Wawancara Khusus dengan Kodir, Sang Penyelamat Puluhan Siswa yang Terseret Arus saat Susur Sungai
Saya tak perlu pikir panjang, apalagi saya sudah hafal betul kondisi sungai di sekitar situ.
TRIBUNJABAR.ID - Musibah Jumat (21/2) sore di Sungai Sempor, Donokerto, Turi, Sleman merenggut nyawa 10 siswi SMPN 1 Turi.
Saat mereka tengah menyusuri sungai mendadak banjir datang.
Anak-anak berseragam pramuka itu menjerit ketakutan.
Mendengar jeritan minta tolong bersahutan, seorang warga Kembangarum Wetan Kali, Donotirto, Turi, Darwanto (37) langsung bergegas mencari sumber suara.
Saat itu, pria yang akrab disapa Kodir itu tengah dalam perjalanan menuju sungai untuk memancing ikan.
Sontak alat pancingnya dibuang, lalu lari ke arah sungai.
Kodir memutuskan untuk melompat dan meraih satu per satu anak. Ia bawa mereka ke pinggir sungai.
Wartawan Tribun Jogja, Hendy Kurniawan dan Sigit Widya mendapat kesempatan wawancara khusus dengan Kodir. Berikut petikan wawancaranya.
Bagaimana ceritanya hingga Anda datang menolong anak-anak itu?
Sore itu, saat akan memancing bersama adik saya sekitar pukul 14.30 WIB, saya mendengar teriakan bocah-bocah dari arah sungai.
Saya spontan membuang joran, lalu berlari ke sumber suara.
Dari tebing saya melihat puluhan anak berada di dasar sungai.
Sebagian berada di pinggir sambil memegang tebing, sebagian lagi berada di tengah sungai sambil memegangi batu.
Kondisi air masih sangat deras.
Apa yang kemudian Anda lakukan?