Antisipasi Virus Corona

Virus Corona, Orangtua Mahasiswa Terisolasi di China: Pak Presiden dan Gubernur Pulangkan Anak Kami

Orangtua mahasiswa Aceh yang masih terisolasi di Wuhan, China, meminta Presiden Joko Widodo ( Jokowi) memulangkan seluruh mahasiswa ke tanah air.

Editor: Dedy Herdiana
Twitter @ChinaFile / Tangkap layar CNN
Ilustrasi: Situasi kota Wuhan ditutup setelah Virus Corona melanda. Seperti kota mati hingga perjalanan dibatasi. 

TRIBUNJABAR.ID, ACEH UTARA – Orangtua mahasiswa Aceh yang masih terisolasi di Wuhan, China, meminta Presiden Joko Widodo ( Jokowi) memulangkan seluruh mahasiswa ke tanah air.

Mereka khawatir akan kondisi kesehatan anaknya seiring merebaknya virus corona di Wuhan, China.

Rosnawati, ibu dari Hayatul Hikmah, mahasiswi Aceh yang kuliah di Huazhong University of Sience and Technology (HUS), seperti dikutip Tribunjabar.id dari Kompas.com, Senin (27/1/2020) menyebutkan komunikasi via aplikasi WhatsApp dengan putrinya berlangsung lancar.

93 Mahasiswa Indonesia di Wuhan Terancam Kelaparan, Dampak Menyebarnya Virus Corona

Soal WNI yang Tertahan di Wuhan China, Begitu Respons Presiden Jokowi

Unggahan Foto Andien di Hong Kong Saat Maraknya Virus Corona Bikin Heboh Netizen, Ini Klarifikasinya

Penyanyi Andien Aisyah mengunggah foto bersama anak dan suaminya di Disneyland Hong Kong.
Penyanyi Andien Aisyah mengunggah foto bersama anak dan suaminya di Disneyland Hong Kong. (Instagram/@andienaisyah)

“Anak saya kuliah di HUS jurusan psikologi semester satu. Dia di Provinsi Hubei, China," kata Rosnawati warga Desa Cot Seutuy, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara itu.

"Saya harap Presiden dan Gubernur Aceh memulangkan anak kami dari sana untuk sementara waktu. Ini sungguh menakutkan,” katanya.

Pemerintah Aceh belum berkomunikasi, orangtua bingung

Dia menyatakan, sampai saat ini, Pemerintah Aceh belum berkomunikasi dengan orang tua mahasiswa yang kuliah di Provinsi Hubei, China.

Rosnawati mengaku kebingungan untuk jalur komunikasi dengan pemerintah.

“Anak saya di asrama. Tidak keluar rumah. Mereka krisis makanan. Karena minimarket tutup. Tidak bisa belanja,” sebutnya.

Selain itu, otoritas China mengkarantina mereka di asrama masing-masing.

Tidak ada pemeriksaan kesehatan rutin yang dilakukan untuk mahasiswa asal Indonesia di Wuhan.

“Semoga pemerintah segera memulangkan anak kami. Agar kami tidak khawatir dan tenang," kata Rosnawati.

Dikarantina, krisis makanan, dalam keadaan sehat

"Sampai saat ini, mereka dalam keadaan sehat," lanjut Rosnawati.

"Namun melihat Wuhan atau Provinsi Hubei, China, kami harap itu dipulangkan saja."

"Pemerintah cari cara agar memulangkan anak kami," pinta Rosnawati.

Sementara Jurubicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani menyebutkan telah berkomunikasi dengan sejumlah mahasiswa Aceh di Wuhan.

“Kami terus komunikasi dengan KBRI. Memastikan mahasiswa kita sehat di sana,” pungkasnya.

Cerita Para Mahasiswa Aceh di Wuhan

foto dok Dinsos Aceh, Sejumlah mahasiswa asal Aceh yang terisolasi di Wuhan, Minggu (26/01/2020).
foto dok Dinsos Aceh, Sejumlah mahasiswa asal Aceh yang terisolasi di Wuhan, Minggu (26/01/2020). (KOMPAS.COM/TEUKU UMAR)

Sebanyak 12 mahasiswa asal Aceh terisolasi di asrama di Provinsi Wuhan, China. Isolasi itu menyusul larangan keluar rumah dari otoritas China karena sedang merebaknya virus corona atau wabah pneumonia.

Mereka antara lain Fadil, Siti Mawaddah, Alfi Rian, Ory Safwar, Siti sahara, Hayatul, Maisal, Jihadullah, Ita Kurniawati, Agus, Intan Maghfirah dan Sapriadi.

