10 Pucuk Senjata di Helikopter MI-17 yang Jatuh Belum Ditemukan, Kapolda Minta Warga Kembalikan

Sebab, secara hukum mengambil barang milik orang lain yang bukan haknya dapat dikenai hukuman pidana pencurian.

Editor: Ravianto
dok. Pendam XVII/Cenderawasih
Titik jatuhnya Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak di Pegunungan Bintang, Papua, Senin (10/02/2020). 

TRIBUNJABAR.ID, PEGUNUNGAN BINTANG - Polisi belum menemukan senjata api milik korban helikopter MI-17 yang jatuh di Pegunungan Mandala, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Karena itu, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw meminta masyarakat yang merasa mengambil senjata tersebut tidak menyepelekan imbauan yang sudah disampaikan.

Sebab, secara hukum mengambil barang milik orang lain yang bukan haknya dapat dikenai hukuman pidana pencurian.

"Belum lagi kalau menguasai senjata api, maka sudah kena UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951," kata Paulus.

Dalam melakukan pencarian senjata itu, lanjut dia, polisi sudah melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat dan Bupati Pegunungan bintang Costan Oktemta.

Sebab, kuat dugaan senjata milik anggota TNI yang gugur tersebut diambil oleh masyarakat sekitar.

Dari informasi yang didapat, menurutnya ada sepuluh senjata api milik anggota TNI yang hilang dalam musibah kecelakaan helikopter tersebut.

Dengan rincian, tujuh pucuk senapan serbu laras panjang jenis SS1, tiga pucuk senjata laras pendek beserta amunisinya.

"Beberapa kali kami sudah menyampaikan ajakan dan imbauan bagi saudara-saudara yang menemukan atau mengambil barang-barang milik korban agar segera mengembalikan. Apa-apa saja yang diambil, mungkin ada senjata api dan amunisi, tolong kembalikan," kata Irjen Paulus di Timika seperti dilansir Antara, Jumat, (21/2/2020).

Seperti diketahui, bangkai helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak pada Juni 2019 akhirnya berhasil ditemukan.

Helikopter tersebut ditemukan di ketinggian 12.500 kaki di Pegunungan Mandala, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Terus lakukan pencarian

TNI saat ini fokus mencari 11 pucuk senjata api milik anggotanya korban kecelakaan Heli MI 17 Penerbad.

Pencarian 11 pucuk senjata api tersebut dilakukan seiring selesainya proses evakuasi 12 jenazah anggota TNI korban kecelakaan helikopter yang jatuh di Pegunungan Mandala, Distrik Oskop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Menurutnya, pihak TNI saat ini sedang berkonsentrasi melakukan pendekatan terhadap masyarakat untuk menemukan keberadaan 11 pucuk senjata api tersebut.

"Kita sudah melihat foto-fotonya dan kita mendetect bahwa itu adalah bagian dari masyarakat. Nantinya kita langsung to the point kepada masyarakat tersebut yang tersebar di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang," kata Hadi.

Hadi mengatakan pihaknya telah berkordinasi dengan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis dan tokoh masyarakat untuk melakukan pendekatan agar masyarakat dapat sukarela menyerahkan senjata api tersebut.

"Saya sudah berkordinasi dengan Bapak Kapolri yang tentunya nanti Bapak Kapolri akan memerintahkan kepada Kapolda Papua, menghimbau kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, di Kabupaten Pegunungan Bintang untuk secara sukarela menyerahkan 11 pucuk senjata kepada aparat kepolisian dan nanti akan diserahkan kepada TNI," kata Hadi.

Sebelumnya, sebanyak 11 pucuk senjata api yang dibawa personel TNI di helikopter Mil Mi-17V5 yang jatuh di Pegunungan Mandala Papua, hilang.

TNI menduga senjata-senjata tersebut diambil warga desa di sekitar jatuhnya helikopter tersebut.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved