Virus Corona Ancam Bandung

Kondisi Dua Pasien Suspect Virus Corona di RSHS Bandung Sudah Membaik, 1 Negatif Virus Corona

Dua pasien yang diobservasi dan diisolasi di Ruang Infeksi Khusus Kemuning (RIKK), Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sudah mulai pulih, Selasa

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Theofilus Richard
Kolase Tribun Jabar
Ada pasien diduga terjangkit virus corona, pegawai RSHS Bandung kenakan masker, Minggu (26/1/2020) --- Virus Corona. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhammad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dua pasien yang diobservasi dan diisolasi di Ruang Infeksi Khusus Kemuning (RIKK), Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sudah mulai pulih, Selasa (28/1/2020).

Sebelumnya, kedua pasien ini dirawat intensif karena mengalami infeksi saluran pernapasan dan beberapa hari sebelumnya mengunjungi negara yang terpapar virus corona.

Ketua Tim Infeksi Khusus RSHS dr Yovita Hartantri, SpPD-KPTIL., mengatakan pihaknya sudah melakukan pertemuan klinis dan memeriksa kondisi kedua pasien di ruang RIKK.

"Pasien yang pertama, yang dari China, sudah dalam kondisi baik. Jadi pagi ini sudah tidak ada keluhan baik demam maupun nyeri menelan juga sudah tidak ada. lalu kondisi secara dari pemeriksaan juga tidak kami temukan keluhan yang lain. Kemudian dari hasil laboratorium juga baik," kata Yovita di RSHS Bandung, Selasa (29/1/2020).

Bukan dari KCIC, yang Diisolasi di RSHS Pekerja Kereta Cepat dari China Railway Group Limited

Mengenai hasil sampel pasien yang dikirimnya ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Jakarta, pihaknya belum mendapatkannya.

Begitupun hasil penelitian sampel dari mulut, tenggorokan, dan hidung, pasien keduan.

"Pasien kedua, warga Bandung yang baru pulang dari Singapura, kami juga belum mendapatkan hasil pemeriksaan spesimennya. Mengenai keadaan klinisnya, pasien kedua juga stabil walaupun masih terpasang alat bantu pernapasan. Namun kondisi pasien saat ini sudah sadar. Lalu dengan kondisi tekanan darah, pernafasan, itu baik. Demam juga tidak ada. Dengan hasil pemeriksaan laboratorium juga sudah menunjukkan ke arah perbaikan," katanya.

Namun demikian, kedua pasien masih di ruangan isolasi karena pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan spesimen dari mulut, hidung, dan tenggorokan yang dikirim ke Balitbangkes di Jakarta.

Mengenai pasien pertama, katanya, jika dihitung dari tanggal kembali dari China, dan kini sudah 15 hari dengan kondisi baik, kemungkinan besar pasien pertama ini negatif virus corona.

Namun demikian, semua baru bisa dipastikan setelah hasil pemeriksaan spesimen didapat.

"Kalau sudah ada hasilnya terbukti negatif, akan kami pulangkan. Untuk pasien yang kedua yang masih dalam perawatan. Jadi kalau yang pasien kedua hasilnya negatif, kita tetap akan memantau dulu di ruang isolasi karena dia masih menggunakan alat bantu napas ya. Jadi sampai kita putuskan sampai tim memutuskan apakah memang pasien bisa rawat di luar ruang isolasi. Kalau memang demikian kalau memang bisa dirawat di luar ruang isolasi, kemungkinan besar pasien akan dikembalikan ke Rumah Sakit Borromeous karena permintaan keluarga demikian," katanya.

Sebelumnya, kepada pasien pertama, pihaknya memberikan obat untuk mengatasi sakitnya, seperti obat demam.

Kemungkinan besar pasien warga negara China ini, katanya, negatif virus corona.

Menkes Terawan Minta Masyarakat Tak Takut Penyebaran Virus Corona, Sarankan Lakukan Ini

Sebelumnya diberitakan, dua pasien diisolasi di Ruang Infeksi Khusus Kemuning (RIKK), Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Minggu (26/1/2020).

Kedua pasien ini dirawat intensif dan menjalani observasi karena mengalami infeksi saluran pernapasan dan beberapa hari sebelumnya mengunjungi negara yang terpapar virus corona.