Dua mahasiswa di antaranya terjebak di Wuhan saat berlibur dari Kota Changchun.

"Mereka mengurung diri di kamar, keluar dari asrama hanya untuk keperluan sangat penting saja, seperti membeli makanan. Pihak kampus juga menganjurkan untuk bertahan diri di kamar," kata Direktur Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok yang sudah berada di Banda Aceh, Mulia Mardi dikutip Tribunjabar.id dari Kompas.com, Minggu (26/01/2020) malam.

Mulia mengatakan, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah telah memberikan bantuan biaya untuk kebutuhan mahasiswa Aceh di Wuhan sebesar Rp 50 juta.

"Alhamdulillah, uang itu nantinya bisa mereka gunakan untuk berbagai kebutuhan yang mendesak di sana," katanya.

Mulia mengatakan, ia akan terus berkomunikasi setiap saat dengan mahasisawa Aceh yang terisolasi di Wuhan untuk memantau kondisi dan perkembangan mereka.

Dalam kondisi baik

Salah satu Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok yang juga mahasiswa di Wuhan, Ahmad Syafuddin Zuhri mengatakan, semua mahasiswa di Tiongkok, termasuk Wuhan, dalam kondisi baik.

Zuhri yang saat ini sudah berada di Indonesia mengatakan, pihaknya terus memantu kondisi mahasiswa di Tiongkok, termasuk yang berada di Wuhan.

"Mereka hanya aktivitas di dalam asrama dan di kampus. Sebab, keluar kampus pun nggak ada transportasi. Semua kebutuhan sehari-hari di kampus juga ada supermarket yang buka walau masih dengan jam terbatas karena masih suasana libur Imlek," kata Zuhri kepada Kompas.com via WhatsApp, Minggu malam.

Ia menyebutkan, ada sekitar 15.000 mahasiswa asal Indonesia di Tiongkok. Di Wuhan sendiri ada sekitar 200 mahasiswa.

Pemerintah Aceh bakal fasilitasi kepulangan 12 mahasiswa

Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani mengatakan, jika kondisi memungkinkan pemerintah berencana akan memfasilitasi kepulangan terhadap 12 mahasiswa yang terisolasi di Wuhan, China.

Sambungnya, saat ini mahasiswa tersebut dalam kondisi aman.

“Pemerintah Aceh akan melakukan upaya terbaik bagi pelajar Aceh yang masih tinggal di Kota Wuhan, dan masyarakat diajak berdoa agar anak-anak Aceh berada dalam keadaan baik, sehat, dan aman,” kata Saifullah kepada wartawan, Minggu (26/1/2020).

Dia menambahkan, pihaknya juga telah membuka dua Posko Siaga Wabah Virus Corona Wuhan di Aceh dan Jakarta.

Posko siaga itu, kata Saifullah, dibentuk untuk meningkatkan koordinasi antar lembaga khususnya para mahasiswa asal Aceh yang sedang belajar di China

. "Anak-anak kita di Kota Wuhan maupun yang masih di kota-kota lainnya di China bisa mengabarkan kondisinya, dan begitu kondisi memungkinkan mereka segera kita fasilitasi pulang ke Aceh," ujarnya.

Lakukan komunikasi dengan KBRI

Kepala Biro Hubungan Masyarakat pemerintah Aceh Muhammad Iswanto mengatakan, pemerintah Aceh terus bekerja sama dengan KBRI memantau para mahasiswa.

Meski belum bisa dipulangkan ke tanah air, Iswanto mengatakan, belasan mahasiswa itu aman dan dalam pengawasan KBRI China.

“Komunikasi intensif dengan KBRI Tiongkok terus dilakukan oleh tim Dinas Sosial. Kita ingin memastikan mahasiswa asal Aceh aman di sana,” katanya.

Jika memungkinkan, pemerintah Aceh berencana memfasilitasi kepulangan para mahasiswa Aceh di Wuhan.

Diketahui, virus corona yang diduga kuat berasal dari Wuhan, China tengah menjadi perhatian masyarakat internasional.

Virus dengan karakteristik mirip SARS dan risiko kematian ini telah menyebar ke berbagai negara yakni Kanada, Jepang, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan dan lainnya.

Sumber: KOMPAS.com (Kontributor Kompas TV Aceh, Raja Umar | Editor: Farid Assifa, Aprilia Ika, Phytag Kurniati)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Orangtua Mahasiswa Aceh: Pak Jokowi, Pulangkan Anak Kami dari Wuhan..."  dan   "Cerita Mahasiswa Aceh Terisolasi di Wuhan karena Virus Corona Merebak, Mengurung Diri di Kamar"
Editor : Aprillia Ika

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved