Kisah Penjual Kaus Persib, Berharap Maung Bandung Jaya, Pernah Booming Saat Persib vs Persija 3-0
Udin (33), pemilik outlet Supershop di Halaman Stadion Persib, selalu berharap Persib menjadi juara
Penulis: Januar Pribadi Hamel | Editor: Ichsan
Persib vs Persija 3-0 Sempat Booming
PENJUAL kaus bobotoh banyak desainnya. Para bobotoh bisa memilih di toko-toko offline yang tersebar di Kota Bandung. Sangat mudah mendapatkan, konsumen salah satunya bisa mendatangi Stadion Persib.
Tapi, tahu tidak, kaus desain seperti apa yang pernah booming? Ternyata, kaus berdesain tulisan "Persib vs Persija 3-0".
Persib vs Persija 3-0 adalah skor pertandingan Persib lawan Persija yang berlangsung di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (24/4/2007),
Bagi bobotoh kemenangan itu merupakan "hadiah" karena jarang Persib bisa meraih kemenangan atas Persija, sekalipun main di kandang.
Untuk mengenang kemenangan tersebut, skor hasil pertandingan pun diabadikan di kaus dan suvenir bobotoh.
"Desain ini yang laku selama saya ingat. Saat itu penjualannya mencapai 500 pcs. Harganya Rp 70.000 per kaus" kata Tedi Ekek, bobotoh Persib, di tempat kerjanya di Jalan Sri Remaja, Kota Bandung. Senin (27/1/2020)
Ide desain kaus tersebut awalnya datang dari Panglima Viking Ayi Beutik (alm). Kemudian, banyak owner-owner penjual kaus mengikuti desain tersebut.
"Tidak masalah. Mang Ayi (Ayi Beutik) juga senang. Di motor Mang Ayi juga tertempel stiker Persib vs Persija 3-0," kata Tedi.
Tedi Ekek ikut senang dan merayakan kemenangan Persib tersebut. "Terus terang hasil kemenangan itu sangat ditunggu-tunggu," katanya.
Menurut Udin, pemilik Supershop di Stadion Persib, kaus berdesain hasil pertandingan lumayan peminatnya. Apalagi, katanya, kalau Persib melawan musuh bebuyutan seperti Persija atau Arema.
"Apalagi mainnya di Bandung dan terus menang kalau dibikin kausnya lumayan ada peminatnya," kata Udin.
Udin juga menjual kaus berdesain kaus Persib vs Persija 3-2 di GBLA. Selain itu, dia juga memajang kaus kemenangan Persib atas Arema 2-0 di GBLA.
"Iya itu hasil pertandingan di Liga 2018. Zamannya Mario Gomes,' ujarnya.
• Pesan Menyentuh Putri Delina Soal Lina, Jangan Sia-siakan Waktu: Beruntung Kalian yang Masih Serumah

No Racist!
KAUS yang beredar di bobotoh tidak hanya bertuliskan positif, tetapi ada juga yang menjurus ke rasial. Ketua Umum Viking Persib Club, Heru Joko mengaku tidak menyukainya.
"Saya sangat tidak suka," kata Heru saat ditemui Tribun di Pasar Cihapit, Rabu (30/1/2020).
Kaus itu, kata Heru, tulisannya bisa jadi propaganda. Menurut Heru tulisan rasial sangat jelek.
"Jangan gunakan kaus-kaus untuk kejelekan. Jadikan kaus-kaus itu untuk kebaikan organisasi dan klub. Kaus itu untuk mendukung Persib," kata Heru.
Menurut Heru penjual kaus rasial harus diberi tahu kalau itu jelek. Juga yang memproduksinya, katanya, harus diingatkan.
"Saya suka memperingatkan pembuat, penjual, dan pemakainya agar jangan sekali-sekali mengunakan dan memproduksi berkaus bertuliskan rasis," katanya.
Menurut Heru kaus itu isinya propaganda, ada gambar dan tulisan. Heru mengaku tidak senang kaus-kaus Viking digunakan untuk propaganda negatif.
"Banyak cara untuk mendukung Persib. Tidak harus dengan cara rasis," katanya.
Heru berpendapat tidak perlu melakukan razia untuk menghilangkan kaus-kaus rasial. Menurutnya, yang menggunakan kaus rasial hanya sebagian kecil saja.
"Nggak perlu razia. Da, itu mah oknum. Lebih banyak yang positifnya," kata Heru.
Bobotoh Persib, Tedi Ekek, pun sepakat. Tidak suka melihat kaus-kaus rasial. Dia setuju penjual dan pemakainya harus diingatkan.
Tedi mengaku sering melakukan itu.
"Kaus itu harus memberikan kebaikan kepada pemakai dan yang melihatnya," kata Tedi di tempat kerjanya Jalan Sri Remaja, Senin (28/1/2020).
"Kaus rasis itu yang di bawah yang pakainya. Kalau yang di Vikingnya mah nggak lagi," sambung Tedi.
Menurut Tedi, memang ada merek-merek yang sengaja menjual kaus-kaus seperti itu. Tapi, katanya, setelah diberi tahu, mulai mengurangi kata-kata rasialnya.
Menurut pemilik Passion 33, Dani Hidayat, membuat kaus rasial itu tidak boleh. Meski, katanya, kaus berbau rasial ini sangat laku. Tergantung desainnya juga, katanya.
Udin (33), pemilik outlet Supershop di Stadion Persib, mengatakan, dia pernah membuat kaus rasial. Tapi tidak menyangkut Sara. Paling, katanya, mengejek klub lawan.
"Seperti logo lawan Persib desainnya dibalikkin. Tapi, kadang, itu juga ada yang protes, kanapa logonya terbalik," kata Udin sambil menunjukkan kaus tersebut.