Ketua Tim Penanganan Infeksi Khusus RSHS, dr Yovita Hartantri Sp.PD-KPTI, mengatakan pasien pertama yang dirawat tersebut adalah seorang laki-laki berusia 35 tahun dan baru pulang beberapa hari lalu dari Sichuan, China.

Pasien ini adalah WNA dari China yang bekerja di salah satu perusahaan di Indonesia.

Seperti diketahui, katanya, Sichuan masuk dalam salah satu kawasan di China yang dua warganya terkonfirmasi terjangkit virus corona.

Laki-laki ini juga, katanya, kemudian mengalami demam dan radang tenggorokan dan berobat ke RS Cahya Kawaluyaan Padalarang.

Wabah Virus Corona Menyebar, Belum Ada Travel Warning ke China, Menhub Tunggu Rekomendasi WHO

Dari Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan, pasien dirujuk ke RSHS dan diterima di IGD.

Karena punya riwayat perjalanan ke Sichuan dan terdeteksi mengalami infeksi saluran napas, pihak rumah sakit memindahkan pasien ini ke ruang isolasi di RIKK dari IGD RSHS.

Ia dipindahkan menggunakan ambulans lewat jalan khusus, tanpa melalui koridor dalam rumah sakit.

"Saat dikirim dari Cahya Kawaluyaaan, pasien mengalami demam 37,7 derajat Celcius. Tapi saat di IGD RSHS, suhunya sudah di bawah 37 derajat. Kondisi terakhir, pasien dalam kondisi baik tidak ada demam, dan tenang. Dalam pemeriksaan di tenggorokan memang ada radang. Jadi dari pemeriksaan tadi malam dan pagi, pemeriksaan darah, sel darah putih baik dan trombosit normal," kata Yovita di RSHS, Senin (27/1/2020).

Pasien ini pun, katanya, masih menjalani observasi di ruang isolasi RIKK. Pihaknya menduga pasien ini mengalami infeksi saluran pernapasan atas akut.

Pihaknya pun tetap melakukan pengambilan spesimen dari hidung dan tenggorokan pasien untuk selanjutnya diperiksa.

Pasien kedua, katanya, adalah laki-laki berusia 24 tahun, warga negara Indonesia dan bertempat tinggal di kawasan Dago, Bandung. Pasien ini sudah lama mengidap epilepsi dan sering berobat ke Singapura.

Penting! Apa Itu Etika Batuk? Dapat Cegah Virus Corona agar Tidak Menular, Ini Tata Caranya

"Pasien kontrol dalam kondisi baik (di Singapura), lalu kembali ke Indoneisa dan ke Bandung 22 Januari. Sehari setelah dari Singapura mengalami batuk dan demam. Pada 25 Januari pasien kejang dan tidak sadar, dibawa ke RS Borromeous," katanya.

Saat itu, katanya, dilakukan pemeriksaan darah dan ditemukan ada infeksi, kemungkinannya infeksi paru-paru, walau hasil ronsen saat itu menunjukkan kondisinya masih baik.

Namun seperti diketahui, Singapura adalah salah satu negara yang juga memiliki pasien yang telah terkonfirmasi terpapar virus corona.

"Pada 26 Januari pasien ini mengalami perburukan kondisi tubuh sehingga membutuhkan alat bantu pernapasan. Sempat kejang, tidak sadar, dan saat melakukan foto dada, ada perburukan. Saat itu dari Borromeous dikirim ke ruang isolasi, dengan tetap melakukan observasi, dugaan penyebab adanya infeksi pnemonia," katanya.

Yovita mengatakan kondisi pasien masih dirawat dengan alat bantu pernapasan di RIKK RSHS, tanpa pemberian obat.

Tekanan darahnya stabil, dan kondisi lainnya stabil, namun hasil laboratorium menunjukkan bahwa ada perburukan.

Sementara ini, pasien dari Bandung tersebut diduga mengalami infeksi saluran pernapasan bawah akut.

Cara Jitu Antisipasi Virus Corona, Gaya Hidup Sehat, Jangan Lupa Cuci Tangan hingga Pakai Masker

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved