Kelabui Pengantin, WO Pandamanda Berbisnis dengan Cara Gali Lubang Tutup Lubang
Beberapa waktu lalu pemilik wedding organizer Pandamanda, AS, ditangkap polisi atas dugaan penipuan.
TRIBUNJABAR.ID, DEPOK - Beberapa waktu lalu pemilik wedding organizer Pandamanda, AS, ditangkap polisi atas dugaan penipuan.
WO Pandamanda diduga menggelapkan uang pengantin.
Tak seperti wedding organizer Amor Wedding, misalnya, yang viral lantaran menggelapkan duit pengantin September 2019 silam, Pandamanda tak serta-merta membawa kabur seluruh dana yang disetorkan kliennya.
"Kalau modusnya sih misalnya bayar Rp 60 juta itu dikurangin, ayamnya enggak ada, misalnya," ujar Prasetyo (27), salah satu calon pengantin yang merasa ditipu oleh Pandamanda dan memutuskan lapor ke polisi pada Selasa (4/2/2020)
• Bisa Jadi Pewarna Makanan, Ini Manfaat Daun Suji Turunkan Kolesterol hingga Tingkatkan Produksi ASI
Modus ini betul-betul terjadi dan menjadi petaka buat AS pemilik Pandamanda.
Penggelapan dana oleh Pandamanda terungkap setelah salah satu klien melapor ke polisi karena pesta pernikahannya tak dilengkapi katering yang dananya sudah ditransfer ke rekening Pandamanda pada Minggu (2/2/2020).
"Di hari itu rupanya juga ada 10 kegiatan pernikahan yang lain. Tujuh terlaksana walaupun ada kekurangan, tetapi tiga yang lain tidak terlaksana dengan baik," jelas Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah, Rabu (5/2/2020).
• Geoffrey Castillion Sudah Betah di Bandung, Masa Depan di Persib Bandung Masih Negosiasi
Gali-tutup lubang
Azis menyatakan model bisnis yang dilakukan Pandamanda semacam gali-tutup lubang.
Model seperti itu berlangsung kira-kira sejak 2018 ketika AS mulai menebus rumah dua lantai untuk dirinya sendiri seharga Rp 300 juta.
Angka itu masih berupa uang muka dari total harga rumah yang menembus Rp 1,2 miliar.
Hingga kini, AS masih berupaya melunasi cicilan itu.
"Ini mulai trouble setelah dia beli rumah, untuk DP rumahnya itu dia pakai uang pelanggannya. Jadi uang yang sudah diterima oleh AS ini sudah sebagian digunakan untuk keperluan yang lain, misalnya untuk operasional kantor, untuk beli rumah, dan sebagainya," jelas Azis.
AS, pemilik Pandamanda, membeberkan beberapa hal.
Dalam menjalankan bisnisnya, ia dibantu oleh sekira 10 pegawai. Enam di antaranya adalah pegawai tetap yang saban bulan ia gaji dengan kisaran Rp 1 juta-Rp 1,8 juta.