Para Pengikut Keraton Agung Sejagat Merasa Tak Tertipu, Apa Sebabnya?Ini Penjelasan Pengamat Sosial
Padahal, pihak kepolisian sudah turun ke lapangan lantaran ada warga sekitar yang resah dengan kegiatan kerajaan palsu tersebut.
Mereka adalah Totok Santoso Hadiningrat atau Toto Santoso yang menjadi raja, ia kerap dipanggil Sinuhun Totok Santoso Hadiningrat oleh pengikutnya.
• Postingan IG Fanni Aminadia Diserbu, Ratu Keraton Agung Sejagat Sempat Protes Soal Penangkapan
Kemudian ada Fanni Aminadia sebagai ratu, bergelar Kanjeng Ratu Dyah Gitarja.
Berdasarkan pengakuan Toto Santoso, awal mula kemunculan Keraton Agung Sejagat sejak pertengahan 2018.
Ia mengaku, mendapatkan wangsit untuk melanjutkan kejayaan Kerajaan Majapahit sehingga harus mendirikan kerajaan di Purworejo.
Toto juga mengaku, mendapatkan ilham itu dari leluhur Raja Sanjaya, keturunan Kerajaan Majapahit.
Dari situlah ia menggaet teman perempuannya, Fanni Aminadia untuk merancang Keraton Agung Sejagat.
Ia menyabut, Fanni lah yang merancang segala pernak-pernik untuk kebutuhan keraton.

Mulai dari bendera, topi, seragam kerajaan, tombak, hingga umbul-umbul.
Untuk memenuhi kebutuhan Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso mengaku menggunakan dana hasil iuran.
"Pakai dana hasil iuran pendaftaran dari para calon anggota. Kita merekrut mengutamakan orang orang sekitar untuk menjadi pejabat dalam kerajaan," katanya seperti yang dimuat Tribun Jateng.
Ternyata ia mengajak warga sekitar Purworejo untuk bergabung dengannya di Keraton Agung Sejagat.
Ia sengaja merekrut orang untuk dijadikan pejabat kerajaan yang didirikannya.
• Berkat Iuran Pengikut, Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Kantongi Uang Miliaran Rupiah
Berdasarkan pengakuannya, ada 13 menteri di Keraton Agung Sejagat, lalu ada pula ratusan orang yang diakuinya menjadi anggota kerajaan.
Ia juga mengaku, dinobatkan menjadi raja sejak 8 Desember 2018. Lalu sempat menggelar arak-arakan yang juga disaksikan warga sekitar.
"Tanggal 8 Desember 2018. Kemudian 10 Januari 2019 kirab kerajaan disaksikan juga oleh warga sekitar. Dan puncaknya 12 Januari," ujarnya.
