Virus Corona
Virus Corona Menular Melalui HP dan Pakaian, Benarkah? Ini Penjelasan Kemenkes dan Pakar IPB
Banyak yang bertanya, apakah virus corona menular melalui pakaian, handphone (hp), helm, dan sejumlah benda mati lain yang dipakai oleh manusia.
TRIBUNJABAR.ID - Banyak pertanyaan masyarakat terkait penyebaran virus corona. Pertanyaan ini muncul seiring dengan begitu cepatnya penyebaran virus corona yang semula berasal dari Wuhan, China.
Pertanyaan itu sampai pada "apakah virus corona menular melalui pakaian, handphone (hp), helm, dan sejumlah benda mati lain yang dipakai oleh manusia.
Bahkan juga banyak yang bertanya berkaitan dengan barang-barang yang diimpor dari China.
Selama ini, virus corona ditularkan melalui sentuhan langsung dengan penderita atau dari bersin dan batuk orang yang terinfeksi.
• Virus Corona Sudah Menelan 362 Orang Tewas tapi 487 Dinyatakan Sembuh
Ses Ditjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto dan Pakar Patologi IPB Agus Setiyono menjelaskan kemungkinan penularan virus corona lewat benda mati.
Achmad melalui telewicara menjelaskan bahwa pada dasarnya virus corona seperti benalu yang menempel pada pohon hidup.
"Kita harus berpikir dulu secara mendasar bahwa virus itu enggak ada bedanya kayak benalu ya," ungkap Achmad.
"Artinya benalu itu hanya hidup di pohon yang hidup, kalau pohonnya mati, dia akan mati," jelasnya.
Achmad menjelaskan virus corona tak bisa tertular melalui benda mati seperti baju hingga HP.
• Dipastikan Negatif Virus Corona, Pasien di RSUD Waled Cirebon Diizinkan Pulang
"Nah, baju, pakaian, barang, HP, itu kan barang mati, maka kalau dia nempel di situ ya mungkin enggak sampai 10 menit sudah mati juga," terang Achmad.
Sementara itu, melalui wawancara langsung, Agus sependapat dengan Achmad bahwa virus harus bertahan di sel yang hidup.
"Benar enggak prof ketika virus ini di udara lepas, kemudian di benda-benda mati, mereka tidak bertahan lama?" tanya presenter Muhammad Sofyan.
"Iya, saya rasa demikian. Karena virus itu dia hidupnya kan di dalam sel yang hidup," jawab Agus.
"Artinya dia hidupnya obligat intraseluler, mutlak harus ada di dalam sel yang hidup," sambungnya.
Agus juga menjelaskan bahwa virus corona tidak bisa bertahan di udara bebas."Jadi kalau dia di luar sistem sel, dia mati," tegas Agus.