Lebih dari 1000 Siswa SMP Negeri 6 Tasik Gelar Salat Ghoib atas Tewasnya Desi Sulistina

Pada Jumat (24/1), Saeful menemui ayah kandung korban di tempat kerjanya di sebuah rumah makan di Jalan Laswi.

Sang ayah bilang, Desi ada padanya dan minta pihak sekolah tidak usah khawatir.

"Setelah ada keterangan itu kami lega walau tidak sampai melihat Delis. Masa ayah kandung sampai menyatakan hal tidak benar," kata Saeful.

Sekolah pun menghentikan pencarian karena merasa Desi sudah ditemukan keberadaannya.

Namun betapa kagetnya Saeful ketika menerima kabar Desi ditemukan sudah tak bernyawa dan jasadnya berada di dalam gorong‑gorong depan sekolah.

Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota kemarin melakukan identifikasi di lokasi ditemukannya jasad Desi. Identifikasi dipimpin langsung Kasatreskrim, AKP Dadang Soediantoro.

Dari hasil visum RSU dr Soekardjo, telinga kiri korban mengeluarkan darah, lengan kanan terdapat bekas ikatan, kepala kiri korban lebam, lidah posisi tergigit, dan tangan kiri lebam.

Polres Tasikmalaya Kota juga melakukan outopsi terhadap jasad Desi. Autopsi dilakukan oleh dokter forensik Polda Jabar, dr Fahmi Arief Hakim SpF, di ruang pemulasaraan kamar mayat RSU dr Soekardjo.

"Untuk mengetahui hasil autopsi biasanya membutuhkan waktu cukup lama, demi akurasi hasilnya," kata AKP Dadang.

Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, kemarin menengok keluarga almarhumah Desi Sulistina di Kampung Sindangjaya, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi.