Pasien Pertama Virus Corona Ternyata Tak Pernah Kunjungi Pasar Ikan Huanan, Wuhan

Hal itu jauh lebih awal dari pengumuman pemerintah tentang penyebaran Virus Corona pada 31 Desember 2019.

Editor: Ravianto
Sky News via Tribun Jogja
Coronavirus di Wuhan 

“Secara keseluruhan, bukti sejauh ini menunjukkan penularan lewat manusia untuk 2019-nCoV," demikian laporan peneliti.

“Kami prihatin bahwa 2019-nCoV dapat menular lewat manusia dengan mudah," tambah peneliti. 

ILUSTRASI - Sebanyak 13 negara telah mengonfirmasi ada pasien terjangkit Virus Corona. Terbanyak di China dan terbaru di Australia.
ILUSTRASI - Sebanyak 13 negara telah mengonfirmasi ada pasien terjangkit Virus Corona. Terbanyak di China dan terbaru di Australia. (EPA via BBC)

Untuk itu, peneliti memberi rekomendasi pencegahan penularan dengan menggunakan respirator atau alat pelindung pernapasan. 

Sebagian besar pasien yang terinfeksi dalam penelitian ini adalah pria, dan kurang dari setengahnya memiliki penyakit yang mendasarinya, termasuk diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular.

Menurut para peneliti, seluruh pasien yang terinfeksi, kecuali satu dari pasien, seluruhnya mengalami demam.

Gejala-gejala lain yang paling umum termasuk batuk, nyeri otot dan kelelahan.

Beberapa kasus juga melibatkan produksi dahak, batuk darah, sakit kepala dan diare.

Lebih dari separuh pasien mengalami dyspnoea (kesulitan bernafas). 

Komisi Kesehatan Nasional setempat melaporkan jumlah pasien yang terinfeksi virus Corona menjadi 1.287 orang pada Jumat malam.

Korban meninggal akibat virus Corona bertambah menjadi 41 orang. 

Pada hari Sabtu, seorang dokter berusia 62 tahun yang diduga memiliki coronavirus meninggal.

Liang Wudong, seorang ahli bedah di Rumah Sakit Xinhua di Wuhan, diyakini telah terinfeksi minggu lalu, sebelum ia dipindahkan untuk perawatan ke Rumah Sakit Jinyintan Wuhan, menurut portal berita yang berbasis di Shanghai, Thepaper.cn.

Tentang Virus Corona

Dikutip dari BBC.com, Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Diah Handayani menjelaskan bahwa 2019-nCoV adalah virus yang menyerang sistem pernafasan manusia.

Bedanya dengan virus lain, ujar Diah, virus corona ini memiliki virulensi atau kemampuan yang tinggi untuk menyebabkan penyakit yang fatal.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved