Aktor Tiga Zaman Yoyon Tutup Usia, Kerabat dan Rekan Hadir di Rumah Duka, Ini Rencana Pemakamannya

Sejumlah karangan bunga berjejer di depan kediaman almarhum Yoyon yang meninggal dunia pada usia 82 tahun, pada pukul 15.40 WIB.

Penulis: Ery Chandra | Editor: Dedy Herdiana
Istimewa
Mendiang aktor teater tiga zaman, Mohamad Sunjaya yang akrab dipanggil Yoyon 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Puluhan kerabat dan teman mendiang aktor teater tiga zaman, Mohamad Sunjaya yang akrab dipanggil Yoyon telah hadir di rumah duka, Jalan Terusan Sukamulya Nomor 1, Kota Bandung, Kamis (13/2/2020).

Sejumlah karangan bunga berjejer di depan kediaman almarhum Yoyon yang meninggal dunia pada usia 82 tahun, pada pukul 15.40 WIB.

Lantunan pembacaan surat-surat Al-Quran terdengar mengalun.

Kemudian para kerabat dan rekan yang hadir itu melaksanakan salat jenazah secara berjamaah.

Puluhan orang yang hadir tengah melaksanakan salat Jenazah di kediaman almarhum Mohamad Sunjaya yang akrab dipanggil Yoyon, Jalan Terusan Sukamulya Nomor 1, Kota Bandung, Kamis (13/2/2020), malam.
Puluhan orang yang hadir tengah melaksanakan salat Jenazah di kediaman almarhum Mohamad Sunjaya yang akrab dipanggil Yoyon, Jalan Terusan Sukamulya Nomor 1, Kota Bandung, Kamis (13/2/2020), malam. (Tribun Jabar/Ery Chandra)

Rekan mendiang, Fathul A. Husein menceritakan sejak beberapa tahun terakhir kesehatan Yoton sudah menurun.

"Riwayat penyakitnya jantung. Tapi ia rutin berobat. Mungkin karena faktor usia (penyebabnya meninggal)," ujar Fathul, saat ditemui di rumah duka, Kamis (13/2/2020), malam.

Menurutnya, Yoyon merupakan sosok tegas, baik hati, berjiwa sosial tinggi, dan konsisten di dunia teater.

"Tidak pernah pindah ke lain hati (teater). Dari kawan-kawan teater, istilahnya anak-anak beliau adalah kami. Beliau tak menikah, jadi kami lah anak-anaknya," katanya.

Dikatakan Fathul, sejak delapan hari lalu mendiang sudah sulit untuk komunikasi. Bahkan banyak mengigau.

Terakhir kali, yang paling berkesan baginya adalah satu bulan lalu saat menyalakan lilin-lilin.

"Katanya tolong jangan dimatikan lilin ini, enggak kebakaran kok. Dia pegang tangan saya, lalu bilang berasa berperan sebagai Tuhan," ujarnya.

Sementara itu keponakan mendiang, Danny Iskandar (57) menuturkan bahwa pamannya menderita sakit sejak tiga tahun lalu.

"Terakhir kata dokter jantung, susah nafas. Sebenarnya kami mau membawa ke rumah sakit tapi enggak sempat. Dia mungkin pengen tak nyusahin," katanya.

Menurutnya, mendiang merupakan figur yang memiliki kehidupan sosial tinggi dan sangat memikirkan orang lain, idealis, jujur, hingga berintegritas.

"Lebih mengutamakan orang banyak ketimbang memikirkan diri sendiri. Konsisten di jalurnya," ujarnya seraya menyampaikan esok pagi akan dimakamkan di TPU Sirna Raga, Kota Bandung.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved