecuali agennya, Mamadou. Konate tidak punya dosa, dalangnya Mamadou. Saya sudah deal, udah OK, ditelepon, hilang. Saya banyak marah sama dia.

T : Selama menjadi manajer dan bobotoh Persib, bagaimana suka-dukanya?

Waktu bahagia saya adalah ketika Persib juara. Saya masih bobotoh. Ini cerita nyata. Saya yang nombokin sebelum APBD keluar. Saya dulu pernah pergi ke Filipina, Bangkok (Thailand). Saya ikut sama keluarga, satu bus sama kawan-kawan. Saya buka topi dan minta uang untuk sumbangan Persib untuk bonus. Dapat satu topi Rp 1.000, dari uang saya sendiri Rp 1.000 sendiri, itu kesan-kesan.

Jadi, tanya Indra Thohir, Adeng Hudaya, Robby Darwis, gimana pas mereka jadi pemain di perserikatan, gimana Haji Umuh Muchtar. Zaman Pak Ateng dulu bebas, saya ke Jakarta Sabtu Minggu, saya tidak pulang, saya ambil hotel yang suite dengan kawan-kawan. Menang, saya kasih bonus, tapi buktinya saya haram kalau saya pernah taruhan. Saya tidak pernah taruhan, enggak ada.

Nama-nama yang Harus Angkat Kaki dari Persib Bandung, Bagaimana Nasib Mereka?

Lepas Kursi Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar Ungkap Soal Kenangan Terindah Sejak Jadi Bobotoh

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved