Jenazah Lina Diautopsi
Ahli Forensik Ungkap Penyebab Jenazah Lina Ada Lebam Warna Biru, Lebam Mayat atau Lebam Kekerasan?
Lebam dan kebiruan yang ditemukan di jenazah Lina membuat keluarga mempertanyakan penyebab kematiannya.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepolisian telah melakukan autopsi pada jenazah mantan istri Sule, Lina Jubaedah, pekan lalu.
Hingga kini, belum dirilis hasil visum jenazah Lina Jubaedah.
Kepolisian membongkar makam dan mengautopsi jenazah Lina Jubaedah atas permintaan Rizky Febian, putra sulung Lina dengan Sule.
Rizky Febian menyebut ada lebam warna biru di leher yang membuat dia merasa ada kejanggalan.
Ahli forensik mengungkap mengapa bisa ada lebam di jenazah Lina.
Dua faktor yang menyebabkan tubuh jasad Lina Jubaedah dipenuhi lebam biru menurut ahli forensik.
Lebam dan kebiruan yang ditemukan di jenazah Lina membuat keluarga mempertanyakan penyebab kematiannya.
Rizky Febian, anak sulung Sule dan Lina pun memutuskan untuk melaporkan pada polisi untuk mencari tahu penyebab kematiannya.
Polisi pun segera bergerak dan mengautopsi jenazah Lina yang sebelumnya sudah dimakamkan.
Benarkah ada kejanggalan di kematian Lina?
Kejanggalan kematian Lina turut ditanggapi oleh ahli forensik, dr Mira Wiryaningsih.
Biru dan lebam yang ditemukan di tubuh Lina, mantan istri Sule menurutnya bisa disebabkan dua faktor.

Hal tersebut diungkapkan dr Mira dalam wawancara di YouTube Talk Show tvOne, Jumat (10/1/2020).
Dr Mira mengatakan bahwa untuk mengetahui kepastian penyebab lebam tersebut dirinya harus melihat secara langsung.
Mengingat bahwa jenazah Lina Zubaedah sudah dilakukan autopsi, nantinya tim forensik akan mengetahui hasilnya.
Dengan melalui beberapa proses yang benar, tim forensik bisa mengetahui penyebab lebam di tubuh Lina Zubaedah.
"Nah untuk masalah wajar tidak wajar, sebenarnya kita harus melihat langsung bagaimana pola lukanya," ucap dr Mira.
"Nah dari autopsi itu kita bisa menentukan, dengan pengambilan sample yang tepat kita bisa menentukan," imbuhnya.
"Apakah betul ini hanya lebam mayat, atau memang lebam yang memar akibat suatu kekerasan," ucap dr Mira.
Selain itu dr Mira juga mengungkapkan kemungkinan lokasi lebam Lina Zubaedah jika benar penyebab kematiannya karena penyakit jantung.
Dr Mira menjelaskan bahwa lebam yang muncul karena penyakit jantung tetap tergantung banyaknya darah berada.
"Logikanya seperti ini, ketika orang meninggal karena penyakit jantung," ucap dr Mira.
"Jantung itu akan berhenti secara tiba-tiba, otomatis ada perbendungan," imbuhnya.
"Misalnya jantung itu di sini dia behenti mendadak, akan menjadi lebih gelap pada leher dan kepala," tambahnya.
"Sehingga wajah akan tampak lebih gelap, seperti kebiruan," tandasnya.
Lihat vidoenya dari menit ke 01:50

Perkembangan Terbaru Kasus Meninggalnya Lina
Meninggalnya mantan istri Sule, Lina masih jadi perbincangan.
Teranyar, suami Lina, Tedy Pardiyana sudah tiga kali diperiksa oleh kepolisian.
Adapun pemeriksaan tersebut merupakan tindak lanjut dari pelaporan Rizky Febian terkait dugaan kejanggalan kematian Lina ke Polrestabes Bandung, Senin (6/1/2020).
Selain pemeriksaan saksi, polisi sebelumnya juga sudah melakukan autopsi jenazah Lina pada Kamis (9/1/2020).
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono mengatakan, pemeriksaan pada Tedy telah dinyatakan cukup.
"Nanti jika ada perkembangan terbaru bisa saja dimintai keterangan kembali. Untuk hasil autopsi belum keluar," kata Saptono Erlangga saat dihubungi, Minggu (12/1/2020).
Tak hanya Tedy, polisi juga memeriksa Putri Delina, putri dari Sule dan Lina.
Kemudian, Rizky Febian, putra sulung Sule dan Lina pun sudah dimintai keterangan selaku pelapor.
• Tak Banyak yang Tahu, Inilah Kisah Awal Mula Perkenalan Tedy dan Lina, Gara-gara Sebuah Aplikasi
"Saksi yang diperiksa itu kan saksi yang melihat dan mengetahui peristiwa, tidak semua orang dijadikan saksi," kata Erlangga.
Lalu, polisi pun memeriksa sejumlah saksi kunci.
Saksi kunci tersebut adalah mereka yang terlibat memandikan jenazah.
Mereka adalah Ny Eti, Lia, Kosim, Yayah, dan Iriana.
Kelimanya dimintai keterangan pada Sabtu (11/1/2020).

Adapun kelima saksi itu mengatakan hal yang sama pada penyidik.
"Dari tim yang memandikan jenazah tidak ada ditemukan hal janggal dan semuanya mengatakan badan almarhum dalam kondisi baik," ujar kuasa hukum pendamping kelima saksi, Winarno.
Sebelumnya diberitakan, dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kediaman Lina dan Teddy pada Rabu (81/2020) polisi mengetahui bagaimana mantan istri Sule meninggal.
Detik-detik kematian Lina diungkap oleh Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Saptono Erlangga dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Malam unggahan YouTube Talk Show tvOne, Jumat (10/1/2020).
• Sembari Menangis, Sule Sempat Ucapkan Kata-kata Ini Saat Kuburkan Lina, Diucapkan dalam Bahasa Sunda
Saptono menyebut saat ini polisi tengah mengecek kebenaran keterangan para saksi dengan hasil autopsi.
"Saksi sudah memberikan gambaran umum, nah gambaran umum ini ke arah mana pak, apakah sama gambaran umum dengan kecurigaan bahwa kematian ini tidak wajar ada luka lebam?" tanya presenter Chacha Annissa.
"Gambaran umum tentunya pada saat peristiwa kejadian, bagaimana Ibu Lina waktu jatuh," jawab Saptono.
Saksi-saksi yang berada di rumah saat Lina jatuh telah dimintai keterangan.
Di antara para saksi itu ada Putri Delina dan adik Lina, Ariani.

"Ya termasuk putri dari almarhumah juga ada di rumah tersebut sudah kita ambil keterangan termasuk pada adik dari Ibu Lina juga kita mintai keterangan," sambungnya.
"Nah tentunya keterangan-keterangan, kesaksian-kesaksian dan bukti-bukti, dan didukung dengan dari hasil autopsi ini kan untuk mencari suatu kesimpulan akhir peristiwa itu sendiri."
Polisi juga telah menyimpulkan kronologi jatuhnya Lina.
Lina disebut jatuh setelah beribadah salat subuh dan melepas mukena.
• Pemeriksaan Tedy Pardiyana Suami Almarhumah Lina Rampung, Polisi Tinggal Menunggu Hasil Autopsi
Ibunda Rizky Febian ini langsung dalam kondisi tidak sadarkan diri dan tengkurap.
"Dari keterangan di TKP, bahwa Ibu Lina habis selesai salat subuh ditemukan sudah dalam kondisi jatuh tengkurap, dalam kondisi tidak sadar," jelas Saptono.
"Dari informasi yang ketahui di dalam suatu pengolahan TKP, dari informasinya selesai salat subuh, selesai melepas mukena, jadi buk, jatuh tengkurap dalam kondisi tidak sadar," paparnya.